Always on my mind, Mom…

Mama_PenangHari ini pikiranku tak bisa berkosentrasi kerja sebagaimana biasanya…  Aku rindu sama Mama… Rindu yang tak terkatakan.. Seperti yang sudah2, rindu ini membuat air mata kerap mengalir, bahkan ketika rindu itu melintas saat aku sedang tenggelam dalam pekerjaan… Kalau sudah begitu, aku hanya bisa menahan agar tangis itu tenggelam di dalam dada… tak keluar dalam suara…

Lalu di kegalauan itu aku melihat tawasan sebuat applikasi, untuk membuat slide dari koleksi foto2 kita.. Bisa foto2 yang sudah kita upload di medsos2 yang kita miliki.. atau pun foto2 digital yang masih di komputer kita dan belum di-upload..  So, aku terpikir untuk membuat slide buat foto2 Mama yang ada di aku.. Karena slide itu juga menyediakan fasilitas untuk kita kasi sound untuk mengiringi, yang bisa kita pilih dari youtube, aku meilih lagu Always on my mind dari Michael Buble sebagai pengiring slide foto2 Mama…  Semoga slide ini bisa dilihat juga buat abang dan adik2ku, juga ponakan-ponakanku… Meski aku tahu ini tak akan membuat rasa rindu akan Mama hilang… Tapi semoga dengan melihat begitu banyak kebersamaan yang pernah kami rasakan bersama Mama, hati yang rindu itu bisa terhibur…

Silahkan dilihat slide yang aku buat untuk Mamaku, di sini…. Teman2 juga bisa bikin slide kalian, tentang apa yang kalian inginkan.. ***

Rama dan Shinta

Ini tulisan dari postingan ku di FB tgl 23 Juni 2013 yang lalu.   Sebuah postingan yang menurutku (menurut aku, lho ya) perlu untuk jadi masukan bagi kita, untuk memahami makna cinta. pletaaaaakkkkkkk !!!  😀 Semoga bermanfaat.

Aku tahu kisah Rama dan Shinta dari komik yg dibuat RA Kosasih, di usiaku sekitar 10 tahun.
Entah mengapa di pikiranku, mereka hidup bahagia setelah uji kesucian dengan api dijalani oleh Shinta.  Ternyata, hidup Shinta berakhir dengan tragedi, karena Rama yang gagah ternyata berhati rapuh. Rama tak mampu mempercayai istrinya yang berpuluh tahun mengabdi dan menunjukkan kesetiaan sebagai istri.

Padahal Cinta dan kepercayaan bagai sekeping mata uang.  Punya 2 sisi.
Terikat tak terpisahkan, satu kesatuan.

Cinta memang bisa datang tanpa preambul, tanpa kata-kata pembuka, tanpa basa basi. Cinta bisa datang tanpa bisa dijelaskan mengapa dia hadir pada orang-orang yang secara logika tak mungkin saling jatuh cinta.  Cinta bisa membuat orang-orang kehilangan rasionalitas, menempuh hujan, badai, gunung, lautan, melakukan segalanya demi yang katanya bernama cinta.

Tetapi,  cinta yg sesungguhnya adalah cinta yang rasional, yang diikat dengan rasa percaya.
Percaya bahwa orang yg dicintai akan memberikan yg terbaik bagi cinta.
Rasa percaya yang terbentuk sebagai hasil proses yang terjadi di setiap detik perjalanan cinta.  Rasa yang tidak bisa hadir secara instant.

Bagaimana bisa kita katakan kita mencinta bila kita tak menjadikan diri sebagai orang yang bisa dipercaya oleh orang yang kita cintai?

Sesungguhnya bila tiada upaya menjadikan diri sebagai orang yang bisa dipercaya, tempat jiwa kekasih hati bisa berlabuh, itu bukan lah cinta yang sebenar-benar cinta. Tiada kan abadi.

pikiran di pagi hari setelah sehari sebelumya membaca “Percayakah Kau Padaku?”  karangan Tere Liye dalam novel  beliau “Sepotong Hati Yang Baru”

Ketika Tangan Kaki Bicara…

KETIKA TANGAN DAN KAKI BICARA

Akan datang hari
Mulut dikunci
Kata tak ada lagi

Akan tiba masa
Tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita
Bila harinya
Tanggung jawab, tiba…

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya
Sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu
Yang hina 

compose and sung by Chrisye, lyrics by Taufik Ismail

Note :

Semoga Allah berkenan memberi akhir yang baik bagi ku.. Bagi orang-orang yang ku cintai karena Allah..  Bagi orang-orang yang mencintaiku karena Allah…  Bagi mereka yang telah mewarnai kehidupanku…

CINTA – Sang Nabi…

Ini adalah larik-larik “sekelumit perbendaharaan kebenaran” tentang CINTA yang ditulis oleh Kahlil Gibran dalam bukunya Sang Nabi.  Di Indonesia, ada beberapa orang yang pernah menterjemahkan buku ini.  Tapi terjemahan yang aku sukai adalah terjemahan Sri Kusdiyantinah, yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya.

Aku juga punya buku ini dalam versi English, The Prophet.  Hadiah dari Linda, sahabatku saat kami sama-sama lulus dari IPB tahun 1992.

Pabila CINTA memanggilmu, ikutilah dia,
Walau jalannya terjal  berliku-liku.
Dan pabila sayapnya merangkummu,
Pasrahlah serta menyerah,
Walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu.
Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah, walau ucapannya membuyarkan mimpimu,
Bagai angin utara megobrak abrik petamanan…
Sebab sebagaimana CINTA memahkotaimu, demikian pula dia menyalibmu.
Demi pertumbuhanmu, begitu pula demi pemangkasanmu..

Sebagaimana dia membubung, mengecup puncak-puncak ketinggianmu,
Membelai mesra ranting-ranting terlembut yang bergetar dalam cahaya matahari,
Demikian pula dia menghujam ke dasar akarmu,
Mengguncang-guncangnya dari ikatanmu dengan tanah..

Demikian pekerti CINTA atas diri manusia,
Supaya kau pahami RAHASIA HATI,
Dan kesadaran itu menjadikanmu SEGUMPAL HATI KEHIDUPAN.

Namun jika dalam kecemasan, hanya kedirian CINTA dan kesenangannya yang kau cari,
Maka lebih baiklah bagimu menutupi tubuh lalu menyingkir dari papan penempaan,
Memasuki dunia tanpa musim,
Dimana kau dapat tertawa namun tidak sepenuhnya,
Tempat kau pun dapat menangis, namun tidak sehabis air mata..

CINTA tidak memberikan apa-apa, kecuali keseluruhan dirinya, utuh penuh..
Pun tidak mengambil apa-apa, kecuali dari diri sendiri.
CINTA tidak memiliki atau pun dimiliki,
Karena CINTA telah cukup untuk CINTA..

