
Biskuit speculaas
Biskuit speculaas
Gimana rasanya tidur di atas tumpukan cabe merah? Mungkin yang tau persis rasanya, selain para juragan cabe merah adalah Aishwarya Rai dan Dylan Mc Dermot… Kok?
Ceritanya setelah direkom Venny Yogya buat nonton The Mistress of Spices… Tati berusaha nyari VCD/DVD film tersebut.. Secara, film tersebut pastila udah lewat dari waktu beredarnya di Pekanbaru.. Iya niyy, Tati tuh entah kenapa gak apdet banget dengan film2 yang sedang beredar sejak tinggal di Pekanbaru.. Mungkin karena gak punya teman buat nonton ya…? Nah Tati baru nemu DVD-nya minggu lalu saat pergi makan siang ama Boge, teman kantor Tati.
Film ini sebenarnya film yang rada2 mistis.. Maksudnya..? Iya fim ini tentang kekuatan magis dari seorang perempuan India, namanya Tilo (Aishwarya Ray), yang punya kekuatan supranatural yang belajar tentang kekuatan magis dari rempah2 yang digunakan untuk menolong orang2..
Untuk mempertahankan kemampuannya, ada pun tiga syarat yang harus dipatuhi. Yaitu : tidak boleh bersentuhan dengan manusia lain, tidak boleh keluar dari tokonya, The Spicy Bazaar, dan gak boleh dimanfaatkan buat kepentingan dirinya sendiri.. Syarat ini sama sekali gak boleh dilanggar. kalo dilanggar justru dia akan mendapat bencana dan kehilangan kekuatannya..
Tapi… sebagai seorang perempuan, Tilo juga gak sanggup menolak saat cinta datang..
Nah di sini sebenarnya yang menarik menurut Tati. Pilihan Tilo adalah menikmati cinta, meski hanya sesaat Untuk kemudian meninggalkan cinta dan kembali pada komitmennya pada rempah2… Tapi karena ini film, yang merupakan hasil imajinasi sang penulis cerita yang menginginkan happy ending, pengorbanan Tilo yang berani meninggalkan cinta setelah menikmatinya sesaat dianggap pengorbanan yang luar biasa, sehingga kesalahan2nya bisa dimaafkan. Dan dia bisa tetap menjadi The Mistress of Spices sekaligus hidup bahagia dengan lelaki yang dicintainya. Di bagian akhir film ini Tilo dan kekasihnya digambarkan berbaring di atas tumpukan cabe merah.. Apa gak panas, ya…?
Pilihan Tilo untuk mengikuti panggilan cinta, meski hanya menjanjikan kebahagiaan sesaat dan penderitaan setelahnya, seringkali juga menjadi pilihan kita para wanita (terutama yang masih belia). Tapi temans, hidup kita bukan film romance yang selalu berakhir dengan “they live happily ever after”.. Ada banyak akibat yang harus kita tanggung, ada keluarga yang harus kita tenggang perasaannya, kita jaga kehormatan dan nama baiknya.. Ada aturan agama yang harus kita pegang teguh..
Tati yakin, laki2 yang baik akan mencari perempuan yang baik sebagai pasangan hidupnya. Bukan justru mengajak orang yang dia cintai tenggelam dalam perayaan cinta sesaat, lalu kemudian tenggelam dalam penderitaan yang panjang…
Mudah2an cerita tentang pasangan yang tidur di atas tumpukan cabe bisa menghibur kita tapi tidak menginspirasi kita untuk menikmati perayaan cinta sesaat.. Amin.
Temans.., kalian tau buah Terong Belanda (Solanum betaceum, syn. Cyphomandra betacea) gak siyyy…? Tau lah yaa…! Seperti markissa, siropnya juga udah ada di toko2 dan menjadi oleh2 khas Medan. Buah ini memang banyak banget ditemuin di Medan, kota yang udah jadi 2nd hometown buat tati karena emang sejak kunak2 (istilah keluarga kita untuk kanak2 yang kecil banget2) udah bulak balik ke sono.. Bahkan pohon Terong Belanda ini dulu juga sempat ada di halaman samping rumah Opung di Sipirok..
