Sebagaimana teman-teman tau, main job Tati adalah Civil Servant alias Pegawai Negeri Sipil. Naahhh dalam interaksi di masyarakat sehari-hari Tati seringkali mendengar ucapan2 seperti ini..
“Kapan ada penerimaan PNS lagi, ‘Ndha? Saya pengen anak/adik/istri/suami saya jadi PNS.”
Kalo Tati tanya kenapa mau jadi PNS, jawabanya selalu…
“Iya kan enak hidupnya terjamin.. Ada pensiunnya nanti.. Kerjanya juga gak berat..”
Jawaban yang selalu bisa bikin Tati tersenyum… Kenapa tersenyum….? Karena ada sisi pandang yang berbeda sebagai orang yang telah berada di dalam sistem selama bertahun-tahun.. Ini beberapa sisi pandang yang berbeda itu…
Soal hidup yang terjamin.. Dalam hidup gak adalah yang benar2 terjamin, gak ada yang namanya kepastian.. Dalam jangka pendek, mungkin jadi PNS itu terjamin. Tiap tanggal 1 dapat gaji. Gak gampang buat dipecat dsb. Memang sekarang ini penghasilan PNS lebih dari lumayan, karena selain memperoleh gaji, beberapa daerah juga telah memberikan tunjangan kemahalan kerja. Alhamdulillah. Tapi apa siyy yang benar-benar terjamin dalam hidup..? Apa ada jaminan kalo sederet peraturan tentang PNS yang telah ada selama ini tidak akan berubah? Bagaimana kalo kondisi keuangan negara tidak memberikan pilihan lain selain melakukan kebijakan strukturisasi birokrasi dalam bentuk pensiun dini? Lagi pula bukankah jaminan membuat orang seringkali menjadi weaker…? Jadi melemah karena kurang tantangan, seperti otot yang jarang dipakai..
Ada pensiunnya.. Pada tau gak siyy berapa pensiun PNS? Cuma sekitar 80% dari Gaji Pokok PNS. Padahal nilai Gaji Pokok PNS itu sedikit lho kalo dibanding dengan gaji di swasta untuk kualifikasi yang sama. Bukannya kalo kerja sebagai Non PNS, punya gaji lebih besar, lalu diinvestasi sedemikian rupa justru bisa menyediakan dana pensiun yang jauh lebih tinggi?
Kerjanya gak berat… Wadduuhhh… ini statement yang ekonomis banget… “Berkorban sedikit-dikitnya untuk memperoleh keuntungan sebesar2nya”. Tapi ini prinsip yang manusiawi laahhh… Hehehe.. Tati gak menutup mata, kalo di sekitar Tati buaaaanyyyaaaaaaaaaaaaaaaaaaakk banget teman2 yang pasukan 704. Datang jam 7 pagi buat absen masuk, lalu datang lagi jam 4 sore buat absen pulang. Di antara kedua waktu tersebut, mereka entah kemana…. Banyak juga teman2 yang gak ngerti dengan tugas mereka…, bahkan gak ngerti bagaimana ngonsep surat, bikin telaahan staf, nota dinas, apa lagi menciptakan kerjaan alias kegiatan atau proyek kalo pake istilah lama… Tapi sebagai anak yang dibesarkan dalam keluarga yang PNS, Tati melihat orang tua Tati adalah PNS yang bekerja keras… Tati biasa melihat orang tua Tati melanjutkan pekerjaan di rumah sampai larut malam untuk menyelesaikan pekerjaannya…
Sebenarnya tugas sebagai PNS itu dijabarkan dalam tupoksi (tugas pokok dan fungsi), atau job description kalo di perusahaan swasta. Tapi memang seringkali tupoksi di pemerintahan itu gak terjabarkan dengan baik, bahkan mengambang. Bukan satu dua kali juga, tupoksi kita disamber orang lain karena dia melihat tupoksi kita lebih “basah” dari pada tupoksinya.. Padahal, kalo ikut aturan yang benar, ya gak adalah tempat yang basah dan kering, gak ada juga istilah meja air mata dan meja mata air. Kuncinya siyy bagaimana kita bisa membaca tupoksi kita dan menjabarkannya sedemikian rupa sehingga menciptakan pekerjaan dan kegiatan-kegiatan. Jadi kalo kita mau melihat dengan serius pekerjaan sebagai PNS, buanyak banget lagi kerjanya… Tapi kalo gak mau tau, ya emang gak ada yang bisa dikerjakan…
Pics diambil dari sini..
hahaha..
manusia..manusia..
banyakan tipikal mau enaknya aja
palagi kalo emak2 dengan anak kecil..
secara gak sadar aku masuk juga ke kelompok yang ini sjk pny anak..
kerjaan bisa dipendinglah..ato gak urgent2 banget lah..
anak dulu yang diurusin..
cuma yah ada perasaan bersalah juga akhirnya
manajemen waktu msh jelek bgt:(
harusnya malu kalo gak kerja dapet uang..
halal gak tuh uang yg di dapet?
satu solusi yang biasanya aku praktekin: bayar zakat:p
Hhehehehe… jd inget sama mami & papi. Dua2nya pns, tp emg berusaha keras utk mencapai kesejahteraan yg cukup agar anak2nya jg bs bersenang2 spt org2 swasta. Skrg 2-2nya udah pensiun, & mami tetep bangga biarpun uang askes yg diterimanya ga jauh beda dgn bonus yg aq terima dr kantor stiap tahun.
Tp aq bangga kok punya ortu pns. Aq jd lbh bs menghargai segala hal yg kecil2, mulai dr uang, makanan, tdk sok kayak sepupu2ku dulu yg ortunya bkn pns, yg klo dikasih jamin lebaran 20rb lgsg protes… Klo aq dikasih 5rb jg gpp, alhamdulillah. Musti disyukuri…. 🙂