Pabila kau menCINTAI, janganlah berkata :
“Tuhan ada di dalam hatiku”
Tapi sebaiknya engkau merasa :
“Aku berada di dalam Tuhan”

Pun jangan mengira bahwa kau dapat menentuka ARAH CINTA,
Karena CINTA, pabila kau telah dipilihnya,
Akan menentukan perjalanan hidupmu..

CINTA tiada berkeinginan selain mewujudkan maknanya..
Namun jika kau menCINTAi disertai berbagai keinginan,
Ujudkanlah dia demikian :
“Meluluhkan diri, mengalir bagaikan kali, yangmenyanyikan lagu persembahan malam,
Mengenali kepedihan kemesraan yang terlalu dalam,
Merasakan luka akibat pengertianmu sendiri tentang CINTA;
Dan meneteskan darah dengan sukarela serta sukacita;
Bangun di fajar subuh dengan hati seringan awan,
Mensyukuri hari baru penuh sinar keCINTAan,
Istirah di terik siangmerenungkan puncak-puncak getaran CINTA;
Pulang di kala senja dengan syukur penuh di rongga dada;
Kemudian terlena dengan doa bagi yang terCINTA dalam sanubari,
Dan sebuah nyanyian puji syukur tersungging di bibir senyum..” ***

Happy New Year….

For my family, my friends and my blog reader….  Thank you for the love, the support, the kind you all give to me…  May the New Year bring the happines and prosperity for  us….

Love U all…

What a wonderful world….

Aku senang sekali dengan lagu ini… berharap kalau bisa mendengarkan alunannya di saat-saat istimewa…

What a wonderful world…
I see trees of green,
red roses too.
I see them bloom,
for me and you.
And I think to myself,
what a wonderful world.

I see skies of blue,
And clouds of white.
The bright blessed day,
The dark sacred night.
And I think to myself,
What a wonderful world.

The colors of the rainbow,
So pretty in the sky.
Are also on the faces,
Of people going by,
I see friends shaking hands.
Saying, “How do you do?”
They’re really saying,
“I love you”.

I hear babies cry,
I watch them grow,
They’ll learn much more,
Than I’ll ever know.
And I think to myself,
What a wonderful world.

Yes, I think to myself,
What a wonderful world.

Oh yeah.

Age is Not Just Lived, but Survived..

Beberapa bulan yang lalu, saat kami bertemu di Medan, adikku David menyuruh aku untuk melihat sebuah video clip di BB-nya… Aku gak bisa menahan air mataku menetes saat melihat clip tersebut.. Video clip apa…?  Tentang apa…

Itu video clip tentang harapan orang tua (Parent’s Wish) pada anak-anaknya di usia senja mereka..  Teman-teman bisa lihat video itu di sini…

 

A PARENT’S WISH FOR THEIR CHILDREN DURING THEIR OLD AGE

 To my dear child,
On the day when you see me old, weak and weary..
Have patience and try to understand me,
If I get dirty when eating,
If I can not dress on my own,
Please bear with me and remember the times I spent feeding you and dressing you up..
If, when I speak to you I repeat the same things over and over again,
Do not interupt me, Listen to me..
When you were small, I had to read to you the same story a thousand and one times until you went to sleep..
When I do not want to have shower, neither shame nor scold me…
Remember when I had to chase you with your thousand excuses to get you to shower?
When you see my ignorance on new technologies,  give me the necessary time and not look at me with your mocking smile..
I taught you how to do so many things,
To eat the right foods, to dress appropriately, to confront life..
When at some moment I lose the memory or the thread of our conversation,
Let me have the necessary time to remember..
And if I can not, do not become nervous..
As the most important thing is not our conversation,
But surely to be with you and to have you listening to me…
If Iever I do not feel like eating, do not force me..
I know well when I need to and when not to eat..
When my tired legs give way and do not allow me to walk without a cane,
Lend me your hand..,
The same way I did when you tried your first faltering steps..
And when someday I say to you that I do not want TO LIVE ANYMORE..,
THAT I WANT TO DIE…
Do not get angry.. Some day you will understand..
Try to understand my age is not just lived but survived..
Someday you will realize..
That despite my mistakes, I always wanted the best for you..
And I tried to prepare the way for you..
You must not feel sad, angry nor ashamed..
For having me near you..
Instead, try to understand me and help me.. like I did when you were young..
Help me to walk..
Help me to live the rest of my life with love and dignity…
I will pay you with a smile and by the immense love I have always had for you in my heart..
I LOVE YOU MY CHILD..
 –          Your Loving Parent –
 

Larik-larik kalimat di video itu so touching buat aku.., karena aku merasakannya beberapa tahun  terakhir ini…

Papa & Mama di Hillpark, Sibolangit, 02 September 2011

Setelah serangan stroke di pertengahan Juni tahun 2007, Mama menjadi begitu membutuhkan uluran tangan, perhatian dan pengertian serta dukungan dari anak-anaknya..  Beliau yang biasanya begitu sangat mandiri, gesit menjadi harus terikat dengan kursi rodanya..  Telapak tangan kanan menjadi sulit untuk dibuka, bahkan digerakkan.. Kaki kanan juga menjadi sulit untuk digerakkan..

Perubahan yang terjadi membuat psikologi Mama menjadi lebih sensitif, cenderung menuntut perhatian dan penerimaan atas keputusan-keputusan yang diambilnya.  Efeknya bahkan bisa membawa kesabaran anak-anaknya ke tepi jurang…  Tapi justru di saat-saat seperti itulah kami anak-anaknya mendapat kesempatan belajar melebarkan rentang kesabaran kami.., belajar untuk menepiskan pikiran tentang apa nanti pendapat orang, apa nanti penilaian orang..  Yang penting itu tidak melanggar norma agama, dan itu memberikan kenyamanan bagi ibu kami..

Kami belajar untuk menikmati saat-saat membahagiakan Mama dengan mendorong wheelchair nya ke tempat-tempat yang Mama mau..  Kami belajar untuk mengikuti kehendak beliau walau terkadang berkesan tak praktis bagi yang berusia lebih muda dan gerak tak terbatas…  Kami belajar untuk menikmati acara Driving Mrs. Ani, alias membawa Mama berjalan-jalan keliling kota Medan,  di saat kami pulang ke rumah, karena hanya itulah satu dari sedikit kesenangan hidup yang masih bisa beliau nikmati…

Melihat Mama berjuang untuk  masuk ke toilet agar bisa mandi sendiri, dan hanya minta dibantu untuk menggosokkan punggung dan kaki-kaki yang tak bisa dicapainya sendiri, menghadirkan rasa kagum yang luar biasa atas semangat, atas ketegaran menerima keterbatasan yang terjadi pada dirinya…  

Tapi satu kalimat yang sangat luar biasa dari clip itu buat aku adalah… age is not just lived but survived.   Usia yang panjang bukan hanya sekedar hidup tapi juga hasil dari kemampuan untuk survive menghadapi cobaan kehidupan, baik cobaan yang bersifat fisik maupun phisikis… Tekanan berupa perubahan kemampuan fisik sejauh ini dapat dihadapi Mama dengan mental yang kuat… She’s really extra ordinary woman… Kerap aku bertanya dalam hati, “Mampu kah aku setegar Mama bila keterbatasan itu menimpa ku… ?”  Sungguh aku berharap Allah memberikan yang terbaik bagi aku, bagi orang tua ku, bagi saudara-saudara ku, bagi sahabat-sahabat ku, bagi setiap manusia dan makhluk di muka bumi…

I love you so much, Mom…!!!

