Kenapa Mesti Bo’ong…?

Hampir setahun yang lalu saat kita ngobrol by phone, adik ipar Tati cerita kalo dia dan adik Tati sering ngeliat seorang teman yang pernah dekat dengan Tati. Mereka ngeliat dia di tempat penjulan komputer dan pernak perniknya di sebuah Mall di kota tempat mereka tinggal. Kebetulan adik Tati tinggal di kota yang sama dengan teman Tati itu. Herannya kalau amprukan mata, teman yang pernah dekat dengan Tati itu selalu bersikap gak kenal. Padahal adik dan ipar Tati pernah ketemu dengan teman Tati itu beberapa tahun yang lalu.  Saat itu adik Tati dan istrinya mengunjungi Tati, dan teman Tati itu sedang bertamu.

Karena ngeliatnya di toko2 komputer, Tati rada yakin kalo itu adalah teman Tati, karena dia memang orang yang tergila-gila dengan komputer, sampai bisa dibilang istri pertamanya adalah komputer. Tapi Tati mencoba mencari kejelasan dari teman Tati itu. Dalam percakapan by YM, Tati mengatakan pada si teman kalo adik dan ipar Tati sering ngeliat dia. Tapi dia bilang pasti adik dan ipar Tati salah liat, karena dia gak pernah main di Mall itu. Saat itu Tati pikir mungkin aja adik dan ipar Tati salah liat. Tapi Tati minta pada si teman agar kalo dia ketemu dengan adik2 Tati, dia bisa menganggap mereka juga temannya.

Minggu lalu, Tati ngobrol dengan teman yang pernah dekat dengan Tati itu. Cerita punya cerita, dia bilang kalo dia akhir pekan ini akan ke Bandung buat menghadiri pesta perkawinan sepupu istrinya.

Lalu, Minggu malam saat chatting bertiga dengan adik dan ipar Tati, mereka cerita kalo minggu siang itu mereka pergi ke pesta pernikahan anak kolega mereka. Di pesta itu mereka kembali melihat orang yang sering mereka lihat di Mall sebelumnya. Kali ini orang yang mereka lihat iitu bersama istrinya. Adik dan ipar Tati berkesimpulan begitu karena mereka pake baju batik dengan motif yang sama (pasangan).

Orang itu juga bersikap gak kenal, meskipun menurut adik Tati orang itu mengamat2i adik Tati dan istrinya dari kejauhan. Saat adik Tati dan istrinya berbincang-bincang dengan tuan rumah, sang tuan rumah mengenalkan kerabat-kerabatnya yang ada di sekitar tempat mereka berdiri. Si tuan rumah juga menunjuk orang yang sering adik Tati dan istrinya lihat di Mall, sebagai salah satu kerabatnya. Beliau juga menyebutkan nama orang tersebut dan pekerjaannya. Dan itu adalah nama teman lama Tati itu, dan juga pekerjaannya saat ini.

Tati heran kenapa mesti bersikap gak kenal dengan adik-adik Tati? Apapun yang pernah terjadi kan gak ada hubungannya dengan adik-adik Tati.

Kenapa mesti bilang ada pesta di Bandung, padahal di kota tempat tinggalnya? Kan gak ada untung ataupun ruginya buat Tati. Bandung memang kota yang menyenangkan buat Tati dan teman Tati. Masing-masing kita punya kenangan sendiri dengan kota itu. Selama sekolah dan berteman dengan dia, Tati memang sering ke Bandung buat ngunjungin adik-adik dan ponakan yang menetap di sana. Sementara dia dengan kenangannya sendiri.

Aneh aja rasanya… Tapi biarkan lah itu jadi persoalan dia… Toh semesta kehidupan kita sudah berbeda, gak ada “irisan”nya lagi kecuali sebagai teman, teman lama..

Pic diambil dari sini