Tapi herannya sampai di usia 40 tahun 2,5 bulan Tati tuh gak pernah minum yang namanya juice Terong Belanda.. Aneh gak siyyy…?
Iya, Tati juga gak ngerti kenapa gak pernah mau nyoba.. Padahal Tati suka aja tuh nyoba berbagai macam makanan baru, asal jangan yang terlalu aneh2 bahannya..
Nah waktu liburan akhir Desember 2007 yang lalu.., suatu siang Papa pulang dari salah satu kegiatan sosialnya.. Papa lalu ngampirin Tati sembari ngulurin sebuah kantong assoy yang entah apa isinya.
Tati lalu nanya : Apaan ini, Pa?
Papa : Juice terong belanda buat Sondha dan Mama, ada dua bungkus tuh.
Tati : Iya, Pa. Makasih.
Mama lalu nyuruh Tati nyimpan yang jatahnya Mama ke kulkas karena Mama baru selesai makan siang dan masih kenyang. So, Tati simpan deeh keduanya dalam kulkas..
Sore2.. Nanda yang abis bangun tidur pergi ke dapur terus ngintip2 isi kulkas.. Lapar kali dia.. Tau2 dia ngliat kedua bungkus juice terong belanda. Dia langsung nanya ke Tati.. “Wowo, apa ini? Juice terong belanda, bukan? Aku mau boleh, gak?”. Tati langsung ngambilin mug yang besar buat nampung juice terong belanda yang udah beku dan lebh mirip sorbat dari pada juice.
Nanda lalu membawa mug berisi juice beku ke teras, lengkap dengan sendok buat ngancur2in juice yang beku.. Di sana dia duduk sambil menikmati juice terong belanda dengan nikmatnya.. Ngeliat Nanda yang kayaknya asyik banget, nikmat banget.. Tati jadi mikir.. Kok kayaknya enak, ya…? Pengen nyoba deehh… Lalu…
Tati : Nan, Wowo boleh nyoba juice terong belandanya, gak? Kok kayaknya enak?
Nanda sembari mengulurkan mug : Coba aja, tapi jangan banyak2 ya! Kalo Wowo mau kan di kulkas masih ada satu lagi.. (Hehehe..)
Tati : Wowo cuma pengen nyoba, Nan. Wowo belum pernah nyoba..
Nanda : Wowo belum pernah nyoba juice terong belanda? Kenapa? Enak, lho…!!
Tati lalu meraih mug yang diulurkan Nanda. Lalu menyuap seujung juice terong belanda yang udah beku.. Ya ampyuuuuuuuunnnnnnnn, ternyata enak bangeeeeeettttt…!!! Aseeemmnya itu enak banget dilidah….
Tati buru2 mengembalikan mug itu ke Nanda dan buru2 lari ke dapur buat ngambil juice terong belanda beku yang masih ada satu lagi di kulkas.. Sejak itu.., kalo ke tempat2 makan dan mau pesan minum, Tati suka nanya dulu, ada juice terong belanda, gak? Kalo ada, ya mesennya juice terong belanda.. Kamse’ alias norak banget ya…? Telat tau tapi terus jadi kecanduan.. Hehehe….***
Pics diambil dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Tamarillo
Hero by : Mariah Carey
There’s a hero if you look inside your heart
You don’t have to be afraid of what you are.
There’s an answer if you reach into your soul
and the sorrow that you know will melt away
And then a hero comes along
with the strength to carry on
and you cast your fears aside
and you know you can survive.
So, when you feel like hope is gone
look inside you and be strong
and you’ll finally see the truth
that a hero lies in you.
It’s a long road when you face the world alone;
No one reaches out a hand for you to hold.