Happy 73rd Birthday, Papa…

Hari ini, 24 May 2011, Papa ku genap bersia 73 tahun…

Our Beloved Papa : Arden Siregar, 30 December 2010

Sungguh bukan  perjalanan yang pendek.. , tapi kami, anak-anaknya berharap, masih ada kesempatan buat menyenangkan beliau, membahagiakan beliau.. Semoga masih ada kesempatan bagi beliau untuk menyaksikan cucu-cucnya tumbuh besar dan memperoleh cinta dari seorang Odang yang luar biasa..

Papa merupakan panutan yang luar biasa bagi kami…Sosok ayah yang membangun ikatan cinta yang luar biasa di antara anak-anaknya…  Sosok ayah yang bersama mama mendorong sayap-sayap kecil anaknya untuk mampu berkepak di langit kehidupan yang tak selamanya biru cerah bermandikan cahaya matahari… Sosok tempat berpaling dan bersandar ketika hidup sedang tak ramah bagi anak-anaknya..Sosok ayah yang mengagungkan pendidikan sebagai bekal anak-anaknya.. Sosok yang mengajarkan agungnya warisan budaya dan nilai-nilai keluarga… Sosok ayah yang mendorong anak-anaknya mencintai buku sebagai kemewahan hidup…

Selamat ulang tahun Papa, semoga selalu dalam lindungan Tuhan.. Tetap sehat dan bahagia bersama kami, anak cucu Papa…

in Korean Traditional Custom, March 2011

We love you so much…

Denting….

Denting…

Denting yang berbunyi dari dinding kamarku
Sadarkan diriku dari lamunan panjang
‘Kan kurasa malam kini semakin larut
Ku masih terjaga

Sayang, kau di mana
Aku ingin bersama
‘Kan kuputus semua untuk tapiskan rindu
Mungkinkah kau di sana merasa yang sama
Seperti dinginku di malam ini

Rintik gerimis mengundang
Kekasih di malam ini
Kita menari dalam rindu yang indah
Sepi kurasa hatiku
Saat ini oh sayangku
Jika kau di sini
Aku tenang

by Melly G, soundtrack of Ada ApaDengan Cinta..

Boru Panggoaran

Boru panggoaran itu dalam masyarakat Batak artinya anak pertama yang berjenis kelamin perempuan, yang namanya digunakan sebagai nama panggilan orang tuanya.. Secara dalam adat Batak, kalau sepasang suami istri sudah punya anak, tidak sopan untuk dipanggil dengan nama mereka, melainkan dipanggil dengan Mama atau Papa nya si “Ucok” (kalo nama anaknya Ucok).  Seperti abangku misalnya, nama panggilan yang sopan buat dia adalah Papa Vania karena anaknya  benama Vania Lardes Siregar.  Adikku David dipanggil Papi Aldy karena anak pertamanya bernama Arden Thoman Denaldy Siregar dengan nama panggilan sehari-hari Aldy.  Dan adikku Uli dipanggil Mami Samuel, karena anaknya yang pertama bernama Samuel Sisoantunas Sinambela.

Aku & Mama years ago…

Karena aku anak kedua, meski anak perempuan tertua, aku jelas bukan boru panggoaran… Namaku tidak digunakan dalam panggilan orang-orang pada Papa dan Mamaku…  Tapi Mama sering sekali menyanyikan lagu Boru Panggoaran di depanku…

Bahkan sekitar 2 tahun yang lalu, saat teman2 adik ku Ivo ramai2 kumpul di rumah dan ada membawa gitar dan biola, mereka mengiringi Mama menyanyikan lagu ini…  Jangan tanya…, sudah pasti air mataku mengalir tanpa bisa dicegah…  Aku hanya bisa menikmati alunan suara Mama yang bening (perempuan Batk, bo…!!) dengan duduk di kursi di kamar kerja adikku Ivo.. Aku tidak ingin menangis di depan teman2 adikku…

Sebenarnya aku tidak mengerti secara utuh arti kata demi kata lagu ini, secara aku tidak fasih berbahasa Batak…  Tapi aku mengerti, kalau lirik lagu ini mengungkapkan harapan orangtua pada anak perempuannya, yang diharapkan akan menjadi penjaga mereka ketika usia menua dan tubuh merapuh…  Ada diantara teman2 yang mau ngasi aku artinya secara utuh…? Aku tunggu lho…

Here d VC of d song yang dinyanyiin Victor Hutabarat…

BORU PANGGOARAN

Ho do boruku tampuk ni ate-ateki
Ho do boruku tampuk ni pusu-pusuki
Burju burju ma ho
Namarsikkola i
Asa dapot ho na sininta ni rohami

Reff
Molo matua sogot ahu
Ho do manarihon ahu
Molo matinggang ahu inang
Ho do na manogu-nogu ahu

Ai ho do boruku boru panggoaranki
Sai sahat ma da na di rohami
Ai ho do boruku boru panggaoaranki
sai sahat ma da na di rohami**

Air Mata Mama…

Mama & her grand daughter, Ananda

Minggu sore 6 February yang lalu, aku kembali ke Pekanbaru setelah mengisi akhir pekan bersama Papa, Mama, 2 adik dan ponakan di Medan..  Anggota keluarga lengkap ikut serta mengantar ke bandara Polonia…

Saat aku check in, Papa, Mama, Ivo, Nora dan Nanda menunggu di Dunkin’ Donuts.., dan aku bergabung dengan mereka setelah selesai check in, sebelum masuk ke ruang tunggu…  Setelah kembali duduk bersama-sama beberapa menit, aku pun pamit..  Tinggal 10 menit dari waktu boarding..

Saat aku pamit dan mencium kedua pipi Mama, aku melihat mata Mama basah.. Mama menangis.. Hatiku rasanya semakin  perih….

