Madain Saleh

img1521460588763-1820887088.jpg

The Signage

Beberapa tahun yang lalu, diriku melihat di FB mba @fitradiaz, foto beliau dan suaminya dengan latar bukit batu yang bentuknya seperti rumah-rumah. Caption foto tersebut klo tak salah ingat “Madain Saleh“. Diriku bertanya pada mba Diaz, dimana foto itu dibuat. Jawaban beliau itu di Madain Saleh, situs peninggalan wilayah syi’ar Nabi Saleh AS. Lokasinya masih di wilayah Provinsi Madina, namun belum menjadi destinasi wisata di Madinah yang ditawarkan paket-paket umroh.

Aku lalu mencari-cari informasi tentang Madain Saleh lewat mbah Google.

Dari mbah Google aku menemukan bahwa Madain Saleh atau disebut juga Al Hijr atau Hegra (dalam bahasa Yunani) adalah sebuah wilayah dimana terdapat situs arkeologi peninggalan kerajaan Nabatean. Madain saleh adalah kota terbesar kedua dari kerajaan yag berkuasa di abad pertama Masehi ini, sedangkan ibu kota kerajaan adalah Petra, yang saat ini termasuk wilayah kerajan Jordania.

Kawasan Madain Saleh dulunya dihuni oleh Kaum Tsamud, kaum yang sangat maju di zamannya, namun ingkar pada Allah SWT. Cerita tentang kaum Tsamud, kerap aku dengar di training-training ESQ yang sering aku ikuti beberapa tahun yang lalu. Nama kaum ini salah satunya disebutkan dalam ayat ke 11 Surat As Shams, surat ke 91 dalam Al Qur’an. Surat ini diawali dengan 6 sumpah yang menyebutkan nama benda-benda dan fenomena yang ada di semesta, dan satu sumpah yang menyebutkan “demi jiwa dan penyempurnaannya”. Lalu diikuti dengan ayat-ayat yang mengatakan, “Allah mengilhamkan sukma kefasikan dan ketakwaan. Sungguh beruntung orang yang mensucikannya, dan sungguh merugi bagi yang mengotorinya”

Sejak itu diriku berharap suatu saat bisa menginjakkan kakiku ke Madain Saleh.

Aku selalu mengamati tawaran travel-travel umroh, tapi tidak ada travel yang menawarkan kunjungan ke Madain Saleh. Pada pertemuan dengan pak Rizky, pimpinan travel Penjuru Wisata Negeri saat kami mencari-cari travel untuk umroh, beliau bilang, “Kak, saya kasi bonus buat kakak dan teman-teman ya. Bonusnya kunjungan ke Madain Saleh.” Sungguh itu bonus yang sangat istimewa. Pak Rizky konsisten dengan janjinya, meski jumlah rombongan kami yg berangkat tak sesuai rencana awal.

screenshot_2018-03-16-20-13-30-1-886749079.png

Rute Madinah – Madain Saleh

Hari Selasa, 13 Februari 2018, diriku dan teman-teman, ditemani Ustadzah Alena – tour leader dari Travel Umroh Penjuru Wisata Negeri, juga 2 orang perwakilan travel yang menetap di Madinah, berkunjung ke Madain Saleh. Kami pergi dengan mini bus berkapasitas 14 penumpang. Supirnya orang lokal yang sudah relatif berumur, namun kemampuan menyetirnya luar biasa. Dia sangat mahir berkendara saat harus menghadapi rombongan unta yang bisa mendadak ditemukan memenuhi ruas jalan, atau ketika mobil tidak bisa jalan lurus dengan mulus alias agak zig zag karena adanya badai pasir.

Kalau teman-teman lihat di Google Map, Madain Saleh itu lokasinya berada 366 km di Barat Laut Masjid Nabawi yang berada Kota Medina. Waktu tempuh bila menggunakan mobil lebih kurang 3 jam 51 menit. Kami berangkat dari Hotel Gloria Alfayroz Diamod di Madinah sekitar jam 08.30 pagi, dan sampai di kawasan Madain Saleh sekitar jam 01 siang.

Madain Saleh atau Al Hijr saat ini adalah wilayah dengan luas ratusan hektar tanpa penghuni. Sebuah wilayah yang subur di antara gunung-gunung batu dan gurun pasir, sesuai dengan arti Al Hijr, gunung batu, yang juga merupakan nama surat ke 15 dalam kitab suci Al Qur’an.

Madain Saleh 2

Madain Saleh

Di wilayah ini tersebar banyak sekali batu-batuan besar dengan berbagai bentuk, antara lain seperti gundukan yang dapat difungsikan sebagai rumah, orang dan juga gajah. Ada juga kompleks bebatuan yang berbentuk bangunan-bangunan sangat besar. Kompleks ini yang sudah terdaftar sebagai World Heritage alias Warisan Dunia di UNESCO. Namun kompleks situs World Heritage pertama di Arab Saudi ini sudah diamankan dengan pagar kawat yang tinggi, dan tak bisa dikunjungi tanpa izin. Saat kami ke sana pintu gerbang kompleks tertutup, dan tidak ada petugas yang nampak. Jadilah kami hanya bisa melihat dari balik pagar, dan mengunjungi bahagian yang belum dikelilingi pagar kawat, seperti batu yang berbentuk gajah. Namun dari foto yang terdapat di galeri website Unesco, pada batu-batu yang sudah diamankan tersebut terdapat pahatan-pahatan yang berbentuk gedung, ruang-ruangan dengan pahatan-pahatan sebagai dekorasi.

Madain Saleh 1

Madain Saleh

Daerah ini sebagian besar sudah mulai tertata rapi, bahkan ada pedesterian untuk pejalan kaki. Jalannya lebar-lebar, dengan pengaturan arah dan signage yang baik. Nampaknya Pemerintah Arab saudi sedang mempersiapkan daerah ini untuk menjadi destinasi wisata yang baru, meski mungkin masih ada perbedaan pendapat tentang kelayakan tempat ini menjadi destinasi wisata. Mengapa begitu? Karena sehari setelah berkunjung ke Madain Saleh, saat antri untuk masuk ke Raudoh, saya berbicang-bincang dengan seorang ibu-ibu petugas pembimbing pengunjung wanita yang mau masuk ke Raudoh. Saat saya bercerita saya sehari sebelumnya berkunjung ke Madain Saleh, ekspresi wajah beliau menunjukkan keterkejutan. Beliau bilang, “Ibu mengapa ke sana?”. Saya bilang melihat-lihat wilayah yang pernah menjadi daerah syi’ar Nabi Saleh AS. Beliau bilang, “Ibu tidak seharusnya ke sana. Karena itu daerah yang pernah dimurkai Allah. Seharusnya bila ibu melewati daerah itu, ibu memalingkan muka dan berdoa memohon perlindungan dari Allah. Kita tak boleh bersantai-santai, ketawa-ketawa di tempat-tempat seperti itu.” Dan ternyata di dalam buku tafsir yang disusun oleh Ibnu Kasir pada penjelasan Surat Al Hijr Ayat 82 dikatakan “Janganlah kalian memasuki tempat tinggal kaum yang telah diazab , melainkan kalian dalam keadaan menangis. Jika kalian tidak dapat menangis sungguhan, maka berpura-pura menangislah kalian, karena dikhawatirkan kalian akan tertimpa apa yang telah menimpa mereka. “

Alhamdulillah selama di Madain Saleh kami tak ada duduk bersantai-santai. Kami hanya menyusuri beberapa lokasi yang bisa dikunjungi, membuat foto-foto untuk kenang-kenangan. Kami melihat kebenaran yang dinyatakan dalam surat Al Hijr. Dan yang paling penting semoga kami bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada Kaum Tsamudu, dan apa yang kami lihat di wilayah Madain Saleh, untuk menguatkan iman Islam di diri.

Dan bagi diriku, berkunjung ke Madain Saleh adalah sebuah keinginan yang terwujud. Alhamdulillah.

Terima kasih atas hadiahnya, pak Rizky dan Travel Penjuru Wisata Negeri. Semoga Allah membalas dengan berlipat kebaikan. ***

Undangan di Doi Suthep

Sekitar 2 minggu yang lalu, seorang teman seangkatan di SMA Negeri 1 Pekanbaru menghubungi diriku, ngajak untuk ikut arisan, yang uangnya untuk biaya umrah bareng teman-teman. Ajakan untuk pergi umrah, mengingatkan diriku pada sebuah PERJALANAN yang menjadi penyebab diriku pergi umrah pada tahun 2014 yang lalu. Perjalanan yang mengantarkan aku untuk menerima undangan Allah untuk mengunjungi Baitullah. Perjalanan ke Doi Suthep.

Ceritanya di bulan Juni 2013, diriku pergi ke Bangkok untuk menghadiri sebuah event. Daku pergi bersama sahabatku, yang kukenal saat bertugas di Pemerintah Kota Pekanbaru, kak Viviyanti. Saat kami merencanakan perjalanan, kak Vivi mengajakku untuk meneruskan perjalanan ke Chiang Mai, Thailand Utara, karena di sana ada Worulak, sahabat kak Vivi saat kuliah di New Zealand.

So, setelah travelling beberapa hari di Bangkok, tanggal 18 Juni 2013 kami menempuh 685 km dengan terbang selama 2 jam dari Bandara Don Muang untuk sampai di Bandara Internasional Chiang Mai. Worulak dan suaminya menjemput kami di bandara.

Worulak meski bekerja di Chiang Mai, tapi tinggal dan menetap di Kota Lamphun, sebuah kota kecil 12 km di selatan Chiang Mai. Waktu tempuh Chiang Mai – Lamphun lebih kurang 35 menit dengan mobil pribadi. Jadi selama perjalanan di Chiang Mai, kami menginap di rumah Worulak di Lamphun.

Kami pergi ke Doi Suthep tanggal 20 Juni 2013.  Setelah dua hari sebelumnya kami isi dengan jalan-jalan ke Moslem District dan Night Safari serta keliling kota tua Lamphun.