You can find love if you search within your self
and the emptiness you felt will disappear.
And then a hero comes along
with the strength to carry on
and you cast your fears aside
and you know you can survive.
So, when you feel like hope is gone
look inside you and be strong
and you’ll finally see the truth
that a hero lies in you.
oh….Lord knows dreams are hard to follow,
But don’t let anyone tear them away.
Hold on, there will be tomorrow,
In time you’ll find the way
And then a hero comes along
with the strength to carry on
and you cast your fears aside
and you know you can survive.
So, when you feel like hope is gone
look inside you and be strong
and you’ll finally see the truth
that a hero lies in you
ohhh that a hero lies in…..you.
Beberapa hari yang lalu, saat duduk di ruang Pemegang Kas di kantor saat menjelang istirahat siang.. Tati rasanya seperti tersengat lebah saat salah seorang teman bilang bahwa buku Ketika Cinta Bertasbih 2 karangan Habiburrahman El Shirazy udah terbit, cuma karena banyak orang yang udah nunggu2 terbitnya buku tersebut, so begitu bukunya terbit segera sold out..! Jadi hanya sempat dipajang sebentar di toko buku besar di kota ini.. Lalu, tak tersisaaa…. Kayaknya kalo mau mesti pesan dulu, itu pun belum tau kapan datangnya..
Kok bisa Tati gak tau ya…? Padahal rajin banget bulak balik ke toko buku.. Kok gak sempat ngeliat ya…? Padahal tiap datang ke toko buku, yang diintip2 ya buku tesebut..
Ngapain kok nunggu2 banget siyyy…?
Tati tuh pertama kali berkenalan dengan buku karangan Habiburrahman El Shirazy adalah buku Ayat-ayat Cinta.. Tati rasa begitu juga dengan teman2.. Buku yang satu ini emang fenomenal banget…, membuat para kutu buku penasaran dengan tulisan2 lain dari penulis yang sama.. So, Tati akhirnya membaca Pudarnya Pesona Cleopatra, Ketika Cinta Berbuah Surga dan Di Atas Sajadah Cinta, serta satu buku lagi yang Tati lupa judulnya, tapi bercerita tentang seorang wanita yang mencari jodohnya.. Buku yang terakhir ini dipinjamin seorang teman yang kolektor buku2 karangan Habiburrahman El Shirazy, Ni Im namanya.
Lalu.. suatu hari di awal April 2007 di rak di bagian depan toko buku Trimedia SKA Tati menemukan sebuah buku yang juga tulisan Habiburrahman El Shirazy. Ternyata buku itu adalah bagian pertama dari Dwilogi Pembangunan Jiwa, dengan judul Ketika Cinta Bertasbih. Tati lalu membeli buku tersebut dan segera menamatkannya dalam waktu relatif singkat, sebagaimana biasa kalo Tati tertarik banget dengan sebuah buku..
Buku ini sangat menarik karena memberikan suatu cara pandang baru tentang keberhasilan dalam pendidikan.. Selama ini kita seringkali menilai seseorang itu sukses dalam belajar kalo dia menamatkan study-nya dalam waktu dan tempo yang sesingkat2nya (kayak teks Proklamasi) dan dengan IP Kumulatif setinggi2nya… Tapi buku ini memberikan pandangan bahwa sukses dalam belajar adalah bagaimana kita belajar menghadapi kesulitan2 hidup.. Ukurannya bukan hanya waktu, bukan hanya IP, tapi seberapa tangguh kita dalam menjalani hidup.. Mungkin memang kita perlu membaca buku ini untuk merubah konsep pikir kita tentang BELAJAR..