Meninggalkan kedua orang tua di usia mereka yang tidak muda lagi menimbulkan rasa perih di dada… Ada kesadaran di hati bahwa ada jarak fisik yang membentang antara aku dan orang tuaku.. Aku tidak bisa segera berlari setiap saat untuk menemui mereka, melihat mereka, menemani mereka, memberi perhatian pada mereka…  Padahal waktu semakin terbatas… Subhanallah… Lindungi orang tuaku ya Alloh… Berikanlah yang terbaik bagi mereka…

Beberapa hari sebelumnya, saat di mobil berdua aku berkata pada Mama :  “Lucunya kita ini ya Ma…  Kita sekarang bisa jalan-jalan berdua…

Mama : “Iya.. Semakin lama kita semakin seperti kakak adik..”

Yaaa… setelah proses bertahun-tahun aku dan Mama bisa menjadi sangat dekat…  Pulang ke Medan berarti “Driving Mrs. Ani” alias jadi supir Mama… Aku nyaris gak bisa membagi waktu untuk yang lain kecuali untuk ponakan ku si buncil Ananda..

Ya, sejak mengalami keterbatasan setelah serangan stroke di pertengahan 2007, salah satu kesenangan Mama adalah jalan-jalan. Bisa ke Pasar Buah Brastagi yang gak terlalu jauh dari tempat tinggal Papa dan Mama, bisa ke Merdeka Walk untuk duduk-duduk sambil menikmati dim sum kesukaan beliau di Resto Nelayan, atau sekedar keliling kota Medan…  Pokoknya jalan-jalan, setelah rumah rapi jali….

Bahkan pernah, saat  duduk di tempat tidurnya, setelah nyaris seharian jalan-jalan berdua, Mama bilang “Haaaahhhhh…., puasnya hati Mama… Jalan-jalan seharian…!!” Hehehehehe… It’s so funny…, sekaligus mengharukan…

Sebagai anak yang terpisah dari Papa dan Mama sejak usia satu tahun, di usia belia aku menjadi begitu berjarak baik secara fisik dan psikologis dari Mama..  Ada rasa dalam diri yang tak terucapkan… Butuh proses yang sangat panjang  bagiku untuk menjadi dewasa dan bijak untuk menerima pilihan-pilihan yang telah dilakukan pra orang dewasa terhadap diri ku di saat aku belia… Butuh waktu untuk menerima bahwa keputusan mereka adalah yang terbaik untuk hidupku…

Pilihan jalan hidup bahkan sempat membuat jarak semakin terentang… Usia muda yang penuh gejolak dan jauh dari rasa bijaksana membuat aku menarik diri, menjauh dari jangkauan Mama.. Padahal sebenarnya itu bukan jalan yang diajarkan oleh keyakinanku.. Astagfirullah al adzim…

Kehilangan seseorang yang begitu penting dalam hidupku di awal tahun 2001 membuka mata hatiku, bahwa hidup ini fana.., semua akan sirna, cepat atau pun lambat.. Aku akan kehilangan segalanya, bahkan jasad ku sendiri pada waktunya nanti… Kesadaran itu membuat aku bergegas menghampiri Mama..  Aku memohon maaf atas cara yang salah dalam mempertahankan keyakinanku…

Setelah semua itu, yang ada cuma rasa cinta, dan semakin cinta.. Rasa sayang tanpa reserve… Ada pengertian..   Ada penerimaan atas ketidaksempurnaan masing-masing.. Ada penerimaan atas pilihan hidup masing-masing, meski dengan rasa yang sangat perih… Rasa perih yang justru membuat semakin sayang, yang membuat hati semakin perih karena ada pemahaman waktu akan yang semakin sedikit…

Semoga Alloh menjaga Mamaku… Menjaga kedua orang tuaku…

Don’t cry Mom…  I’ll visit you soon… I promise… ***

Still, She’s A Never Give Up Mother…

Mom with her wheelchair

Kemaren, adik ku Ivo meng-up load foto2 terbaru our Mom… Mom with her wheelchair…

Yuuppp setelah mendapat serangan stroke di pertengahan tahun 2007, Mama mengalami penurunan fungsi tangan kanan dan kaki kanan, keduanya jadi  susah digerakan..

Tapi, sebagaimana yang kami kenal di sepanjang hidup kami, Mama tidak pernah menyerah meski beliau tidak bebas seperti dulu…

Meski sulit berjalan dan kami sudah menyediakan 2 jenis tongkat (tongkat kaki tiga untuk satu tangan dan tongkat kaki empat yang kayak jemuran handuk), Mama tidak mau menggunakan tongkat di rumah.. Beliau lebih senang menggunakan kursi plastik yang ada sandarannya sebagai alat bantu..  Tapi kalau keluar rumah, beliau menggunakan wheelchair.. Lebih nyaman dan lebih aman… Dan kami anak2nya sudah terbiasa dengan acara menurunkan, membuka, melipat dan menaikkan kembali kursi roda beliau ke mobil…

Mama gak bisa lagi membuat seluruh penjuru rumahnya rapi jali… Tapi teteup.., setiap pagi dan sore Mama akan masuk ke dapur untuk memantau yang bekerja di rumah menyiapkan makanan…, memantau cucian, memantau kebersihan sepenjuru rumah..

Mama teteup gak mau dibantu untuk urusan paling pribadinya.. Beliau tetap mandi snediri, bahkan membersihkan sendiri pispotnya.. Orang yang ada di sekitar beliau, hanya diminta berada di sekitar kamar mandi, saat beliau mandi, supaya bisa memantau..

Mama enggak bisa ke Mall nyaris setiap hari seperti dulu… Wait… Don’t judge her as a shopacholic woman… Dengar dulu alasan beliau mengapa ke Mall nyaris setiap hari, setelah rumahnya rapi jali..

Menurut Mama, setelah diabetes menyerang sekitar 11 tahun yang lalu, Mama harus olahraga..  Selain menggerakkan tubuh dengan mengerjakan sendiri segala pekerjaan rumah dan mengurus 2 cucu yang dititipkan pada beliau, jalan kaki adalah cara olahraga yang paling efektif.., Dan menurut Mama, jalan kaki di Mall, menyusuri toko demi toko adalah tempat jalan kaki yang paling aman : gak bakalan ketemu anjing galak, gak bakal ngeliat sampah2 berserakan apalagi kotoran binatang yang suka ada aja di pinggir jalan…  Mama paling mengeluarkan uang untuk beli makanan dan minuman… Plus sesekali baju, sepatu atau pernak pernik cantik buat anak2 perempuan dan cucu2nya… Hehehehe…

Do shopping @ Pasar Buah Brastagi

Tapi sekarang beliau tetap jalan-jalan keluar rumah.. Meski terkadang lebih banyak tidak turun dari mobil.., tapi teteuupp wajib jalan-jalan..  Beliau membatasi diri untuk ke Mall besar yang ramai dan parkirnya susah… Beliau lebih prefer ke one stop shopping yang parkirannya luas seperti Pasar Buah Brastagi yang gak jauh dari tempat tinggal keluarga kami.  Saat ku tanya mengapa enggak mau ke Mall besar sesering dulu, jawab Mama “Jangan ahh.. Nanti kalau ada apa2, kalian akan repot memilih siapa yang mau diselamatkan lebih dahulu..  Kita cari tempat yang aman2 aja.. Yang mudah keluar kalau ada apa-apa…”

Beberapa kali terakhir aku ke Medan, Mama malah maunya dibawa ke Greenhill di Sibolangit.. Mama bilang, udaranya segar, bunganya cantik2.. Bikin mata dan paru2 sehat..  Ok deh Mom….