Doi Suthep adalah daerah pegunungan, dengan jarak sekitar 37 km atau waktu tempuh sekitar 45 menit ke arah tenggara kota Chiang Mai.  Sama seperti kawasan puncak di Bogor, Doi Suthep berudara sejuk, dan didominasi alam hijau.  Di sana juga banyak yang jual buah dan sayur hasil budidaya masyarakat lokal, banyak juga yang jual jagung bakar, jagung rebus dan asinan.

ceritasondha-doi-suthep-1

Doi Suthep, Cable Car dan Tangga

Apa istimewanya Doi Suthep? Di Doi Suthep terdapat salah satu kuil yang diagungkan umat Budha di Thailand Utara, namanya Watt Phra Thatt Doi Suthep Ratcha Warawihan.  Kuil tersebut berada di bukit tertinggi di pengunungan Doi Suthep.  Untuk mencapai kuil tersebut dari jalan raya, ada dua akses, yaitu dengan cable car dan melalui ratusan anak tangga.  Untuk menghemat tenaga dan waktu, untuk naik kami memilih naik cable car.  Harga tiketnya sekitar TB 50 atau sekitar Rp.19.000,-.  Pulangnya menyusuri tangga.

ceritasondha-doi-suthep-2

Pagaoda Emas di What Phra That Doi Suthep

Apa yang bisa kita lihat di Watt Phra Thatt Doi Suthep Ratcha Warawihan? Di sana ada pagoda berlapis emas, yang di sisi depannya dipasang sebuah payung,  berwarna emas juga.  Dalam ritualnya para umat Budha yang berkunjung di Watt Phra Thatt Doi Suthep Ratcha Warawihan mengelilingi pagoda sambil membawa bunga lotus.  Dan setelah selesai berkeliling, mawar merahnya diletakkan di lantai di tepi pagar pagoda.

ceritasondha-doi-suthep-3

What Phra That Doi Suthep

Di kompleks kuil ini ada bangunan sarana prasarana kuil berarsitektur khas Thailand dengar ornamen-ornamen keemasan yang luar biasa cantik.  Di sana juga ada sebuah bangunan kecil berbentuk dome, tapi bersegi-segi.  Ada patung replika binatang di atasnya, dan di semua sisinya ada semacam laci-laci..  Setelah mengamati beberapa tulisan-tulisan dan foto-foto  yang ada di sisi -sisi luar “laci”, aku mengerti kalau laci-laci itu adalah tempat menyimpan abu jenazah.

Aku lalu berkeliling mengamati benda-benda, bangunan dan taman yang ada di kuil tersebut.  Puas berkeliling, sebelum pulang aku berdiri di pintu kawasan sembahyang di kuil, sekali lago mengamati gerak gerik umat Budha yang melakukan ibadah di sana.  Tiba-tiba aku menyadari bahwa mereka juga sedang melakukan “tawaf”.  Hanya saja lokasinya berbeda, benda yang dikelilingi berbeda, arahnya berbeda, caranya berbeda.

Umat Muslim bertawaf di Masjidil Haram di Mekah Al Mukaromah, umat Budha di Kuil.  Umat Muslim mengelilingi Ka’bah, umat Budha mengelilingi pagoda.   Umat Muslim bergerak melawan arah jarum jam, umat Budha bergerak serah jarum jam.   Umat Muslim mengelilingi Ka’bah 7 kali tanpa membawa apapun, umat Budha mengelilingi pagoda sambil membawa bunga lotus.

Kesadaran yang datang membuat diriku berpikir, Aku ini ngapain yaa? Aku pergi ke tempat umat Budha beribadah, melihat mereka melakukan “tawaf”, sementara diriku belum pergi ke Tanah Suci dan bertawaf di tempat seharusnya aku melakukan tawaf.”  Saat itu aku bertekad tak akan melakukan perjalanan lagi sebelum aku pergi Tanah Suci dan bertawaf mengelilingi Baitullah, kecuali perjalanan yang terkait dengan tugas dan urusan keluarga.

Kesadaran agar bersegera pergi ke Tanah Suci adalah undangan Allah SWT padaku untuk datang ke rumah-Nya.  Dan undangan itu sungguh disampaikan dengan cara yang luar biasa.  Alhamdulillah.  Dan Alhamdulillah juga Allah memberi diri ini rezeki untuk bertamu ke rumah-Nya 11 bulan kemudian.***

satu-minggu-satu-cerita

Kupu-kupu…

Aku menemukan postingan yang menurut aku indah sekali di sini…  Tulisan yang mencerahkan..  Aku reposting dengan harapan aku bisa membaca dan membacanya lagi, serta mungkin berbagi dengan teman2…

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari lubang kecil muncul dari kepompong. Orang itu duduk dan mengamati selama beberapa jam bagaimana si kupu-kupu berjuang memaksa dirinya melewati lubang kecil itu. Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi.

Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya, dia ambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu. Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya.

Ternyata, Kupu-kupu itu mempunyai tubuh yang gembung dan kecil, dan sayapnya mengkerut.

Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yg mungkin akan berkembang dalam waktu.

Ternyata Semuanya tak pernah terjadi. kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Kebaikan dan ketergesaan orang tersebut merupakan akibat dari ketidak mengertiannya bahwa kepompong yg menghambat, dan perjuangan yg dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu berpindah ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga sayapnya menjadi kuat, dan siap terbang begitu memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Kadang-kadang pejuangan adalah yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yg semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang.

Saya memohon Kekuatan ….. Dan Tuhan memberi saya Kesulitan-kesulitan untuk membuat saya kuat.

Saya memohon Kebijakan … Dan Tuhan memberi saya persoalan untuk diselesaikan.

Saya memohon Kemakmuran …. Dan Tuhan memberi saya Otak dan Tenaga untuk bekerja.

Saya memohon Keteguhan hati … Dan Tuhan memberi saya Bahaya untuk diatasi.

Saya memohon Cinta dan Kasih sayang…. Dan Tuhan memberi saya orang-orang bermasalah untuk ditolong.

Saya memohon Kemurahan/kebaikan hati…. Dan Tuhan memberi saya kesempatan-kesempatan dan tantangan untuk diatasi.

Saya tidak memperoleh yg saya inginkan……. Tetapi … Saya mendapatkan segala yang saya butuhkan.  ***

20 Hari Lagi..

Ramadhan tinggal 20 hari lagi..

Aku harus bersiap-siap agar bisa menjalankannya dengan baik..   Agar aku bisa benar-benar kembali pada fitrahku pada saat Ramadhan berakhir nanti…  Agar aku bisa benar-benar memulai hidupku kembali…

Menanti Ramadhan…***

Ujian Syahadat…

Ujian syahadat…

Ujian syahadat adalah sebuah perjalanan hidup yang menguji apakah engkau sanggup untuk menerima kehendak Allah SWT atas dirimu..  Apakah kau sanggup untuk ikhlas… Sanggupkah engkau untuk percaya bahwa apa yang terjadi benar-benar yang terbaik bagi mu, bagi hidupmu, bagi hari akhirmu.. Sanggupkah engkau tetap bersyahadat di sisa usia, setelah rasa sakit yang tertoreh.. Sanggupkah engkau untuk tetap mengatakan “hidupku, matiku hanyalah untuk Allah”

Be grateful, please…

Beberapa waktu yang lalu, aku melihat di sebuah status seorang teman di FB tertulis “Janganlah kau bersedih, cause everything’s gonna be ok”.  Aku tahu itu adalah kutipan lirik dari lagu Bondan featuring Fade 2 Blade…

Status itu membawa pikiranku melayang… Melayang ke suatu waktu di rumah ku yang mungil…

Ketika itu di suatu pagi di akhir pekan  aku sedang duduk termangu-mangu di kamar tidur ku..  Aku sedang merasa betapa kehidupan ku jauh dari sempurna… : di usia ku yang lebih dari 4 dasa warsa, aku belum menikah, apalagi punya anak.., aku hidup sendirian, jauh dari keluarga yang menyayangi aku, aku bekerja di lingkungan yang relatif tidak bersahabat… Rasanya hidup begitu menyedihkan, begitu sepi, begitu hopeless…  Terlintas dalam pikiran ku siapa yang akan menemani aku saat tua nanti, siapa yang akan mengurus aku…  Terlintas lagi dalam pikiran ku sampai kapan aku harus menghadapi lingkungan yang tak cukup ramah…

Tiba-tiba terdengar sapaan Mak Uo (seorang ibu yang berusia 50 tahunan yang datang 3 kali seminggu untuk menyetrika di rumahku) yang sedang menyetrika di ruang di depan kamar ku… “Bu…, ibu mengapa…? Apa yang ibu pikirkan? Apa yang ibu sedihkan, sampai ibu termangu-mangu begitu…?”

Lalu Mak Uo melanjutkan, “Coba ibu lihat saya ini…  Saya seumur hidup kerja banting tulang…, mencuci, menyetrika dari rumah ke rumah untuk menyekolahkan anak, dengan harapan akan membuat keadaan keluarga akan lebih baik..  Tapi setelah anak lulus sekolah, dapat pekerjaan yang baik, tak lama dia sakit, lalu meninggal.  Mau bagaimana saya lagi.. Sudah saya usahakan semampu saya, tapi Allah berkehendak lain.  Apa lalu saya harus bersedih, apa saya lalu haris menjadi tidak taqwa…?  Coba ibu lihat diri ibu…  Ibu masih punya keluarga, ada orang tua yang sayang sama ibu, ada kakak dan adik yang peduli sama ibu, ibu punya rumah, ibu ada kendaraan yang memudahkan langkah ibu, ada pekerjaan yang baik, ada penghasilan yang membuat ibu masih bisa memilih mau makan apa hari ini.. Mengapa juga ibu harus bersedih? Soal jodoh, anak semua sudah ada garisnya.. Serahkan saja kepada Allah, bu..

