Traveling Mandiri ke Jepang, A Preparation (Part 1)

Hari-hari ini di memories Facebook ku muncul kenangan perjalanan ke Negeri Matahari Terbit yang kulakukan persis setahun yang lalu…  Hal ini membuat diriku ingin menuliskan certa tentang perjalananku itu, juga perjalanan=perjalanan yang ku lakukan beberapa tahun terakhir.. Ya, sudah hampir 2 tahun aku tidak membuat tulisan di ceritasondha.. Rindu untuk bisa kembali menulis, menuangkan pikiran dan rasa.., meninggalkan jejak kehidupan..  Ini tulisan pertamaku setelah pingsan lebih dari 2 tahun..  Tulisan tentang persiapan perjalanan ke Jepang.. Cerita tentang persiapan ini dibuat dalam 2 part, karena memang banyak hal yang haris dilakukan.. Di tulisan ini aku juga mencantumkan harga-harga tiket dll dengan tujuan bisa menjadi acuan teman-teman untuk mengambil keputusan.

So, here the 1st part..

Awal Agustus 2019, seorang teman menelpon, menawari untuk jalan bareng ke Jepang di awal Februari 2020.  Jalan ke Jepang secara mandiri, tidak ikut paket perjalanan yang dikelola oleh travel.  Setelah menimbang-nimbang jadwal pekerjaan, diriku setuju untuk bergabung.  Teman itu membelikan terlebih dahulu tiket saya dan juga tiket teman-teman yang diajak pergi bareng, agar berangkat dengan penerbangan yang sama di waktu yang sama.  Kami kemudian mengganti uangnya sesuai dengan rate yang berlaku.  Ada 6 orang yang diajak pergi bersama.

TICKET

Tiket yang dibeli dari skyscanner adalah tiket Singapore Airlines dengan rute Kuala Lumpur – Haneda pulang pergi, transit di Singapore.   Berangkat tanggal 5 Februari 2020, kembali tanggal 15 Februari 2020.  Kalau dilihat dari posisinya, rute penerbangan tersebut mundar mandir.  Maksudnya dari Pekanbaru mundur dulu ke Kuala Lumpur, baru kemudian maju ke Singapore, lalu lanjut ke Jepang.   Tapi teman saya punya pertimbangan, penerbangan dari Pekanbaru ke Kuala Lumpur ada setiap hari, sementara ke Singapore tidak.

Berapa harga tiket untuk perjalanan yang akan dilakukan 6 bulan ke depan dari tanggal pembelian? Coba teman-teman check di website skyscanner untuk penerbangan 6 bulan ke depan, biasanya harganya relatif sama.

Bagaimana dengan  penerbangan dari Pekanbaru ke Kuala Lumpur?

Karena penerbangan dari Kuala Lumpur ke Singapore jam 14.30 Waktu Kuala Lumpur (15.30 WIB), dan dari Pekanbaru ada penerbangan pagi hari ke Kuala Lumpur, maka kami membeli tiket Air Asia di hari yang sama.  Jadi tidak perlu menginap di Kuala Lumpur.  Soal harga tiket Air Asia, teman2 bisa check langsung di websitenya.  Dengan catatan, itu belum termasuk harga bagasi ya.  Karena Air Asia hanya memberi fasilitas untuk membawa 1 barang ke cabin, dengan berat maksimal 7 kg.  Jadi? Ya harus beli bagasi tambahan sebelum keberangkatan.

Dengan pertimbangan penerbangan melintasi Samudera Pasifik kemungkinan penerbangan mengalami turbulensi cukup besar, teman saya mengajak untuk membeli seat saat membeli tiket.  Jadilah kami membeli seat untuk penerbangan Singapore – Haneda pp. 

Jadi berapa harga tiket keseluruhan? Lebih kurang Rp.6.095.700,-   Mahal? yuukk kita coba cari perbandingannya..

ITINERARY

Setelah membeli tiket,  prioritas yang harus dilakukan bagi yang mau traveling mandiri adalah menyusun ittinerary.  Itinerary selain akan menjadi acuan bergerak saat traveling, juga  merupakan syarat yang harus dilampirkan untuk aplikasi visa.

Menyusun itinerary butuh waktu dan pengetahuan yang cukup tentang kota-kota yang mau dikunjungi, apa yang mau dilihat, sarana transportasi antar kota dan dalam kota yang dibutuhkan, juga perkiraan waktu  untuk bergerak dari satu tempat ke tempat berikutnya. Ittinerary juga menjadi acuan dalam memesan hotel di kota-kota yang akan dikunjungi.  lonely planet japan

Bagaimana cara mencari ilmu tentang hal-hal tersebut?

Di internet ada banyak informasi tentang pariwisata Jepang, bahkan di Youtube ada banyak vlog yang informatif, termasuk yang berbahasa Indonesia.    Selain searching-searching di Mbah Google, dalam satu kesempatan singgah di Periplus di Bandara Soetta, saya membeli buku Lonely Planet “Japan”.  Berapa harganya? Rp.528.000,-.  Mehong yeee…. ? Iyeee.  Tapi menurut saya pantas kok.  Karena informasi di buku itu cukup lengkap, update dan detail.  Buku ini menjadi referensi utama saya dalam menyusun ittinnerary perjalanan kami, yang merupakan salah satu tugas saya.