Mama tetappp berjuang untuk mandiri semampu yang beliau bisa, meski tak sebebas dulu.. We proud of your spirit Mom.. We love you so much…

Habibie & Ainun

Buku Habibie & Ainun

Beberapa hari yang lalu, saat leyeh-leyeh di  satu pagi di akhir pekan aku melihat Prita Laura, salah seorang presenter Metro TV, mewawancarai Pak BJ Habibie di halaman rumah beliau di Patra Kuningan.  Content utama percakapan itu  adalah buku tulisan pak Habibie yang baru saja dirilis, Habibie dan Ainun.

Buku itu merupakan salah satu cara beliau untuk mengembalikan keseimbangan mental beliau karena kehilangan ibu Ainun, perempuan yang telah 48 tahun 10 hari mendampinginya.  Aku mengikuti wawancara tersebut, yang juga diikuti dengan wawancara terhadap Yanty Noor, istri almarhum penyanyi legendaris Chrisye, dan Tika Bisono, mantan putri Indonesia & psikolog terkenal yang kehilangan putrinya akibat serangan demam berdarah.

Aku sempat terkesima dan meneteskan air mata saat mendengar ucapan2  beliau, yang begitu mengekspresikan rasa cinta yang begitu dalam, rasa kehilangan yang begitu luar biasa.  Buat aku,  perempuan yang telah bertahun2 berhati batu terhadap hubungan pria dan wanita, it’s so amazing…..!!!  Luar biasa rasanya  ada laki-laki yang begitu mencintai istrinya.. Hari gini, ketika perceraian terjadi dimana-mana, ketika berita tentang perselingkuhan terdengar lebih sering dari jadwal makan obat yang 3 kali sehari…   Betapa luar biasanya pasangan ini merawat cinta mereka selama 48 tahun dan 10 hari kebersamaan..  I couldn’t  imagine their daily life…

Sesungguhnya saat pak Habibie jadi idola anak-anak di negeri ini karena kecerdasannya yang luar biasa, aku gak terlalu concern dengan keluarganya.. Aku tahu nama istri dan anak2nya, tapi gak perduli dan gak ambil pusing…   Tapi aku aware kalo ibu Ainun itu penampilannya sederhana, tidak pernah menonjol, apalagi terlihat sebagai seorang perempuan yang mengendalikan suaminya dari belakang, sebagai mana banyak ibu2 petinggi dan penguasa.  Bukan satu dua kali  kita mendengar istilah, “kalau si bapaknya direktur, maka istrinya adalah presiden direktur”.  Heheehehe… Bahkan Ismail Marzuki  pernah membuat lirik “Namun ada kala pria tak kuasa, bertekuk lutut di kerling wanita”..  Nahh hal itu tidak pernah nampak pada sosok ibu Ainun..  Aku juga mendengar aktivitasnya di Yayasan Orbit, tapi juga aku gak terlalu   concern, karena saat itu banyak sekali istri dan anak pejabat yayasan…

Saat berita berpulangnya ibu Ainun, aku baru tahu bahwa Pak Habibie dan Ibu Ainun nyaris tidak pernah berpisah selama 48 tahun 10 hari perkawinan mereka. Bahkan Pak Habibie tidak pernah meninggalkan rumah sakit bila ibu Ainun dirawat.  Saat itu aku baru aware betapa luar biasanya pasangan ini..;

Setelah mendengar wawancara Prita Laura dengan pak Habibie, aku terpikir untuk membeli dan membaca buku tulisan beliau, tapi aktivias yang cukup padat akhir-akhir ini, membuat aku lupa untuk membeli buku tersebut…

Hari Minggu 19 Desember 2010, begitu aku nyampe di rumahnya, Venny sahabatku yang selalu menyediakan tumpangan buat menginap bilang, “Son, kita ke Gramedia Grand Indonesia, yuukk.. Lagi ada discount 30%, karena ultah kedua toko itu..”  Jelasssss aku mau… Gramedia Grand Indonesia adalah salah satu toko buku terbaik dan terlengkap di Indonesia , yang aku tahu.. Masuk ke dalamnya bisa membuat aku larut dan lupa akan waktu…

Sebenarnya, niat awal ke Grand Indonesia selain liat2, juga mau nyari buku yang ng udah beberapa kali dicari di beberapa toko buku tapi gak ada. Sold out..  Nah, begitu nyampe di deretan rak buku agama Islam, aku juga menemukan buku yang aku cari.. Saat aku browsing di komputer yang disediakan toko untuk mengecek jumlah ketersediaan buku dan lokasi raknya,  ternyata buku yang aku mau lagi kehabisan stock.. Sold out again..!!

Aku lalu mulai melihat kiri kanan, mencuci mata…  Tiba-tiba, mataku melihat tumpukan buku “Habibie & Ainun”..  Setekah menimbang dan menimbang, apalagi dengan adanya discount 30%, aku akhirnya mengambil buku ini.  Buku ini dibandrol Rp.80.000,- setelah discount haganya jadi sekitar Rp.56.000,- Lumayan bangetsss….

Begitu sampai di rumah Venny, meski mata mengantuk, aku mulai membaca halaman demi halaman buku ini..  Ternyata isinya luar biasa… Bahkan di dalam taxi yang membawa ku ke tempat2 yang aku tuju untuk menjalankan kegiatan yang direncanakan sejak di Pekanbaru, aku pun tetap mengangsur untuk membacanya..  Hanya dalam waktu sekitar 36 jam, termasuk berkerja dan berkegiatan, aku dapat menyelesaikan buku dengan 323 halaman ini.

Ini bukan prestasi luar biasa, di zaman masih kuliah di Bogor aku bisa menyelesaikan buku  Sydney Sheldon yang bercerita tentang Jeniffer Parker si pengacara perempuan muda usia, dengan jumlah halaman nyaris 500 dalam waktu sekitar 9 jam.  Tapi akhir2 ini aku sering kali tidak mampu menyelesaikan buku2 yang sudah ku mulai baca… Akibatnya di samping tempat tidur ku ada banyak buku dan majalah menunggu untuk diselesaikan dibaca…

Kok bisa kali ini aku kembali menyelesaikan bacaan dengan cepat, selain karena waktu yang agak lapang, karena lagi tidak di kantor, fisik dan pikiran tidak terlalu lelah, tentu juga karena aku curious dengan isi buku itu..