Ucapan Mak Uo menarik ku dari pikiran yang nelongso… Astagfirullah…  Betapa pikiran negatif membawa aku menjauh dari kenyataan bahwa aku punya begitu banyak…, bahwa aku seharusnya bersyukur… bahwa apa yang belum ada tidak seharusnya membuat aku lupa akan apa yang telah ada, serta mensyukurinya…  I was forget to be grateful  …

Status seorang kenalan itu juga mengingatkan ku akan video clip ini.. Video yang dikirimkan Nana, adik ipar ku melalui bbm beberapa waktu yang lalu.. Clip yang akan menggugah kesadaran bagi orang-orang yang mau mendengarkan kata hatinya sehingga menimbulkan rasa syukur di dada….

Silahkan ditonton teman2… Semoga membawa kebaikan, terutama rasa syukur d hati kita, ya..***

Paket Kelima…

Paket kelima….? Yaaaa…. paket pelajaran akan kepemilkan, batas waktunya, serta kehendak Alloh kembali datang pada ku…  Sebelumnya ada 4 paket pelajaran yang sudah terlebih dahulu datang…

Paket kelima hadir hari Sabtu siang, 4 Juni 2011 di Samarinda…

Siang itu aku pergi mengunjungi Desa Pampang, desa budaya milik masyarakat Daya Kenyah..  I’ve been there many times…  Hanya kali ini aku mengunjunginya bersama BG, seorang teman yang ikut aku berlibur mengunjungi keluarga ku di Samarinda..  Beliau baru kali ini ke Samarinda dan belum pernah mengunjungi desa Dayak..

Sepulang dari Desa Pampang, aku mengajak BG menikmati gelato di Pissa Caffe.   Di perjalanan, kami singgah di sebuah masjid untuk sholat…, dan setelahnya kami melanjutkan perjalanan yang “menghebohkan”..

Menghebohkan..? Ya, BG yang menyetir mobil tak tahu blas jalan-jalan di Kota Samarinda… Aku…? Podo…!!  Setelah 1,5 tahun tidak berkunjung, rasanya juga bingung…   Patokan ku hanyanya jalan yang berada di sepanjang tepi Sungai Mahakam… Jadi lah kami jalan dengan menduga-duga, sambil bertanya tiap sebentar pada orang-orang yang kami temui di tepi jalan…  Heboh kan…?

Setelah jalan dalam kebingungan berkali-kali, aku baru menyadari kalau anting-antingku yang sebelah kiri tidak lagi berada di tempatnya, di telinga kiriku… Anting-anting berbentuk sederhana dengan beberapa berlian itu sudah menjadi milik ku sejak aku belia..Aku menyayanginya..

Aku lalu meminta BG memutar arah mobil, dan kembali ke masjid… Aku tahu itu pasti menyebalkan..  Aku bilang pada BG, “Aku hanya ingin melakukan usaha terakhir meraih apa yang sudah menjadi milik ku sejak aku masih kanak-kanak.. Kalau nanti kita menemukan nya, alhamdulillah, benda itu masih menjadi milik ku.. Bila tidak, alhamdulillah juga, sampai di situ lah perjalanan nya bersama ku.. Insya Alloh aku ikhlas…  Sekarang temani aku, antarkan aku untuk melakukan upaya terakhir…

Kami lalu kembali ke masjid itu… Dan begitu tiba aku bergegas ke kamar mandi satu-satunya di masjid itu yang tadi aku gunakan untuk berwudhu…  Saat aku tiba, aku melihat seseorang baru saja keluar dari kamar mandi itu…, aku lalu masuk ke kamar mandi itu, daaaaannnnnnnnn…. Subhanallah, anting-anting kecil itu terletak begitu saja di lantai di tepi dinding kamar mandi…  Aku segera memungutnya, menyatukannya dengan pasangannya, dan segera menyimpannya dalam cosmetic pouch yang ada di dalam tas ku..  Aku ternyata masih diberi kesempatan untuk memilikinya…, menggunakannya…  Alhamdulillah…

Setelah mobil kembali dijalankan, aku memalingkan wajah ku pada BG dan berkata, “Terima kasih sudah memberi saya kesempatan melakukan upaya terakhir, sebelum pasrah dan mengikhlaskan…”

Jadi tetap lah berupaya dan berupaya, meski itu adalah upaya terakhir.. Karena hasil bukan wilayah kita, tapi wilayah Alloh SWT, penentu segala keputusan… ***

For : BG, this is d 1st time I mention your name in my blog.. I hope there’ll be many in future…

Alloh Yang Menentukan…

Dua tahun terakhir Alloh memberi pelajaran indah untuk ku.. Pelajaran yg tidak diberikan dalam satu paket, tapi dalam beberapa paket… Paket2 yg istimewa… Pelajaran yang istimewa, sangat istimewa..

Paket pertama sampai padaku di suatu hari minggu di bulan Juli tahun 2009..

Sehari setelah pelaksanaan reuni dgn teman2 SD ku, SD Negeri Teladan Tahun 1974 – 1980, aku mengantarkan Yasmine Attailah, sahabatku saat SD.  Dia datang dari Banda Aceh khusus untuk menghadiri reuni.  Aku menemaninya menyusuri kota Pekanbaru. Mulai dari mengunjungi kompleks SD Negeri Teladan di Jl. Hang Tuah, mengunjungi tetua masyarakat Aceh di Pekanbaru, melihat dari kejauhan bekas rumahnya, melihat masjid Annur, dan terakhir mengunjungi Pasar Bawah utk membeli oleh2.

Saat keluar dari keramaian Pasar Bawah, setelah sekitar 1,5 jam di sana, aku baru menyadari kalau kedua hp ku yang disimpan dalam satu case tak lagi ada di dalam tas yang aku sandang. Innalillahi wa innailahi roji’un..  Alhamdulillah tidak ada rasa panik.. Dengan menggunakan hp Yasmin aku menelpon ke kedua nomor hp ku, utk beberapa saat ada nada panggil, tapi  kemudian, tak ada nada lagi.  kedua nomor itu sudah mati.  Ada rasa was-was, takut pihak yg tak berkepentingan menyalahgunakan nomor telpon keluarga dan temanku yg ada di phonebook yg ada di kedua hp tersebut. Mana nomor2 anggota keluarga dibuat jadi satu group pula..

Setelah mengantarkan Yasmin ke bandara SSQ II, aku langsung menuju ke kantor. Aku memang sudah janji dengan Andi, seorang junior di kantor untuk menyelesaikan laporan yang harus diantarkan hari senin pagi.  Begitu sampai di kantor, aku langsung membuka koneksi ke internet dan membuka FB. Lalu meninggalkan pesan di inbox adik ku David.. Memberi tahu kalo kedua hp ku hilang dan minta dia mengingatkan anggota keluarga agar tidak menanggapi kalau ada yg memberi kabar tak baik dari nomor-nomor tersebut. Alhamdulillah adik ku langsung merespon.

Begitu Andi sampai di kantor, aku menanyakan apa kah dia mau menemani ku ke mall Pekanbaru yang banyak toko hp nya.. Karena Andi gak keberatan, kami langsung pergi. Dan gak lama, kami kembali ke kantor dgn membawa 1 hp CDMA dan 1 hp GSM plus kartunya masing2. Kartu2 ini dipakai sementara, sampai aku bisa ke customer service perusahaan seluler untuk menerbitkan kartu pengganti dgn nomor yang lama.  Alhamdulillah, semua lancar.. Hari senin siang berikutnya kedua hp baru dgn nomor lama sudah berfungsi.. Tinggal aku mengumpulkan nomor telpon keluarga, teman dan jaringan kerja kembali… 🙂

Paket Kedua…  Paket ini datang padaku di awal Agustus Tahun 2010, jam 19:40 wib..

Rencananya sehari kemudian aku dengan Yuli, seorang teman kantor akan berangkat ke Batam untuk mengikuti rapat yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI. Sebelum jam kantor usai, bendaharawan kantor menyerahkan uang perjalanan dinasku dan menitipkan uang perjalanan dinas Yuli, karena Yuli hari itu ke Kabupaten Kampar dan gak sempat ke kantor untuk mengambil uamg tersebut.

Saat aku keluar dari kantor, aku bertemu dengan kak Indria, salah seorang senior di kantor. Kak Indria mengajak ku ke Pasar Buah, salah satu super market besar di Pekanbaru. Kami lalu pergi  menggunakan Sparky.  Sebelum ke Pasar Buah kami sempat singgah ke Penjahit Santa untuk mengambil jahitanku.  Di Pasar Buah aku membeli beberapa toiletories untuk dibawa ke Batam. Saat membayar di kasir aku melihat jejeran batere, mengingatkan aku pada remote mobil ku yg sudah tak nyala beberapa hari…  Tapi di super market itu tidak menjual batere untuk remote mobil.. Kak Indria bilang, nanti saat aku akan mengantarkannya pulang, sebaiknya kami singgah di toko jam yang ada di jalan menuju rumahnya…

Keluar dari Pasar Buah, aku meletakkan kantong belanjaan serta tas ku di jok belakang  Sparky.., lalu mengarahkan Sparky ke Jl. Tuanku Tambusai, melalui Jl. Jend Sudirman..  Kami berhenti di depan Toko Jam Abbas Baru, sekitar 100 meter dari jl Jend Sudirman,  dan di seberang terminal  Mayang Terurai.. Setelah memarkirkan mobil secara paralel di tepi jalan, aku turun dan mengambil tas ku dari jok belakang, mencantolkannya di bahu, lalu berhenti sejenak untuk memeriksa pintu mobil apa sudah terkunci atau belum…  Tiba2 tubuhku tertarik, terputar... Innalillahi wa innailahi roji’un...  Tas ku ditarik orang bermotor… Aku dirampok….