Setelah membaca perjalanan Azzam si mahasiswa Al Azhar yang berasal dari Indonesia dan sekaligus berprofesi sebagai tukang bakso dan tempe selama di Mesir, Tati penasaran dengan lanjutan ceritanya setelah dia pulang ke Indonesia. Tapi tungu punya tunggu.. intip punya intip deretan buku2 di rak2 toko buku.., sambungannya gak juga muncul2… Itu selalu dilakukan bila ke toko buku, biarpun ke toko bukunya 3 kali dalam minggu tersebut..! Rasa penasaran semakin besaaarrr… Tapi si buku gak jua terbit dan ditemukan di rak buku.. Makanya, Tati merasa seperti disengat ketika teman tersebut bilang dia udah punya sejak beberapa waktu yang lalu…
So, gak mau kehilangan akal, Tati lalu mengirim email ke Ade, teman baru yang Book Store Manager.. Singkat cerita Tati menanyakan apa betul buku tersebut udah terbit dan sold out, serta bagaimana caranya kalo pengen pesan.. Tapi… itulah untungnya punya teman book store manager, saat membalas email Tati, Ade juga bilang mereka masih punya sisa cadangan dan Tati dipersilahkan mengambil di CSO toko buku Trimedia SKA.
Lalu… setelah melakukan beberapa hal terlebih dahulu, pulang kantor Tati segera bergegas menjemput buku tersebut.. Daaannnnnn, alhamdulillah, buku itu ada. Terima kasih Ade. Senangnya punya teman Book Store Manager. Betapa senangnya para kutu buku kalau mereka bisa mendapatkan layanan informasi seperti ini yaa.. Kayaknya toko buku di daerah juga udah harus memikirkan layanan online deh.., ntar kita para kutu buku tinggal jemput. Assssyyyyiiiikk banget kalo bisa begitu. Sekali lagi terima kasih Ade.
Film ini bercerita tentang Raffi (Uma Thurman), yang baru divorce dan selalu berkonsultasi dengan seorang therapist (Meryl Streep) untuk mengatasi masalah psikologisnya. Di depan sebuah bioskop, Raffi, yang akan nonton dengan teman2 dekatnya berkenalan dengan Dave (Bryan Greenberg). Mereka saling tertarik at d 1st sight, dan Dave kemudian menelpon Raffi untuk mengajak makan malam.. Selanjutnya, Raffi dan Dave terlibat hubungan special yang unik karena Raffi berusia 37 tahun dan Dave baru berusia 23 tahun. Di tengah rasa cinta yang membara, mereka menemukan berbagai masalah karena perbedaan umur. Dave yang belia masih dalam proses pencarian jati diri, terutama mengenai pekerjaan : Dave yang senang melukis pengen bekerja sebagai pelukis, tidak mendapat dukungan keluarganya karena buat mereka menjadi pelukis bukanlah caree yang ok. Masalah mereka bertambah rumit karena keluarga Raffi yang Jewish sangan berpegang pada nilai2 Jewish, dan ingin anaknya membina hubungan dengan perempuan Jewish juga. Dan… puncak masalah mereka adalah… si terapist yang selama ini selalu mendukung Raffi untuk memulai hidup baru dan menikmati hubungan barunya dengan seseorang yang lebih muda, ternyata adalah ibu Dave, yang tidak menginginkan anak lelakinya menikah dengan perempuan yang jauh lebih tua dan bukan Jewish pula..
Hubungan yang sangat baik antara Raffi dan terapistnya menjadi berantakan, saat si terapist berterus terang bahwa Dave adalah putranya, dan dia tidak bisa melanjutkan proses konseling pada Raffi, karena sebenarnya selama ini dia memberikan konseling yang gak sesuai dengan hati nuraninya sebagai seorang ibu.
Namun cinta Dave pada Raffi membuat Dave berupaya agar keluarganya bisa menerima Raffi.. Di satu sisi, persahabatan yang pernah terbina antara Raffi dan ibu Dave menimbulkan rasa rindu yang membuat mereka tidak bisa membenci satu sama lain di tengah situasi yang kacau.. Akhirnya.. keluarga Dave bisa menerima Raffi dengan segala keadaannya : bukan Jewish dan jauh lebih tua dari anak mereka. Tapi justru Raffi yang mengambil keputusan yang luar biasa… Meminta Dave memutuskan hubungan mereka karena Dave perlu menikmati kehidupannya yang masih belia, dan tidak mengambil tanggung jawab sebagai seorang kepala rumah tangga sebelum dia benar2 dewasa dan mature..