Ok… Sekarang waktu aku menyampaikan pikiranku tentang isi buku itu…

Secara alur pikir, buku ini tidak seindah novel sastra atau novel populer…  Ceritanya memang merunut waktu…, tapi ada di beberapa bagian yang melompat2.. Menurut aku ini adalah upaya Pak Habibie mengkoneksikan beberapa peristiwa yang terkait.. Jadi masih bisa diterima..

Tapi secara content, buku ini sangat sangat sangat indah…, bahkan jauh lebih indah dari film Love Story…  Ini kisah cinta dua sosok manusia yang luar biasa saling mencinta.. Dua sosok dengan “dunia” yang berbeda, dengan pribadi yang berbeda…

Kita yang dulu acap kali melihat penampilan Pak Habibie di televisi saat beliau duduk di pemerintahan, pasti bisa melihat bahwa beliau adalah tipe orang yang straight, berkata apa adanya, sebagai imbangan kecerdasannya yang luar biasa, yang mebuat pikirannya bergerak lebih cepat dari kita yang otaknya biasa2 aja…  Pernah terpikir, betapa sabarnya perempuan yang mendampinginya…?  Seberapa sabar dan kuat kah perempuan yang bisa mendinginkan, menenangkan beliau, mengingatkan beliau untuk tetap under control dalam berekspresi?

Lalu, sebagi tipe laki-laki yang fokus terhadap dunianya :  dunia rekayasa teknologi, dan perjuangan mewujudkan mimpi2nya, betapa kuatnya perempuan yang mampu mengurus segala urusan rumah tangganya, dan memberikan waktu dan wadah bagi suaminya untuk sepenuhnya berkarya setiap waktu?

Aku seorang perempuan… Sebagai perempuan, sebagimana juga laki-laki, kita memerlukan affection dari pasangan kita, kita butuh diperhatikan, kita butuh dukungan bahkan terkadang kita butuh perhatian yang “agak lebih”..  Bagaimana seorang Ainun mampu mengendalikan semua kebutuhannya itu dengan tetap menjadi pihak yang memberi dukungan bagi seorang Habibie yang fokus pada perjuangannya, pada dunianya..?

Buku ini bisa menjadi bahan pembelajaran bagi para perempuan bagaimana menjadi mitra  yang baik bagi pasangannya.. Mitra yang menjadi sumber inspirasi, sumber semangat, pemberi rasa tenang dan damai bagi pasangannya.., bagi keluarganya.  Bahkan mampu memberi ruang secara maksimal kepada pasangannya untuk berkarya…

Bagi laki-laki, buku ini menjadi inspirasi agar mereka lebih fokus berkarya, berjuang bagi kejayaan negeri, memberikan yang terbaik bagi keluarga dan lingkungan.., bukan sibuk dengan pikiran untuk mengikuti  nafsu duniawi yang kerap menggoda..

Dalam buku ini juga bisa dilihat,  karena rasa cinta yang luar biasa, jiwa yang menyatu, Pak Habibie melakukan tindakan-tindakan yang semula berkesan berlebihan, tak masuk akal, tapi akhirnya terlihat bahwa itu merupakan tindakan preventif yang menyelamatkan nyawa ibu Ainun, dan upaya penyembuhannya..  Subhanallah.. Alloh SWT mengilhamkan cinta yang luar biasa pada mereka..

Ada beberapa hal yang juga mengingatkan ku secara pribadi.., yaitu sosok Ainun yang religius, yang selalu membaca 1 juz Al Qur’an setiap hari.., puasa senin kamis, tetap berdoa di sepanjang kesempatan yang ada.. Subhanallah…  Beliau memang patut menjadi Wanita Teladan di zaman ini..

Teman2ku.., aku menyarankan untuk membaca buku ini.., agar kalian bisa menangkap sendiri hikmah hidup seorang Ainun, hikmah cinta sejati Habibie & Ainun…

Semoga Alloh SWT memberikan tempat yang terbaik bagi wanita mulia ini.. Semoga pak Habibie dan keluarga dapat meneruskan butir2 hikmah yang telah ibu Ainun tebar selama bersama mereka..  Semoga kita dapat mengambil yang baik dari beliau…

I love d three of U…

L - R : Anwar Janthi Siregar, Arden Toman Siregar, Harry Parhimpunan Siregar

Saat bulak balik melihat album foto2 ku di FB, mataku terpaku pada sebuah foto yang ku jadikan cover Album The Siregar.. Yuuupppp… foto Papa 3 bersaudara laki-laki.. Tiba-tiba rasanya rindu sekali pada ketiganya…

Rindu pada Papa saat ini bisa coba dilepaskan dengan menelpon beliau… Minimal 2 kali seminggu kami berbicara di telpon.. Dari cerita2 sepele sampai cerita serius tentang keluarga, pekerjaanku dan masalah2 kehidupan…  Mendengar suara Papa memberikan ketenangan sendiri…  Papa adalah sahabat tempat aku bisa berbagi rasa dan pendapat… Aku bisa berbicara tentang apa saja pada beliau.. Meski kini sudah agak aku kurangi, agar tak menjadi pemikiran yang berat bagi beliau mengingat usia beliau tidak muda lagi, 72 tahun…

Rindu pada yang dua lagi sudah tak bisa dilepaskan.. Keduanya sudah pergi menghadap Sang Pemilik Kehidupan…

Abang Papa yang paling besar adalah ayah kedua bagi ku.. Sosok  yang menjadi ayah bagiku sejak aku masih bayi merah.. Beliau mendidik aku dengan luar biasa.. Menanamkan nilai2 kehidupan, memberikan pendidikan yang terbaik yang bisa beliau berikan dan membuka pintu-pintu masa depan… Sungguh cinta tak terperi yang bisa diberikan seorang ayah kepada anaknya…

Abang Papa yang kedua adalah panutan kami akan sosok panutan untuk semangat hidup dan “ambisi untuk menjadi manusia yang lebih baik”… Semangat, perjuangan beliau akan kehidupan sangat luar biasa.. Kecintaan, kebanggaan akan jati diri dan keluarganya juga sangat tinggi…  Segelintir orang menilainya sebagai romantisme pribadi.. Tapi aku tidak melihatnya seperti itu… Aku melihatnya sebagai upaya beliau menanamkan rasa percaya diri dan semangat bertarung hidup yang kuat kepada generasi penerus keluarga…

Tapi dari ketiganya kami belajar tentang arti keluarga, belajar mengenai rasa cinta pada keluarga.., bagaimana menjadi saudara yang selalu ada di samping saudara2nya dalam segala situasi.. Tidak mudah memang menerapkannya.. Ego, masalah2 kehidupan acap kali membuat kami tidak mampu bersikap bijaksana seperti beliau2.. Tapi dengan contoh hidup yang pernah ada di sekitar kami, insya Alloh kami akan lebih baik hari ke hari…

Ada satu hal yang luar biasa yang pernah kami lihat dari mereka… Di masa mereka sudah menjadi sangat dewasa, dengan ekonomi yang sangat mapan, dengan karir yang juga luar biasa menjulang, mereka tetap anak lelaki Ibu mereka… Mereka begitu patuh.., mereka begitu mengharapkan restu ibu mereka di setiap langkah… Mereka begitu memuliakan ibu mereka di sepanjang kehidupannya…

Semoga mereka selalu dalam lindungan Alloh.. Ssemoga yang telah pergi menghadap Nya diberikan tempat yang nyaman dan tentram…. Semoga kami anak2 mereka mampu menjadi pribadi2 yang baik, menjadi anak2 yang penuh cinta bagi orang tua kami, menjadi saaudara2 yang penuh cinta bago saudara2 kami..