Suara ku menjeritkan kata “Rampooooooooooookkkk..!!!!!!!!!” tidak bermakna apa-apa… Tidak ada orang yang mengejar perampok yang menggunakan motor bebek itu….  Mereka hanya melihat…  Bahkan laporan ke aparat keamanan terdekat tak menghasilkan apa-apa kecuali selembar surat Laporan Kehilangan.. 🙂

Apa yang ikut raib bersama tas itu…?  Uang perjalanan dinas ku dan Yuli.. Masing2 sekitar 3,8 jeti..  Lalu ada uang pribadiku sekitar 2 jetian.., kamera, external hard disk yang menyimpan data pekerjaan  dan foto2 perjalananku selama 2 tahun terakhir, buku-buku tabungan, passport…, bahkan juga ada kalung dan liontin berlian kesayanganku..  Iya tas itu sudah ready untuk dibawa berangkat keesokan harinya…

Awalnya aku pikir dompet yang berisikan KTP, kartu2 ATM dan berbagai surat2 penting lainnya ikut hilang, juga tiket pesawat Pekanbaru – Batam pp atas  nama ku dan teman seperjalanan. Ternyata dompet terletak di dashboard di mobil setelah membayar uang parkir, dan lupa dimasukkan kembali dalam tas…  Sedangkan tiket ternyata entah mengapa saat menjelang pulang kantor, aku pindahkan dari tas ke dalam amplop coklat besar yang berisikan surat-surat untuk perjalanan dinas… Amplop coklat itu aku letakkan di jok belakang mobil saatkeluar dari kantor. Aku baru tahu kalau dompet dan tiket tidak hilang saat aku sampai di rumah sepulang dari kantor polisi njelang jam 01 pagi.. Jadi begitu kejadian aku sibuk menelpon customer service beberapa bank yg menerbitkan ATM yang aku miliki untuk meblokir rekeningku…

Apa rasanya kehilangan seperti itu… Rasanya blank…, kosong… Rasanya bagai manusia tanpa identitas.. Gak punya KTP dan surat2 yang menyatakan identitas diri… Gak punya uang, bahkan gak punya akses untuk mengambil uang milik kita yang ada di rekening bank…   It’s really so sad.. Tapi aku tidak menangis sama sekali… Saat itu sempat terpikir ini baru kehilangan materi dan akses, bagaimana kalau kehilangan yang lebih besar lagi…? Kehilangan orang-orang yang kita cintai dengan segenap hati, atau bahkan kehilangan jiwa kita sendiri…? Astagfirullah al adzim… Tapi itu akan terjadi.. akan terjadi pada setiap manusia…  Yang penting adalah bagaimana kita menyikapi kehilangan-kehilangan itu….

Tangis ku baru pecah ketika adikku David yang ku kabari lewat sms, menelpon…  Rasa gamang yang aku simpan dalam hati jebol juga…. Tapi setelah bicara dengan David dan diberikan jalan keluarnya, bebanku rasanya terangkat… David  keesokan harinya mengirimkan sejumlah uang ke rekening Yuli yang melakukan perjalanan bersama aku..  Sehingga semua bisa running well sebagaimana yang direncanakan…Tak tahu lah apa jadinya kalau Alloh tidak mengirimkan David untuk selalu ada di sekitarku, meski sebenarnya secara fisik kami terpisah ribuan kilometer….

Peristiwa dirampok di pinggir jalan juga menimbulkan trauma bagi ku.. Untuk menghilangkan trauma, aku memaksa diriku menyetir sendirian melintasi jalan itu pada waktu yang hampir sama dengan kejadian perampokan itu…  Hasilnya bukannya trauma hilang, tapi tubuhku malah gemetar dan akhirnya aku nangis terhisak-hisak…  Aku merasa tidak lagi aman berada di kota ini.. Kota yang sejak aku kecil rasanya adalah “rumah” ku…  Bagaimana tidak, aku dibesarkan di kota ini sejak usia satu tahun, sejak kota ini belum seramai sekarang, sejak jalan-jalan masih lengang dan aku bisa bersepeda ria ke sana ke mari…  Tapi ternyata tidak lagi.. Kota ini bukan tempat yang aman lagi buat aku.. Kota ini sudah penuh kejahatan, yang salah satunya pun menyentuh aku… Astagfirullah al adzim..

Aku bahkan sempat kehilangan semangat kerja karena banyak surat2 yang harus diulang pembuatannya karena arsip digital ikut lenyap bersama external hard disk.. Aku bahkan memutuskan untuk pulang beberapa hari ke Medan menemui Papa dan Mama untuk memperoleh spirit ku kembali… Cinta dan restu orang tua sungguh obat mujarab dari segala rasa tak berdaya…

Paket ketiga tiba pada ku beberapa hari menjelang Idul Fitri sekitar September tahun 2010 yang lalu…

Setelah menghitung2 berapa uang yang aku terima sebagai hasil kerja ku selama setahun sejak lebaran sebelumnya, aku menelpon mba Puji, seorang teman di FKA Riau.. Kami untuk selang waktu yang lumayan sudah bekerja sama untuk suatu kegiatan sosial.  Aku ingin memberikan uang yang ku sisihkan dari pendapatan ku itu kepada pihak yang menerima rezeki yang kami sisihkan setiap bulan…, dengan harapan bisa menjadi modal usaha mereka kecil-kecilan…  Aku membuat janji dengan mba Puji agar bisa ke sana pada saat yang sama, dan waktu yang ditetapkan adalah beberapa hari menjelang Idul Fitri, ba’da Ashar…

Pada hari yang sudah kami tetapkan, aku datang ke rumah keluarga yang akan kami temui.. Rumah itu berada di kompleks masjid yang besar di Pekanbaru..  Setelah memarkirkan mobil ku di tepi jalan dekat salah satu pintu gerbang halaman masjid, aku memasukkan amplop putih yang berisikan uang yang baru saja aku ambil dari atm ke dalam tas ku…  Aku lalu berjalan dan masuk ke rumah yang mau ku kunjungi.., dan mba Puji sudah menunggu di sana…

Setelah ngobrol-ngobrol sejenak dan menyampaikan apa yang biasa kami sampaikan setiap bulan, aku pun bersiap untuk menyampaikan niat ku.. Tapi saat membuka tas untuk mengeluarkan amplop putih itu…, innalillahi wa innailahi roji’un… Amplop itu tak ada di dalam tas…  Aku langsung lari ke luar, ke tepi jalan ramai tempat aku memarkirkan mobil ku…

Allohu akbar….  Di tengah aspal hitam, di samping mobil ku yang di parkir, tergelak dengan manisnya amplop putih itu… , dengan posisi terbuka, menampakkan lembar-lembar uang berwarna biru…..

Jalan itu jalan yang ramai, di seberang rumah dinas petinggi negeri Melayu ini.., pada jam dimana orang mundar mandir menjelang buka puasa… Kok bisa tak seorang pun melihatnya…? Kok tak seorang pun memungutnya…?  Siapa yang menutup amplop putih di atas aspal hitam dari pandangan orang-orang yang lalu lalang di jalan itu….????  Subhanallah….  Aku benar-benar terdiam, terbungkam…

Uang di dalam amplop ini adalah hak orang miskin sejak aku meniatkannya…, dan Alloh menjaganya sehingga sampai ke tangan yang berhak, meski aku lalai dan ceroboh sehingga amplop itu terjatuh….  Alloh menentukan apa yang masih jadi hak seseorang apa yang tidak…  Kita harus berupaya menjaga segala milik kita, segala yang menjadi tanggung jawab kita untuk menjaganya…  Tapi ada Alloh yang Maha Penentu, apa kah yang kita jaga itu akan tetap bersama kita atau tidak..

Paket keempat… Paket keempat hadir saat aku sedang bergembira ria bersama teman-temanku di akhir Maret 2011 yang lalu…

Aku saat itu sedang travelling bersama dengan teman-teman mainku di Sumatera Barat.. Di hari kedua, setelah makan malam di daerah Jl. Ahmad Yani Bukit Tinggi, kami berjalan kaki menuju Jam Gadang dan berfoto-foto di sekitarnya.. Puas berfoto-ria kami berjalan kaki menuju hotel Bagindo yang berjarak gak sampai 1 km dari Jam Gadang…

Saat menjelang tidur, dan mau mencharge hp, aku tidak menemukan Nokia E71 ku di  dalam ransel..  Seluruh isi ransel ku tumpahkan ke atas tempat tidur, tapi E71 tetap tak nampak. Kesimpulannya E71 jatuh di jalan antara tempat makan, Jam Gadang sampai ke hotel Bagindo.., karena sambil berjalan kaki dari tempat makan menuju Jam Gadang, aku masih sempat menelpon Mama dengan menggunakan Nokia E71 kesayanganku itu….

Ya.., E71 yang telah berusia nyaris 2 tahun itu sangat aku sayang..Meski harganya sudah merosot jauh dari saat aku membelinyaa… :  Fitur-fitur nya sangat mendukung aku yang mobile.  Kapasitas phonebook nya luar biasa, selain jumlah yg disimpan bisa sangat banyak, data personal yang bisa dimuat juga banyak..Untuk  setiap contact, aku bisa menyimpan nomor teleponnya beberapa buah, alamat email, tanggal lahir, alamat rumah, dan lain-lain.. Bahkan aku menyimpan nomor rekening bank keluarga dan teman-teman arisan di situ.  E71 juga menyediakan akses untuk surfing di dunia maya, akses untuk email, Notes untuk membuat catatan-catatan penting, GPS dan Map.. Belum lagi fasilitas untuk musik dan lain-lain.. Pokoknya E71 ok banget buat ku..  Yang parahnya lagi, telepon ini menyimpan nomor telepon sejuta umat…, mulai dari nomor telepon keluarga, teman dan sahabat, sampai nomor telepon networking ku…. Hikkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkssssssssssssssssssssss… 😥

Rasanya telpon itu harus dicari.. Aku harus menyusuri kembali jalan yang sudah kulalui sebelumnya…  Tapi hari sudah malam…, sangat malam.. Karena setelah sampai di hotel, sementara menunggu giliran mandi, Linda dan Veny yang menjadi teman sekamarku malam itu duluan, aku sempat ngobrol sama Yulisman dan Nana di teras kamar lebih dari 1 jam…

Aku lalu memandang Veny dan Linda.. Keduanya telah  tertidur dengan nyenyak.. Apalagi Linda yang malam sebelumnya tidak bisa tidur sama sekali…  Aku lalu berjuang untuk memasrahkan diri ku… Pasrah bahwa aku tidak boleh menggangu istirahat teman-temanku yang telah lelah.., pasrah bahwa kalau sudah sampai di akhir jodohku untuk bersama dengan si E71 kesayangan itu, tak ada yang bisa menghalangi.. Kalau masih ada jodoh, insya Alloh akan ada jalan yang mempertemukan ku kembali dengannya…  Alhamdulillah setelah gelisah beberapa menit, aku pun akhirnya tertidur nyenyak….