Film yang dikemas dalam comedy tapi memberikan beberapa pikiran tentang “what the love is”, Love yang tidak buta, penuh pertimbangan dan bijak demi yang terbaik bagi orang yang dicinta…!!
Sejak kena serangan stroke pada pertengahan Juni 2007 Mama tuh sering gak mau diajak jalan2 atau makan2 di luar rumah.. Kalo ditanya kenapa, Mama seringkali bilang Mama gak mau ngerepotin orang.. Mungkin juga karena Mama merasa risih dengan tatapan orang2 saat melihat Mama berjalan tertatih2 dan harus berpegang pada orang lain atau tongkat.. Belum lagi sulit mencari tempat duduk kalo Mama merasa capek.. Tapi kita anak2nya ingin Mama bisa tetap menikmati hidupnya sebagaimana sebelumnya…
So, tanggal 30 Desember 2007 yang lalu dari siang Tati ngebujuk2in Mama buat mau ikut pergi makan malam ke resto yang kita belum pernah coba.. Setelah maju mundur maju mundur beberapa kali, akhirnya Mama mau juga ikut.. Alhamdulillah.. Kita pergi sekitar jam 19-an.. Perginya berlima : Tati, Mama, Nhoya, Nanda dan Kak Lina, si kakak yang mengurus rumah dan nolong2in Mama di rumah. Papa gak ikut karena ada temannya mau datang, sedangkan Tante Po seperti biasa menjaga counternya di Mall.
Pergi makan kemana siyyyyy….?
Ceitanya, tanggal 30 siang Tati melihat setumpuk Tabloid Applause di kaki meja kerja Tante Po. Tabloid ini merupakan tabloid lifestyle orang muda Medan.. Naahhh, pas bongkar2, di halaman kuliner Tati melihat tulisan tentang De Deli Darbar Restaurant, yang menunya adalah masakan Pakistan, India dan Arab.. Secara Tati seneng banget sama makanan yang berbau2 kari (tapi ogah makan kari kambing..!!), dan penggemar berat Nasi Biryani…., Tati jadi pengen banget nyoba makanan di situ…
Karena restorannya di ruko, Mama gak terlalu susah buat mencapai resto tsb. Hanya mesti pelan2 saat Mama turun dan naik ke mobil, serta saat harus naik undak2an meski hanya 2 atau 3 anak tangga.
Tapi dari raut wajah Mama dan ucapan2an-nya.., kelihatan kalo Mama menikmati acara makam malam kali ini.. Mana pulangnya Mama mau pula kita ajak singgah di sebuah factory outlet di Jl. Kejaksaan yang berada di ujung Jl. Taruma..
I’m happy, very very happy if U enjoy your life, Mom…! Serangan stroke tidak boleh membuat Mama terkurung di rumah.. Lain kali kalo ‘ndha datang kita muter2 di Mall, ya Ma!
About makan malam di De Deli Darbar lebih lanjut…? Baca di sini….