I love d three of  U so much….***

Still It Takes Me By Surprise

TalkingSambil utak atik laptop…, aku membuka folder My Music di External Harddisk-ku… External ini relatif baru, dibeli untuk menyimpan data yang diambil dari laptop lama yang bulan lalu aku hibahkan ke Ivo, adikku… Di folder itu aku menemukan folder bernama Seagull yang berisikan beberapa lagu … Kayaknya folder itu folder jadul dehhh…, yang dicopy setiap kali ganti pc atau laptop… Iya… folder itu berisi lagu2 dari teman lama yang seneng musik dan punya koleksi musik yang okeh…. Salah satu lagu yang bagus dan meaningfull kata2nya ya lagu Tony Banks ini…

Aku ingin membaginya dengan teman2, mengingat lyric -nya yang indah banget dan penuh makna….

STILL IT TAKES ME BY SURPRISE….

It can be strange
In the world we live in
So many things are not how they appear
We sit and talk
Of what it doesn’t matter
The meaning of the words we use
hides behind the sound

Yet still it takes me by surprise
How the feeling overtakes me and fills my mind
With thoughts which even now I can’t control
How simple words and gestures
make the world seem right
No matter what they say
No matter what they say

It’s hard to believe
That once we met as strangers
Not knowing of the life that we would share
You lead me on
Through new ways unfamiliar
Or down a road we travelled many times before

Yet still it takes me by surprise
How the feeling overtakes me and fills my mind
With thoughts which even now I can’t control
How simple words and gestures
make the world seem right
No matter what they say
No matter what they say

The years go by
Older yet no wiser
Our hearts and minds remain as they once were
And after all the time
That we have been together
So many times we must have been this way before

Yet still it takes me by surprise
How the feeling overtakes me and fills my mind
With thoughts which even now I can’t control
How simple words and gestures
Make the world seem right
No matter what they say
No matter what they say

By : Tony Banks

Dedicated 2 U… U know who U are….

Happy 1st Birthday Boru Hasian Papi..

Hari ini Ajere, anak bungsu sekaligus perempuan satu2nya David, adik laki2-ku, genap berusia 1 tahun…

Hmmmm…  waktu berlari dengan cepat yaa…  Rasanya baru kemaren nerima telpon Papi David mengabarkan kelahiran bayi yang diberi nama panggilan Ajere..

Tadi sore, sepulang kantor aku nelpon ke nomor telpon Mami Nana..  Yang nerima telpon bang Aldy, ponakanku yang paling tua..  Waktu ditanya sambil bercanda, apakah besok ada yang berulang tahun..  Bang Aldy menjawab dengan riang “Iya Bou, besok boru (anak perempuan)  hasian (kesayangan) Papi ulang tahun..”

Happy 1st Birthday Ajere..  Semoga panjang umur, sehat, jadi anak yang baik hati, selalu dalam lindungan Tuhan..

Ini  pic Ajere yang dikirimkan Mami Nana ke aku beberapa waktu yang lalu, trus dibikinkan fun photo..  Btw Ajere mirip siapa yaa…?

ajere

Happy Birthday, My Twin…!!

Hari ini, 1 Maret 2009 kembaranku, Mama Nhoya,  genap berusia 30 tahun..

Happy birthday, darling..  Semoga hari2 ke depan hidup kamu lebih indah dan semakin indah bersama bidadari kecilmu…  Wish U all d best…

I love U…

I love your little angel so much….  !!!

 

 

 

nhoya-nanda1

Happy Birthday, Mom…!

Hari ini Mama ulang tahun ke 63..

Iya, Mama tuh ultahnya sama dengan ibu Kartini, juga ketabahannya kali yaa.. Mama kuat banget menghadapi cobaan kehidupan yang seringkali menggoncang hati seorang ibu.. Meski terkadang Mama marah dan ngomel2 menghadapi perbagai persoalan, tapi Mama selalu tegar dan berdiri di samping anak2nya, apa pun yang terjadi, apapun pilihan anak2nya..

Hampir 10 bulan terakhir Mama berjuang melawan stroke yang menyebabkan Mama tidak bisa lincah untuk kutak katik seperti dulu.. Tapi, beberapa bulan terakhir Mama udah mulai bisa jalan lagi, meski masih dalam jarak yang belum terlalu jauh… Semangat Mama untuk bisa kembali mandiri memang luar biasa…

Mama juga guru pertama yang luar biasa bagi anak2 dan cucunya.. Tati ingat gimana Mama selalu mengatakan pada anak2nya, “Kalian harus sekolah, di rumah gak ada warisan, tapi kalo untuk sekolah ada.” Mama juga selalu memanjakan anak2nya dengan makanan2 yang enak, untuk kemudian berkata, “Enak ya..? Disyukuri donk, terus kerja keras supaya kalian tetap bisa menikmati makanan yang enak2.” Bahasa Mama emang sederhana, tapi pesan dibaliknya merupakan dorongan buat anak2nya untuk serius dengan pendidikan dan kemudian bekerja keras…

Tati juga ingat satu ucapan Mama ke Tati, kala Tati masih di usia belia, ketika masih jejingkrakan menikmati hidup.. Mama bilang, “Nang (panggilan sayang orang tua di kampung Tati pada anak perempuannya), Mama tuh capek deeh ngebedakin badan kamu sejak bayi. Mama jaga jangan sampai satu nyamuk pun ngegigit kamu. Mama mohon, jangan badan yang udah Mama rawat itu kamu pakai buat bikin dosa, ya…” Mudah2an Tati selalu bisa memegang amanat Mama, ya…

Beberapa tahun terakhir Tati sering melihat Mama mengajarkan tata krama, logika berpikir sampai taste terhadap berbagai hal pada cucu2nya sejak mereka masih kecil banget… What a grandma…!!!

Semoga Mama selalu dilindungi dan dirahmati Alloh, panjang umur dan selalu sehat…

I love you very very much, Mom… I’m sorry for our bad days in my younger years…

Rindu..