Saat bangun pagi, aku baru bercerita pada Veny tentang si E71 yang entah kemana..  Veny lalu mengajak aku menyusuri jalan yang telah kami lewati tadi malam…  Tapi tidak ketemu…. Hmmmmmm…, berarti sampai di situ lah jodoh ku dengan E71 itu…

Apa rasanya kehilangan kali ini….???? Sedih..? Pastilah…Yang menyedihkan itu adalah kehilangan data contacts ku….  Tapi saat aku melihat wajah teman-teman ku…, aku rasanya gak sanggup merebut kegembiraan mereka, kebahagiaan mereka, dengan kesedihan ku atas kehilangan E71...

Yaaa… , perjalanan ini adalah reunion travelling.. Sebuah perjalan bersama dari teman-teman main saat kuliah di Sosek IPB sektar  tahun 1987 sampai dengan 1992-an… Sebuah perjalanan yang telah dirancang sejak beberapa bulan sebelumnya…  Rasanya gak pantas dirusak oleh rasa  sedih karena kehilanganku.. Lagi pula ini ketentuan Alloh.., pasti yang terbaik..  Aku pun kembali bergabung bersama teman-teman ku dengan segenap keceriaan yang aku punya..  Menikmati kembali perjalanan yang sudah kami rencanakan ini…  Alhamdulillah.., rasa  sedih karena kehilangan itu menguap…   Bahkan tak tersisa… Aku bisa menikmati tawa canda bersama teman-teman, aku bisa menikmati Lembah Anai, nasi kapau, bahkan aku bisa menikmati semilir angin yang berhembus di Danau Singkarak…  Alhamdulillah…  Semua ternyata tergantung niat kita.. Niat baik menepis kesedihan agar teman-teman bisa menikmati perjalanan, alhamdulilah berbuah kebaikan bagi diriku sendiri…

Setelah kembali ke Pekanbaru, aku membeli hp pengganti dan mengurus ke provider untuk menerbitkan nomor ku kembali, sehingga jaringan ku bisa tetap menghubungi aku…  Alhamdulillah sejauh ini semua baik-baik saja… Aku kembali mengumpulkan satu persatu nomor contact ku, meski  masih jauh dari yang pernah ada, tapi tidak menghalangi kelancaran pekerjaan ku sejauh ini.. Sekali lagi, Alhamdulillah… ***

Bandel……

Tugasku di kantor adalah membantu menyusun rencana kerja, termasuk budgeting…

Pada sekitar bulan oktober saat menyusunkan budget tahun 2011, oleh instansi perencana dikasi pagu yang hampir setengah dari tahun sebelumnya.. Pagu itu termasuk komponen gaji.. Akibatnya anggaran untuk kegiatan harus turun sampai 25% dari tahun sebelumnya..

Berharap bisa mendapatkan tambahan anggaran dari komponen gaji, aku lalu meminta pegawai yang bertugas mengelola gaji untuk merevisi anggaran gaji supaya usulannya mendekati angka real, tidak berlebih2.. Tapi pegawai tersebut sedang cuti melahirkan.., jadi tidak masuk kantor.. Saat aku tanya siapa pegawai lain yang bisa membantu menghitungkan kembali, dia bilang tidak ada.  Saat aku tanya lagi apakah dia bersedia untuk menghitungkan kembali, dia bilang dia tidak bisa karena harus istirahat.  Jadi komponen gaji tidak bisa ku utak-atik… Maka aku harus pasrah dengan anggaran kegiatan yang terjun bebas sampai sekitar25% dibanding tahun 2010…

Lalu di akhir tahun 2010, ternyata realisasi gaji hanya mencapai 11,2 Milyar.. Ada dana 3.3 Milyar yang tidak terpakai, karena si petugas membuat perhitungan kebutuhan sekitar 14,5.. Subhanallah.. Perhitungan yang meleset jauh banget….  Perhitungan yang sama dia gunakan untuk tahun 2012 ini… Bayangkan sebenarnya ada dana lebih yang bisa digunakan untuk kegiatan..Nyebelin gak siyyy…? Urrrggggghhhhh…..

Beberapa hari yang lalu, aku memanggil pegawai tersebut.. Meminta dia membuat hitungan yang lebih rasional agar dilakukan perubahan…

Saat aku tanya kenapa dia bikin perhitunga yang terlalu jauh, dia bilang supaya ketersediaan dana aman, gak bakal kekurangan.. Alasan lebay….

Lalu aku jelaskan betapa sayangnya segitu banyak uang menganggur…, dia jawab dengan entengnya, “Kan uangnya gak diambil.. Jadi gak ada masalah..”

Sumpeeee,  hati dan otakku panas mendengar jawabannya.. Karena itu berarti dia tidak mengerti konsep penganggaran yang lebih makro.. Dia hanya tahu dunianya dia..

Lalu aku jelaskan, bahwa dana yang dibiarkan menganggur itu, kalau dipostkan secara tepat akan bermanfaat bagi kegiatan pembangunan.., akan menggerakkan ekonomi… Aku jelaskan, kalau ada 20 orang aja pengelola gaji kayak dia di lingkungan pemerintah kami, akan ada dana nganggur sekitar 40 M dan itu bisa bangun jembatan, bisa membangun jalan beberapa kilometer…

Dia bilang, “Aku kan gak tau, kak.  Aku gak ngerti kalau sampai ke situ dampaknya.”

Aku dengan nada tegas karena jengkel bilang, “Makanya kamu, kalau gak ngerti kerangka pikir yang besarnya, itu ditanya.  Jangan bilang gak bisa, gak bisa. Lagian apa susahnya ikut saja apa yang saya suruh.  Gak akan saya menyuruh kamu untuk sesuatu yang sia-sia.”

Pegawai tersebut terdiam, meninggalkan ruang kerjaku dengan wajah rada jengkel untuk melakukan rasionalisasi hitungannya…

Tadi malam, saat menjelang tidur kejadian itu berputar ulang di kepalaku..  Persis seperti nonton film…  Tiba-tiba terlintas dalam pikiranku, “BUKANKAN SIKAP PENGELOLA GAJI ITU SERING  KITA LAKUKAN SAAT KITA MENGHADAPI PERINTAH ALLOH…?”

KITA SEBENARNYA TIDAK MENGETAHUI SKENARIO ALLOH SECARA KESELURUHAN TERHADAP HIDUP KITA… TAPI KITA ACAPKALI NGEYEL, DAN GAK MAU MENGIKUTI PERINTAHNYA… KITA MEMBANDEL… !!! Astagfirullah al adzim…

Semoga hati kita melembut, melembut untuk mengikuti perintahnya,  menerima takdir2nya dalam kehidupan kita, yang seringkali terasa berat dan menyakitkan, karena sesuangguhnya kita belum tahu rencana utuh yang Alloh telah tetapkan…

Tulisan kak Ibeth…

Siapa siyy kak Ibeth…? Kak Ibeth adalah temanku di komunitas Alumni ESQ.. Kami sering bertemu saat menghadiri training2 ESQ..  Kami menjadi lebih mengenal pada bulan Juli 2010, ketika kami diberi amanah untuk membantu pada salah satu kegiatan Peduli Anak Yatim dan Duafa yang diadakan Forum Komunikasi Alumni ESQ Riau, berupa Sunatan Massal.  Sesekali kami ngobrol dan bertukar pikiran.. Kami juga sering di-tag di Notes oleh teman2 kami sesama Alumni ESQ..

ESQ

L – R : Kak Ibeth, Kak Eva & Aku, saat ikut training ESQ Lanjutan E=SC2

Kemaren, di sebuah Notes Facebook Pak Harry Abrir, kak Ibeth meninggalkan comment yang indah sekali… Comment yang rasanya sayang bila suatu saat nanti tak bisa dilihat lagi karena Notes kalau sudah lama sulit dilihat kembali..  For that reason, aku mereposting comment tersebut, dengan harapan dapat dilihat kembali dan kembali, terutama ketika hati sedang bergejolak menghadapi godaan…

Here d beautiful words…

Bila engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egoismu.
Walaupun begitu, tetaplah bersikap baik…

Bila engkau jujur dan berterus terang, orang mungkin akan menipumu.
Walaupun begitu, tetaplah berbuat jujur dan berterus terang…

Bila engkau sukses, mungkin engkau akan mendapat teman-teman palsu dan musuh-musuh sejati.
Walaupun begitu, tetaplah meraih sukses…

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin akan dihancurkan oleh seseorang dalam semalam.
Walaupun begitu, tetaplah membangun…

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagian,
orang mungkin akan iri hati dan dengki.
Walaupun begitu, tetaplah berbahagia dan temukan kedamaian di hati…

Kebaikan yang kau lakukan hari ini,
mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya.
Walaupun begitu, tetaplah lakukan kebaikan…

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik, dan mungkin itu tak akan pernah cukup.
Walaupun begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik.