Sabtu kali ini Tati benar2 seharian di rumah.. Gak kemana2.. Bahkan gak keluar dari rumah sama sekali.. Pengennya istirahat karena lengan dan punggung masih terasa sakit akibat menahan tubuh saat tergelincir di tangga kantor yang curam hari kamis yang lalu.. Iya, gak tau bagaimana di tangga kantor ada ceceran minuman. Pas Tati turun ke lantai 1 (ruang kerja Tati di lantai 3), Tati tergelincir… Rasa takut kepala dan bokong terbanting sehingga berakibat fatal mebuat Tati berusaha bertahan dengan menggenggam erat pinggiran tangga erat2.. Tati sempat tergelincir melewati beberapa anak tangga. Tapi Alhamdulillah, tidak terjadi sesuatu yang lebih buruk.., hanya tangan dan punggung yang terasa nyeri karena tertarik pada saat berusaha bertahan agar tidak meluncur…
Karena badan rasanya masih nyeri, Tati memutuskan enggak keluar rumah… Sarapan? Masih ada beberapa potong roti.. Makan siang? Mengandalkan delivery service lah… apalagi! Terus ngapain di rumah…? Nonton VCD.. Kebetulan ada yang udah dibeli lama, bahkan sebelum bulan ramadhan, tapi belum sempat ditonton.. Judulnya THE FAMILY STONE… alias KELUARGA BATU..
Film ini bercerita tentang perkenalan dan adaptasi sebuah keluarga, the Stone, dengan calon menantu mereka… , Merredith (Sarah Jessica Parker). The Stone Family adalah keluarga yang luar biasa dengan anggota keluarga yang luar biasa : Ayah dan Ibu (Diane Keaton) yang begitu mencintai anak2nya, whoever they are.., Everett (Dermot Mulroney) si sukses yang selalu ingin sempurna, Sussanah si baik hati, Patrick yang gay & tuna grahita serta hidup bersama Phill pasangannya yang Afro-America, Ben yang santai dan baik hati, serta Ammy si bungsu. They’re close to each other, saling melindungi dan menginginkan yang terbaik buat anggota keluarganya… Sementara Merredith orang yang jaim abis2an dan kaku banget… (luar biasa deh kakunya…, dan Parker melakoninya dengan baik banget sampai Tati jadi pengen nge’gaplok si Merredith!!! Hehehe).
Ammy yang sebelumnya pernah bertemu dengan Merredith saat makan malam bersama dengan Everett menceritakan apa pendapatnya tentang Merredith pada anggota keluarga yang lain. So kedatangan Everett dengan Meredith untuk merayakan christmast bersama keluarga Stone ditunggu dengan bisik2 penuh rasa ingin tahu di keluarga Stone. Sementara, Merredith yang sebenarnya baik hati cuma gak pede meski she’s a very successful executive, karena pengen diterima oleh keluarga Stone malah semakin kaku dan serba gak menentu aja jadinya…
Film ini juga menggambarkan tentang pengenalan diri dan pemahaman tentang cinta.. (Because sometimes we think we love somebody, padahal…?). Ini benar2 film yang seru dan sangat layak buat ditonton. Selain karena emang ceritanya asyik dan penuh makna, juga bisa jadi pelajaran buat kita.. Karena kita orang Indonesia, yang ikatan keluarga dan rasa memiliki antar anggota keluarga juga kuat, sering kali sulit menerima seseorang yang kelihatannya berbeda untuk menjadi bahagian keluarga kita…
Mudah2an film ini bisa memberikan kita rasa untuk lebih mengerti orang lain, meski kelihatannya mereka berbeda dengan kita. Bukankah perbedaan justru bisa memperkaya kita..? Bukankan lukisan yang monotone, memberikan kesan nyaman pada awalnya namun sering kali menimbulkan rasa bosan pada saat berikutnya..?***
Minggu pagi kali ini diisi dengan nonton vcd yang dibeli hari Jum’at yang lalu waktu ke Mall Seraya dengan Eko saat istirahat siang. Judulnya BREAKING AND ENTERING.. Film ini disutradarai oleh Anthony Minghella, yang juga menyutradarai English Patient dan Cold Mountain (ini film yang bagus banget, tentang cinta, penantian, kesetian dan takdir seseorang).