Kok mendadak rasanya rindu dengan seseorang dari masa lalu…

butterfly.jpgOrang yang pernah mengisi hari2 dengan berbagi cerita, kesedihan dan tawa.. Orang yang dulu selalu bisa jadi teman buat adu argumentasi.., teman berantem… Orang yang dulu selalu membawa warna baru dalam kehidupan..

Rindu dengan ngobrol yang gak ada habisnya.. Rindu bicara berbisik2 tak tentu arah.. Rindu dengan tatapan saling mengerti… Rindu dengan keheningan saat2 duduk berdampingan…. Rindu saat2 jalan beriringan… Rindu saat2 dia memegang siku tanganku supaya aku tetap mengikuti arah langkahnya…

Rindu pada suatu malam di peron Stasiun Tugu…

Rindu saat2 nganterin dia ke depan rumah kalo dia mau pulang.. Saat kita ngobrol di situ berjam2.. lengkap dengan acara dia pake helm lalu dibuka lagi, pake lagi dan buka lagi berkali2… Bahkan karena pegel, dia malah nyodorin helm itu ke aku buat dipegangin… Hehehe… Seakan tidak ada lagi hari esok bagi kami buat bicara..

Rindu saat menatap dia memetik gitar dan menyanyikan Annie’s Song di kegelapan malam…

Rindu tatapan mata yang tersenyum…. Rindu pada ucapan tanpa kata….

Rindu dengan seseorang yang pernah bilang, “Aku gak ngerti kenapa, aku sayang ama kamu ‘Dha, dan aku gak bisa bilang enggak sama kamu…”

Rindu dengan seseorang yang pernah bilang, “Aku gak ngerti kenapa ‘Dha, aku gak bisa menahan mulutku untuk bicara sama kamu tentang segalanya… Aku gak ngerti ‘Dha…!!”

Tapi sekarang ada satu garis yang tak boleh dilintasi.. Garis yang tak kasat mata tapi ada dan harus dihormati….

Mudah2an dia bahagia dengan kehidupannya ya… Kalau pun di hatinya masih ada setitik rindu dan sayang padaku, semoga menjadi doa baginya supaya hidupku bahagia…

Pic Kupu2 diambil dari sini

Aku Ingin…

Cuaca yang mendung… hujan yang masih terus turun.. udara yang dingin… mengingatkan Tati pada puisi Sapardi Djoko Damono.. Puisi yang indah dengan makna yang dalaaaaammmm banget..

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…

Semoga masih ada cinta seperti ini…
———–
Note : Ake nemu musikalisasi puisi ini..  Silahkan dinikmati…

Gadis Chelsea…

mama-nhoya1.jpgTanggal 1 Maret yg lalu Nhoya, adik bungsu Tati ultah ke 29… Gak terasa si Gadis Chelsea udah dewasa…

Gadis Chelsea…?

Tahun 80-an awal salah satu permen yang paling top merk-nya Chelsea… Nah dalam iklan2nya di “Manasuka Siaran Niaga” yang ditayangkan 2 kali sehari di TVRI , digambarkan kalo permen ini dikonsum oleh beberapa gadis kecil (bule) bermata coklat dengan pipi chubby kemerahan, rambut yang lurus dengan panjang sepunggung dengar warna pirang atau coklat muda, sedang berlari2 di padang rumput.. Adegan yang mengingatkan kita pada film seri “Little House on the Prairie” yang disutradarai oleh Michael London dan dibintangi oleh Michael London, Melissa Gilbert dan Melissa Sue Anderson dll, yang dibuat berdasarkan tulisan Laura Ingals Wilder.. Secara Nhoya kecil berkulit putih bermata coklat terang, rambut sepunggung berwarna coklat muda yang lurus, Nhoya kecil selalu bilang kalo dia adalah Gadis Chelsea.. Hehehe..

Nhoya juga anak yang sangat bernyali di usia muda (sekitar 3 atau 4 tahunan). Bayangin, dia bisa hilang dari rumah saat keluarga menetap di daerah Lampulo Banda Aceh mengikut Papa yang bertugas di sana…. Begitu orang2 di rumah nyadar, semua langsung nyebar nyari.. Ternyata, Nhoya tuh dengan santai dan cueknya lagi jalan kaki di jalan yang jaraknya beberapa lorong dari rumah.. Dia ternyata ngikutin tukang es dunk2 (es puter) yang sedang mendorong gerobak muter2 sembari mukul kentongan dari kuningan yang berbunyi dunk dunk dunk dunk.. Nhoya tuh jalan di belakang tukang es sambil teriak, “es dunk dunk es dunk dunk… es dunk dunk es dunk dunk… “. Eaaallaaahhh bocah…!!

Untungnya dia gak rewel waktu disamperin dan diajak pulang.. Setelah sampai kembali di rumah dan ditanyain kenapa dia ngikutin tukang es, dia bilang asyik aja bisa ngikutin suara kentongan tukang es dunk2. Hehehe.. Gak bisa marah deehh denger jawabannya..!!!

Pernah juga karena gak sabar nunggu jemputan, Nhoya yang masih TK, main ngeluyur aja pulang jalan kaki sendirian.. Dia ngikutin rute Mama biasa boncengin dia naik vespa.. Lewat jalan2 kampung, kebun2 penduduk dan kuburan… Dia mah cuek aja jalan.. Sementara orang2 pada nyusurin jalan raya buat nyari dia… Ya gak nemu lah…!! Tau2 dia udah sampai rumah aja.. Padahal jarak sekolahnya dengan rumah sekitar 5km-an.. Dasar bocah nekad… Untung zaman itu negeri ini aman banget… Klo gak, bisa2 si Gadis Chelsea ilang beneran….

mama-nhoya-ananda.jpgTakut ke-nekatan-nya menurun pada Ananda (yang emang berani banget, like her mother..!!! ), Mama Nhoya selalu wanti2 ke Ananda supaya jangan pernah keluar halaman sekolah atau rumah tanpa ditemani anggota keluarga yang dewasa, atau tukang becak langganan yang memang ditugasin buat jemput dia pulang sekolah.. Kekhawatiran yang sangat wajar mengingat dunia saat ini bukan lah tempat yang aman dan nyaman seperti zaman kita masih kanak2…

Sekarang si Gadis Chelsea bukan lagi gadis kecil… Dia sudah dewasa dan mulai merajut kehidupannya bersama Ananda.. Buat Tati adalah sebuah pemandangan yang indah saat melihat adik kecil Tati, si Gadis Chelsea tertidur nyenyak dengan Ananda yang juga nyenyak di sampingnya.. It’s really a beautiful view for me…!!

Selamat ulang tahun ya, Dek.. Semoga kamu dan Nanda selalu dalam lindungan Tuhan, selalu bahagia dan sejahtera, serta menikmati hari2 yang indah…

We all love you..