Ketahuilah, pada akhirnya semua ini adalah masalah antara engkau dengan Tuhan-mu…
Bukan antara engkau dengan mereka… 🙂

Jazakumullah khoiroo 4 d beautiful words kak Ibeth… Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan inspirasi bagi kak Ibeth melahirkan kalimat2 yang indah dan bisa menjadi penguat hati…

My Last Night Dream

Last night I dream doing pilgrim to Ka’bah… May be  it represented my heart that really really wanna go there.. Semoga ada pintu rezeki yang terbuka yang bisa mengantarkanku segera ke sana..  Amin…

Insya Alloh..

Aku dapat mp3 lagu ini dari Bunda Zur, seorang guru, teman ku sesama alumni ESQ..  Pas aku dengar kok kayaknya musicnya asyiK banget, nenangin… Setelah aku dengar lamat2 liriknya.. Subhanallah… Indah banget.. Menguatkan…

Coba dengar, teman2…

INSYA ALLOH

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You cant see which way to go
Don
t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side

Insya Allah 2x
Insya Allah you`ll find your way

Everytime you can make one more mistake
You feel you cant repent
And that its way too late
Your
re so confused,wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame

Dont despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah 2x
Insya Allah you
ll find your way
Insya Allah 2x
Insya Allah you`ll find your way

Turn to Allah
Hes never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
OOO Ya Allah
Guide my steps don
t let me go astray
Youre the only one that showed me the way,
Showed me the way 2x
Insya Allah 2x
Insya Allah we
ll find the way

1st Day of Long Weekend

Hmmm…  senengnya dapat libur 3 ari..  Secara sejak masuk kerja setelah liburan akhir tahun, aku selalu di kantor sejak jam 7.30 pagi, pulangnya jam 18.00-an bahkan lebih..  Klo untuk ukuran Jakarta siyy itu biasa yaa..  Belum lagi klo terjebak macet saat pulang kantor..

Trus ngapain ajahhhh…?

Hari Sabtu, pengennya dari pagi bisa masuk ke ruang training ESQ dari pagi..  Tapi karena ada acara kantor, aku mutusin buat hadir di acara kantor dulu..  Kenapa? Karena mungkin dari mengikuti acara itu, ada masukan2 untuk perbaikan kegiatan di masa depan..

bm-syam-awardKegiatan apa siyy…? Kegiatan penganugrahan BM Syam Award kepada anak2 SLTP/SLTA se-Riau yang jadi pemenang lomba menulis hikayat tentang kampung mereka.  Kayaknya kegiatan ini sangat positif ya..  Mendorong generasi muda untuk mencari tahu tentang kampung halamannya serta hikayat2 yang ada di sana..  Karya2 siswa SLTP/SLTA yang menjadi pemenang dan beberapa cerita yang dikirmkan peserta yang dianggap menarik oleh Dewan Juri diterbitkan oleh Gurindam Press dalam sebuah buku yang yang mengambil judul dari pemenag pertama  “Pulau Kijang Asal Mula Ibu Kota Kecamatan Reteh”.  Sebagai feedback, mereka memperoleh royalti.   Kayaknya perlu dilanjutkan di tahun2 mendatang…   Untuk memotivasi generasi kita supaya mau kreatif menulis, terutama yang menyangkut budaya daerahnya…

Aku rada heran juga siyy..  Kok sekarang tuh jarang liat buku cerita daerah untuk anak2 yang bagus2 ya..  Secara waktu aku kecil aku punya banyak buku yang bagus tentang cerita daerah, selain cerita2 anak2 dari manca negara yang dirilis dalam Seri Cerita Dari 5 Benua, trus ada juga seri buku cerita “Sekian Gambar Dalam 2 Warna”, yang keduanya diterbitkan oleh Gramedia, kalo gak salah.   Kalo sekarang ke toko buku, yang banyak tuh komik Jepang, kalo pun ada cerita2 daerah tampilannya gak memikat..  Bikin malas membeli…  Mudah2an akan banyak terbit buku2 tentang cerita daerah dengan tampilan memikat di masa2 yang akan datang ya..  Supaya anak2 kita nantinya bisa mengenal budaya kita melalui cerita2 tersebut..

Btw, siapa sihh Alm. BM Syam lengkapnya Bujang Mat Syamsuddin yang namanya dipakai untuk award ini..?  Aku juga gak tau persis..  Karena aku sebelum ini nyaris gak ngikutin perkembangan sastra Indonesia terutama Sastra Melayu..    Aku cuma ingat aku pernah sekelas sama salah satu putrinya, Rita Rupiati,  saat kelas 1 di SMA 1 Pekanbaru.  Tapi teman2 bisa mendapat sekilas info tentang beliau di sini

Selesai dari acara kantor… Aku dan kak In, salah seorang senior di kantor, menikmati acara perempuan…  Ngapain? Ngubek2 toko kain yang lagi sale…  Ceritanya, di daerah ini kalo aniversary provinsi atau kota, para PNS tuh diwajibkan pakai baju Melayu selama 10 hari..  trus buat acara2 kondangan, orang2 juga biasa pakai baju Melayu atau baju kurung..  So, kita harus punya beberapa stel, sekedar buat ganti..  Kan bosan juga kalo pake baju cuker alias cuci kering…

Apa siyy baju Melayu.. .? Untuk perempuan potongan bajunya longgar, gak ada kupnat, jauh dari body fit and tight.. Trus di bagian keteknya, ada sambungan berbentuk persegi yang disebut kekek, sedangkan di bagian samping ada sambungan yang disebut sabar.

Selesai dari berburu kain dan ngater kain2 tersebut ke tukang jahit, aku nerusin jalan ke hotel Pangeran, tempat training ESQ Proffesional Angk 37 Pekanbaru dilakukan..  Selesai training sampai menjelang magrib, kita yang alumni diajak untuk mengikuti Renungan 165 yang dilakukan setelah magrib sampai sekitar jam 21-an..  Di renungan kali ini yang disampaikan adalah tentang malaikat, salah satu dari 6 prinsip ESQ, Angle Principle.  Yang ngasi materi mas Imam, salah satu trainer ESQ.  Dengan kali ini, aku udah 3 kali ikut kelasnya Mas Imam.  Satu kali saat datang sebagi alumni di Basic Training, satu kali saat di kelas Mission Statement.  Btw, minggu depan ada kelas CB alias Character Building.., tahap ketiga dari ESQ Training..  Mudah2an aku bisa ikut yaa…

Selesai perenungan baru deh pulang…  Pengen cepat2 tidur karena besoknya pengen ikut ESQ seharian..  Nge-charge batteray… Supaya pikirannya tetap positif menghadapi hari2 di depan…  Supaya bisa tetap senyum menghadapi teman2.. , bisa tegar menghadapi berbagai persoalan…

SMILE……………….!!!

Selalu Dijaga… (2)

Aku tahu dan semakin tahu ENGKAU tak pernah meninggalkan daku sedetik pun..  ENGKAU selalu menjagaku, bahkan di saat-saat aku tak lagi berdaya untuk menjaga diriku.  Bahkan ENGKAU membuka mataku untuk melihat segala sesuatu dengan lebih jelas…  ENGKAU memberiku kekuatan dan ketegaran hati untuk meninggalkan sesuatu yang begitu kunanti, namun ternyata tidak sesuai dengan jalan MU.  ENGKAU bahkan menunjukkan suatu jalan yang insya Alloh lebih baik, sebagai pengobat hati yang luka, sebagai penguat hati.  ENGKAU bahkan tidak membiarkan aku jatuh dalam jurang kenistaan atas kesalahan-kesalahanku, atas ketidakmampuanku…..

Bukakan lah mata hatiku agar selalu melihat uluran tangan MU…  Bukakan lah hatiku agar semakin tunduk dan pasrah pada Mu, wahai ROBB-ku, Pemilik diriku.  Agar aku menyerahkan segala kehidupanku pada MU, hanya pada MU, dalam setiap langkah dan setiap waktu yang ENGKAU anugrahkan pada ku..  Agar aku hanya menyebut SATU NAMA di saat akhirku, ALLOH…

CAHAYA HATI

Alloh Engkau Dekat
Penuh Kasih Sayang
Takkan Pernah Engkau Biarkan
HambaMU Menangis

Karna KemurahanMU
Karena Kasih SayangMu

Hanya Bila DiriMu
Ingin Nyatakan Cinta
Pada Jiwa-jiwa
Yang Rela Dia Kekasihmu

Kau yang Slalu Terjaga
yang Memberi segala

Alloh Rohman, Alloh Rohim
Allohu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi
Alloh Rohman, Alloh Rohim
Allohu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi

Disetiap Nafas Disegala Waktu
Semua Bersujud Memuji Memuja AsmaMu

Kau yang slalu Terjaga
Yang Memberi Segala…

Alloh Rohman, Alloh Rohim
Allohu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi
Alloh Rohman, Alloh Rohim
Allohu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi

Setiap Makhluk Bergantung PadaMu
dan Bersujud Semesta UntukMu
Setiap Wajah Mendamba CintaMu Cahyamu

Alloh Rohman, Alloh Rohim
Allohu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi
Alloh Rohman, Alloh Rohim
Allohu Ya Ghofar Ya Nurul Qolbi

Ya Alloh Ya Romah Ya Alloh 3x
Ya… Alloh

By : Opick

Selalu Dijaga…

Pagi ini,  setelah melihat sesuatu, Tati sekali lagi bisa melihat dan merasakan betapa Alloh menjaga Tati dengan luar biasa..  Di setiap langkah.. Di setiap waktu… Perasaan itu membuat airmata  Tati mengalir saat Tati bersujud di subuh hari ini…

Alhamdulillahi Rabbilalamin…

Alloh selalu menjaga diri kita dengan cara yang tak terbatas, yang bahkan tak pernah terpikirkan oleh kita..  Alloh bahkan mempersiapkan sesuatu yang acap kali membuat kita tidak mengerti “ada apa” tapi akhirnya kita akan mengerti bahwa itu adalah cara Alloh menjaga diri kita di saat kita tidak lagi mampu menjaga diri kita…

Subhanallah…

Rezeki….