Film ini bercerita tentang Will, Jude Law, seorang arsitek lingkungan yang bersama partner-nya memutuskan untuk menggunakan sebuah gudang tua di King’s Cross, kawasan kumuh di London, sebagai kantor. Lokasi yang “ajaib” ini membuat kantor Will menjadi sasaran pencurian berkali-kali, meski mereka telah memasang security system yang canggih. Ternyata pencuri masuk dari bagian atap gedung yang terbuat dari kaca, dan mengetahui password untuk meng-non-aktif-kan alarm. Hal ini menimbulkan rasa curious Will dan partner-nya. Sehingga mereka melakukan pengintaian bermalam2…
Seperti biasa kalo lagi pulang ke Medan…, selain ngobrol dengan Mama, Papa dan adik2, kerjaan Tati adalah jadi baby sitternya Ananda. Kita biasanya nyusurin mall dan mall.. Kali ini kita mainnya sering ke Medan Fair Plaza, karena Tante Po lagi ikut bazaar di sono.. Pas jam-nya makan siang… Tati ngajak Ananda makan.., rencananya mau ke Solaria aja, karena Ananda seneng makan mie2an.. Lagi nyusurin lorong lantai 1 mall, tiba2 Ananda berhenti di depan sebuah restaurant.. Namanya CITY ICE CREAM CAFE. Tapi yang ditawarkan gak cuma ice cream, ada juga makanan berat dan setengah berat..
Setelah mengamati banner restaurant tersebut yang memuat gambar menu2 masakan yang ditawarkan, Ananda langsung bilang, “Wowo, gimana kalo kita makannya di sini aja?”. Tati yang emang tukang makan dan hobby mencoba2, ya langsung setuju…
Setelah menyusuri lembaran menu yang ditawarkan, Nanda memutuskan untuk memesan Nasi Goreng Kari.. Wowo yang sebenarnya juga naksir makanan tersebut, mengganti pilihan dengan Nasi Goreng Spesial.. Minumnya kita pilih lemon tea, buat menetralisir fat yang akan dibawa nasi goreng…
Bulan Ramadhan itu kan bulan menahan diri dari segala hawa nafsu. Tapi ternyata di bulan puasa, sulit untuk menahan selera… Banyak yang jual makanan yang ueeeeenaaaak2 banget.., yang gak dijual pada hari2 biasa.. Biasanya cuma dijual di pasar2 Ramadhan, yaitu pasar kaget yang cuma jualan selama bulan Ramadhan..
Secara Tati gak masak di rumah. Kan kalo masak pasti ada minimalnya.., dari pada gak habis… mendingan beli pas2 buat makan aja… Itu juga kadang2 gak habis sekali makan, karena belinya “lapar mata”.. Hehehe.. Puasa sih puasa.. tapi nafsu pengen makan segala macam saat buka puasa sulit dibendung… Hehehe. Jadi ingat komentar Mas Dadang, senior di kantor.. “Mbak Sondha, kok bulan puasa tambah gendut, siiiyyyy…?”. Jadi malu deh kita…!! Padahal sumpah, timbangan turun 2 kg, lho….!!! Hehehe. Enggak jelas yang nambah dimana, yang turun dimana…
Hampir tiap hari, Tati tuh jalan2 nyari makanan.. Biasanya ke Pasar Ramadhan yang berlokasi di sisi timur Kampus Universitas Riau (UNRI) Jl.Patimura.. Di sini banyak banget yang jual makanan… Jenisnya juga macam2… Ada yang jual pempek dan kawan2 : tekwan , model, otak2, adaan, lenjer, kapal selam dll… Ada yang jual ikan bakar, ayam bakar… dan berbagai macam lauk dan sayuran… bahkan ada yang jual sayur atau lauk yang dimasak dengan jengkol…. Waduuuuuhhhh… Tati tuh suka penasaran, dengan yang namanya jengkol… Kenapa gitu? Iya, soalnya teman2 selalu bilang jengkol itu uenak banget, tapi Tati gak pernah makan dan takut buat nyobanya, karena dari kecil Tati dilarang ibu buat makan… Jadi penasaran ya tinggal penasaran… Gak berani nyoba, takut kecanduan… Hehehe….