Sebagai orang yang juga bekerja sebagai freelance marketing Tati juga berurusan dengan yang namanya tenggat waktu, kalo di Manulife istilahnya close off. Terkadang Tati terhege2 juga kalo udah dikejar close off day sementara urusan di kantor juga membutuhkan pikiran yang banyak. Kalo udah gitu kadang2 pikiran stress juga…

Hari ini adalah close off day untuk bulan May 2008 di Manulife. Sejak 2 minggu yang lalu salah seorang kenalan yang Tati prospek sejak 2 bulan yang lalu menyatakan berminat untuk mengambil produk unit link dari Tati. Cuma dia masih butuh waktu buat meyakinkan dirinya bahwa pilihan investasinya ini adalah pilihan yang tepat. Tati lalu memberikan spare time buat beliau supaya keputusan yang dilakukannya benar2 mantap. Namun Tati juga membuat target agar transaksi beliau masuk di bulan ini. Tapi sampai pertengahan minggu lalu, beliau masih belum bisa ngasi keputusan.. Karena harus pergi buat ujian WAPERD ke Medan akhir pekan yang lalu, dan sekaligus mengunjungi Papa dan Mama, maka urusan dengan nasabah ini terpaksa Tati pending sampai pulang dari Medan. Keputusan yang risky banget.. karena anything can happened at anytime… Memang siyy selama di Medan Tati tetap berupaya memberikan pengertian2 yang mendorong kenalan tsb bisa segera mengambil kepurusan.

So begitu nyampe Pekanbaru kemaren, Tati mengirim sms kepada kenalan tersebut untuk membuat janji jam berapa Tati bisa datang menemui beliau hari ini. Tapi tak satu sms pun dijawab. Tadi pagi Tati mencoba kembali menghubungi, tapi gak dijawab, meski berkali2 ditelpon. Pikiran negatif mulai menyerbu pikiran, tapi Tati mencoba bertahan untuk berpikir positif dan tetap berusaha menghubungi. Sekitar jam 13-an baru telpon tersebut diangkat, oleh ibundanya. Ternyata hp beliau ketinggalan di rumah. Ooaaaallllllaaaaaaaaahhhhhh…. Pantas gak diangkat2. Tati lalu mencoba menghubungi nomor telepon kantornya, ternyata beliau lagi online. Sekali lagi Tati belum mau menyerah… Jam 13.30 Tati mencoba kembali menelpon, ternyata beliau sendiri yang menerima dan beliau mempersilahkan Tati untuk datang ke kantornya untuk memproses transaksi.

Tati langsung pergi ke kantor beliau dan sampai di sana sekitar jam 14-an.. Setelah memeriksa kelengkapan berkas beliau, Tati langsung mengarahkan mobil ke BCA, karena kalo mau terhitung sebagai transaksi bulan May, premi sudah harus ditransfer hari ini. Saat sampai di depan BCA jam di dashboard mobil menunjukkan jam 14.55. Waddduuuhhh, jam operasional BCA kan cuma sampai 14.30.. Tati jadi deg2an. Ternyata BCA masih buka, dan Tati dipersilahkan bertransaksi. Kayaknya Tati adalah nasabah terakhir hari ini di BCA Juanda Pekanbaru, karena begitu Tati masuk, pintu bank ditutup oleh satpam sebagi tanda tidak menerima nasabah lagi.

Melihat apa yang terjadi hari ini, Tati pikir luar biasa banget ya yang namanya REZEKI.. Alhamdulillah. Selagi itu memang rezeki kita, akan ada aja caranya sehingga terealisasi… Di sisi lain, kitanya juga harus berjuang tanpa rasa putus asa dan melawan pikiran negatif sehingga tidak membelenggu diri dan menghentikan usaha kita.. WHAT A GREAT LESSON…

Terima kasih atas rezekinya ya Allah, terima kasih juga akan pelajarannya…

Vitamin Hati… (2)

Sejak hari Jum’at 11 April yang lalu, sampai dengan hari ini, Minggu 13 April 2008 ada training ESQ Professional Angkatan 28 Pekanbaru. Tapi kali ini lokasinya di Hotel Pangeran, gak seperti biasanya di Hotel Mutiara. Di Hotel Pangeran ini ruangannya lebih lega, suasananya juga lebih enak dan sirkulasi udaranya juga lebih baik.. (masiyy baru..!!). Toiletnya juga bersih gak pake macet2 dan jumlahnya memadai… Peserta training jadi gampang kalo mau ambil wudhu. Ini niyy yang dulu suka pihak ESQ komplen2 ke Hotel Mutiara tapi dari bulan ke bulan gak banyak perubahan..

Mana Hotel Pangeran ini servicenya ok.. Di sisi2 ruangan training diletakkan meja2 tempat air kemasan tersusun rapi dalam jumlah yang sangat memadai, sehingga siapa aja yang haus bisa mengambil minuman. Gak perlu repot, minta2 sama Alumni Training Support (ATS) atau pelayan hotel. Di Hotel Mutiara, yang kayak gini belum pernah disediakan, yang ada malah kita ngelihat dapur dan gudang tempat para pekerja ngeberesin pecah belah.. Jadi di Hotel Pangeran rasanya lebih nyaman ajaahhh.. Mudah2an Hotel Pangeran bisa tetap memberikan good service, dan Hotel Mutiara mudah2an juga bisa meng’improve diri yaa…

Tati seperti biasa, baru bisa muncul hari Sabtu dan Minggu, karena hari Jum’at kan hari kerja.. So, wiken kali ini diisi dengan bersenang-senang di training ESQ. Kali ini trainernya bapak Abdul Jabir Uksim. Tati baru kali ini niyy dapat kesempatan ikut kelas beliau.. Udah pernah denger dari beberapa teman kalo beliau adalah trainer yang asyikk…

Tati (berdiri, paling kanan) dan teman2 Alumni Training Support (ATS), adik2 Alumni ESQ Mahasiswa, Alumni ESQ Teens, Alumni ESQ Kids, bersama pak Abdul Jabir (berdiri tengah)

Selama mengikuti kelas beliau selama 2 hari, ada satu hal yang beliau sampaikan yang sangat nyentuh hati Tati., bikin Tati terisak2… Sebenarnya hal ini udah disampaikan oleh trainer2 lain.., tapi ada satu cara pandang yang baru yang beliau sampaikan.. Tentang apa siyy…? Tentang pengabdian, tentang keikhlasan dalam bekerja..

Dari trainer sebelum2nya Tati mendapat pemahaman tentang keiklasan bekerja seperti yang dipaparkan di sini

Naaah… Pak Abdul Jabir memberikan sisi pandang bahwa :

Hidup itu adalah pengabdian kita sebagai hamba Allah, sebagai wakil Allah yang telah ditiupkan ruh-Nya pada saat kita diciptakan (makanya kita punya suara hati yang bersumber dari Asmaul Husna = 99 Nama Allah).

Naahh.., dalam pengabdian kita menerima gaji atau penghasilan, tapi itu bukan lah upah kita yang sebenarnya. Itu adalah dana untuk menutupi operational cost buat kita mengabdi…

Upah kita…? Nanti pada saat kita bertemu dengan Sang Maha Pencipta…, karena pengabdian kita terlalu tinggi, terlalu berharga untuk dinilai dengan uang dan materi….

So, kita jangan minta pengabdian kita dinilai dengan materi dan puja puji manusia lainnya, karena justru akan merendahkan nilai pengabdian itu.. Dan salah2 bisa menyebabkan upah kita yang sesungguhnya nati malah hilang…

So.. kita harus ikhlas dalam mengabdi… Soal rezeki, itu rahasia Allah.. Kita gak tau dimana pintu rezeki kita. Yang penting usaha, mengabdi pada Allah tanpa henti sebagaimana bumi, benda2 langit dan seluruh alam semesta mengabdi pada Allah…

Tati jadi bisa melihat bahwa apa yang dulu telah Tati lakukan, yang membuat Tati sampai merasa tereksploitasi, sebenarnya adalah pengabdian Tati pada Sang Maha Pencipta. Seharusnya saat itu Tati gak perlu kecewa dan sakit hati meski merasa terhenyak dan gak diapresiasi (malah semakin dihenyak kalo melakukan segala sesuatu sebaik2 yang bisa dilakukan..). Tapi ini lah yang namanya proses hidup.. Mudah2an Tati bisa lebih baik di hari2 mendatang, bisa melakukan yang terbaik, bisa lebih sabar, bisa lebih ikhlas menjalankan pengabdian sampai saatnya tiba.. Amin ya Rabbal alamin.

Selain itu, Pak Jabir juga memberi pandangan supaya kita tidak takut menghadapi kematian, karena takut atau pun tidak, kita pasti akan mati.. Dan kematian adalah satu2nya jalan untuk bertemu dengan Kekasih Hati kita, Allah SWT. Naaahhhh… kuncinya adalah bagaimana kita mempersiapkan diri sebaik2nya untuk menghadapi saat yang dijanjikan itu.. Subhanaalah…

Makasih Pak Jabir udah memberikan sisi pandang ini… Semoga Allah selalu melindungi Bapak dan Pasa Satria ESQ dalam perjuangan… Amin.

Para Alumni Training Support pada Training ESQ Professional Angkatan 28 Pekanbaru Riau dengan Trainer Bapak Abdul Jabir Uksim, Uda Wetri Mudrison dan rekan.


Nikmat yang Tak Terkira…

Hari selasa 25 Maret yang lalu, jam 22.30-an tidit tidit.. Hp Tati berbunyi.. Ada SMS masuk.. Ternyata dari kak Iyet, salah satu senior di lingkungan kerja yang lama, tapi kak Iyet tugas di Bapedalda.. Isi SMS-nya..

Sondha, mba Mis lagi dalam keadaan kritis di ICU RS Santa Maria. Mohon doanya..

Siapa siyy mba Mis?

Mba Mis adalah seorang senior di lingkungan kantor yang lama, yang Tati kenal sejak Tati baru mulai kerja di situ. Mbak Mis berasal dari Surabaya, dan pindah ke Pekanbaru karena mengikuti suaminya yang bekerja di sini. Kita gak pernah kerja di unit yang sama. tapi entah gimana, mbak Mis tuh peduli banget dengan Tati. Dia selalu mendorong Tati untuk tetap mengembangkan diri. Dia selalu membela Tati bila mendengar ucapan2 negatif tentang Tati… Mbak Mis selalu mengingatkan Tati untuk gak menyerah dengan segala cobaan yang terjadi dalam hidup Tati… Mbak Mis selalu bilang kalo sosok Tati mengingatkan dia pada adiknya yang seumuran dengan Tati, yang juga belum menikah dan mencurahkan energinya untuk bekerja.. Mbak Mis juga pernah meng-hire Tati untuk ikut menyusun buku yang direalis kantornya.. Mbak Mis juga sering menerima orderan bolu gulung atau lumpia dari kita2 di akhir pekan… Masakannya mbak Mis uenaaaaakkk tenan…

Tati langsung mendial nomor hp kak Iyet.. Begitu diangkat…

Tati : Assalammualaikum, kak Iyet. Maaf menggangu malam2.. Apa cerita kak?

Kak Iyet : Waalaikum salaam, Sondha. Iya mbak Mis tuh dirawat terus enggak tau kenapa jadi gak sadar.. Dia kan ada asma jadi mungkin sulit bernapas..

Tati : Gitu ya kak? Besoklah insya Alloh ndha bezuk ya..

Kak Iyet : Sondha udah pindah ya? Kakak baru tau tadi siang. Kakak memang heran kok gak pernah liat Sondha akhir2 ini..

Tati : Iya kak. Baru sebulan setengahan laahhh…

Kak Iyet : Kami kehilangan Sondha lah yaaa…

Tati : Tenang aja kak.. Kita kan masih di kota yang sama.. Sondha masih main2 kok ke sana… Udah dulu ya, Kak.. Assalammualaikum.

Kak Iyet : Waalaikum salaam.

So, kemaren jam 10-an Tati ngajak kak Erma, teman Tati di kantor lama yang juga dekat sama mbak Mis karena sama2 pengurus GOPTKI Kota, ke rumah sakit.. Di sana kami menemukan mbak Mis dalam keadaan yang menyedihkan.. Sudah bisa buka mata (selama 6 hari mbak Mis koma dan gak bisa membuka matanya), tapi kayaknya masih belum bisa mengenali siapa yang datang.. Tapi kalo diajak ngomong, mbak Mis ngangguk. Di tubuhnya masih terpasang berbagai peralatan, termasuk masker oksigen dan alat monitor detak jantung..

Kiranya Allah memberikan kesembuhan dan kemudahan bagi mbak Mis… Senmoga dia selalu dalam lindungan Alloh..

Buat kita… : Betapa beharganya kesehatan, nikmat yang tak terkira yang sudah dilimpahkan Alloh kepada kita, secara gratis pulaa… Terima kasih ya Alloh… Berikanlah kami kesehatan supaya selalu dapat beribadah… Berikanlah kami hati yang semakin dan semakin mencintai Mu…

Karena Sang Nabi….

Hari ini adalah hari maulid Nabi Muhammad SAW, sang pembawa petunjuk jalan kebenaran, yang membawa kita keluar dari alam kegelapan, yang menunjukkan jalan yang lurus…

Semoga kita mampu mengikuti keteladanan beliau. Semoga kita memperoleh syafaat dan dapat berada di barisan beliau di hari akhir nanti… Amin ya Rabbal alamin…

 

Yaa Nabii Salaam ‘Alaika (Ya Nabi, Salam Untukmu)

Yaa nabii salaam ‘alaika, yaa Rosuul salaam ‘alaika (Ya Nabi, salam untukmu, ya Rosul, kedamaian bagimu)

Ya Habiib salaam ‘alaika, sholawaatullaah ‘alaika (Wahai kekasih Alloh, salam atasmu, sholawat Alloh atasmu)

Anta syamsun anta badrun, anta nuurun fauqo nuurin (Engkaulah matahari, engkaulah purnama sempurna, engkaulah nur yang mengguli semua cahaya)

Anta iksiiru wa ghoolii, anta mishbaahus-shuduuri (Engkaulah sang penawar, engkaulah pelita hatiku)

Yaa habiibii yaa Muhammad, yaa ‘aruusal khoofiqoini (Wahai kekasihku wahai Muhammas, wahai penghias langit dan bumi)

Yaa muayyad yaa mumajjad, yaa imaamal qiblataini (wahai sang penolong, wahai yang dimuliakan, wahai imam dua kiblat)

Demam "Ayat2 Cinta" the Movie

Film AAC alias Ayat2 Cinta udah diputar sekitar 2 mingguan di bioskop2 group 21 di Pekanbaru. Di putar di 2 studio dengan jam tayang yang berbeda… Tati sebenarnya dari awal2 di putar udah pengen nonton.., tapi karena jam kantor yang ketat, dan gak punya teman buat pergi nonton di malam hari, jadi nya ketunda2 terus dehh…

Nah Tati janjian dengan Wiwit, teman di alumni ESQ, buat nonton AAC hari Jum’at malam 14 Maret 2008… Kita nyampe di 21 Mall Seraya jam 19-an, dan langsung ngantri. Ternyata.., itu antrian buat tiket jam 21.20. Setelah sepakat dengan Wiwit, akhirnya kita tetap membeli tiket.. Dapatnya nomor M7 & M8.. Ampuuunn…

Film ini lumayan menarik buat ditonton. Sayangnya tidak cukup memanjakan mata kita dengan pemandangan Mesir yang unik dan sungai Nil yang legendaris… Film ini belum memperkaya wawasan penonton tentang hiruk pikuk kota Cairo yang menjadi lokasi cerita…

Tati gak ingin membuat resensi tentang film ini, karena Tati yakin teman2 juga udah pada nonton.. Malah mungkin ada yang udah 2 atau 3 kali… Hehehe.. Tapi ada 2 kalimat dari beribu2 kalimat yang diucapkan para tokoh di film yang begitu indah sehingga nempel di memory Tati

Kalimat pertama adalah yang diucapkan oleh teman satu sel Fahri di penjara… “Islam itu adalah sabar dan ikhlas..!!” Kalimat yang sungguh indah… Kalimat yang simpel tapi tidak mudah untuk dicapai… Semoga Tati, dan kita semua bisa mencapainya.. Amin ya Rabbal alamin..

Kalimat kedua adalah kalimat yang diucapkan Maria pada Aisha menjelang saat akhirnya.. “Sekarang aku tahu apa bedanya cinta dan keinginan untuk memiliki“. Iya, kita seringkali tidak mampu membedakan rasa CINTA dan rasa IINGIN MEMILIKI… Rasa CINTA dipenuhi oleh semangat ingin memberikan yang terbaik bagi yang tercinta, meski harus berkorban apa pun.. Sementara rasa INGIN MEMILIKI lebih mengarah kepada ego pemuasan keinginan pribadi.. Mudah dijelaskan tapi sulit untuk dilakukan….

Jadi ingat doa ini…

Ya Allah aku memohon kepada-Mu rasa cinta kepada-Mu dan cinta orang2 yang mencintai-Mu,
serta mencintai amalan yang bisa mendekatkanku pada cinta-Mu…

***

Janji…

Saat melepas jenazah bang Jaiz tadi siang di depan rumah keluarganya, ada satu kalimat pak Adismar yang memberikan kata sambutan mewakili keluarga sekaligus keluarga besar Bappeda Kota Pekanbaru. Kalimat yang membuat air mata Tati bercucuran tak bisa ditahan..

Pak Adismar bilang.. “…. dengan kepergian Jaiz kita menyaksikan janji Alloh..”
Iya.., janji bahwa setiap yang hidup akan mati… Astagafirullah al adzim.., astagafirullah al adzim.., astagafirullah al adzim..



Al-I’tiroof
Sebuah Pengakuan

Illaahi lastu lil firdausi ahlan
Walaa aqwaa ‘alaa naaril jahiimi

Ilahi, aku bukanlah ahli sorga
Namun aku tak mampuu menahan panasnya api neraka

Fahablil taubatan wagfir dzunuubii
Fainnaka ghaafirudz-dzanbil ‘azhiimi

Yaa Allah, terimalah taubatku dan ampunilah dosa-dosaku
karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pengampun segala dosa

Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali
Fahablii taubatan yaa dzal jalaali

Dosa-dosaku tak terhitung bagikan butiran pasir
Terimalah taubatku ini, Ya Allah

Wa ‘umrii naaqishun fi kulli yaumin
Wadzanbii zaa-idun kaifahtimaalii

Umurku berkurang setiap hari
Sementara dosa-dosaku bertambah, bertambah dan bertambah hingga aku tak mampu memikulnya

Ilaahii ‘abdukal ‘aashiy ataaka
Muqirron bidzdzunuubi wa qod da’aaka

Ilahi, inilah aku hamba-Mu yang penuh dosa datang kepada-Mu
Mengakui dosa-dosa dan bersimpuh merintih memanggil-Mu

Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun
Wa in tathrud fa man narjuu siwaaka

Maka jika Engkau ampuni dosa-dosaku, sesungguhnya Engkaulah yang berhak mengampuni segala dosa.
Namun bila Engkau tolak do’aku, taubatku, permohonan maafku Kepada siapa lagi aku, hamba-Mu ini mesti berharap

by : Hadad Alwi