Selain mencari informasi, saat menyusun ittinerary, saya dan teman-teman berdiskusi tentang apa yang ingin dikunjungi.  Sebenarnya, ini sebaiknya dibicarakan sebelum membeli tiket, agar orang-orang yang akan jalan bersama adalah orang-orang dengan “frekuensi” yang sama, punya preferensi yang sama.  Paling tidak seleranya mendekati, agar semua anggota rombongan happy saat travelling.

Soal preferensi kita harus berterus terang dan jujur.  Jangan setelah di daerah tujuan kita merasa sebal karena ada beberapa kunjungan ke museum di dalam ittinerary, sementara kita gak suka sama museum.  Bisa  bete 7 hari 7 malam, kan..   Selain itu kita juga harus berani menyampaikan kepada teman-teman serombongan aktivitas yang kita sukai saat traveling.  Misalnya kita senang motret, membuat foto-foto tempat-tempat yang kita kunjungi, bukan cuma kitanya yang berfoto-foto.  Karena  memotret ini akan membutuhkan ruang dan waktu tersendiri, butuh pemahaman dari teman-teman serperjalanan.  Kebayang kan klo teman-teman serombongan tidak paham, begitu kita angkat kamera, mereka main langsung nongol aja di depan kamera kita. Hrrrgggghhhhhh….

Ittinerary yang kami susun secara umum adalah : Hari ke-1 : Pekanbaru – KL- Singapore -Haneda; Hari ke-2:  Old Tokyo (nginap di Tokyo); Hari ke-3 : Oneday trip ke Hakone (nginap di Tokyo); Hari ke-4 : Matsumoto – Toyama (nginap di Toyama); Hari ke-5 : Takayama – Shirakawa Go (nginap di Takayama); Hari ke-6 :  Kyoto – Osaka (nginap di Osaka); Hari ke-7 : Nara (nginap di Osaka); Hari ke-8 : Oneday trip ke Hiroshima (nginap di Osaka); Hari ke-9 dan ke-10: Tokyo (malam berangkat ke Singapore); Hari ke-11 : Singapore – KL – Pekanbaru.  Padat bangettttt….? Ya.. kalau mau jalan lagi ke sana, perlu diberi waktu yang lebih lega, karena ada saja hal-hal yang di luar rencana terjadi, yang membutuhkan waktu untuk diselesaikan.

VISA

Untuk penduduk di wilayah Pulau Sumatera, Visa Jepang diurus di Konsulat Jenderal Jepang di Medan.  Lokasinya di Sinar Mas Land Plaza, Jl. Pangeran Diponegoro No.18, Madras Hulu, Kec. Medan Polonia,  Medan.  Buat yang bermukim di luar Kota Medan, pengurusan visa bisa dilakukan oleh travel.  Kami menggunakan jasa Bayu Buana Travel cabang Pekanbaru. Biayanya Rp.550.000,- untuk Visa Single Entry.   Waktu yang diperlukan untuk pengurusan sekitar 1 minggu setelah dokumen persyaratan yang kita sampaikan lengkap.   Syarat Pengajuan Visa Jepang di Konsulat Medan   yang diminta oleh travel dapat dilihat di sini.  Alhamdulillah urusan pengurusan visa kami lancar jaya.

TRANSPORTASI

Japan Trip 1Untuk transportasi, Pemerintah Jepang yang sangat mendukung pariwisata menyediakan Japan Rail (JR) Pass.  Pass yang dapat dibeli di KLOOK hanya disediakan untuk wisatawan yang berkewarganegaraan Non Jepang, dan harus dibeli sebelum wisatawan sampai ke Jepang.

Bila kita membeli JR Pass, yang kita terima adalah Exchange Order.  Dokumen ini dikirim lewat jasa kurir ke alamat yang kita cantumkan saat memesan.  Sementara yang kita dapatkan di email adalah bukti pemesanan dan nomor pemesanan.  Progress pemesanan dan pengiriman dapat kita pantau di Klook, dan  kita harus registrasi dulu di Klook sebelum membeli berbagai produk yang ditawarkan di sana.

Setelah sampai di Jepang, Exchange Order ini kita bawa ke JR Office yang terdapat di bandara atau stasiun-stasiun besar untuk ditukarkan dengan JR Pass.  Kita juga akan ditanya sejak tanggal berapa JR Pass tersebut akan kita gunakan.

Jenis JR Pass bervariasi berdasarkan cakupan wilayah yang akan dikunjungi, dan rentang waktu penggunaan.  Harga JR Pass juga ditentukan variasi tersebut.   Jadi pembelian JR Pass harus mempertimbangkan itinerary, dan sebaliknya itinerary juga disusun berdasarkan jenis JR Pass yang akan  dibeli.  Pilihan JR Pass dapat teman-teman lihat di website KLOOK.

JR Pass apa yang kami beli? JR Pass All Area untuk 1 minggu.  Pilihan ini kami ambil karena area yang rencananya akan kami kunjungi tidak berada dalam satu area JR Pass dengan daerah lain.  Sebenarnya dengan JR Pass All Area ini kita bisa berkunjung sampai ke Hokaido Perfecture yang berada paling timur laut Jepang, dan berbatasan denga wilayah Rusia.  Tapi waktu yang tersedia untuk kami mengunjungi Jepang hanya 9 hari di luar perjalanan yang 2 hari, maka pergi ke Hoklaido belum menjadi pilihan.

Japan Trip 2

Saat menerima kiriman Exchage Order harus dicek dengan baik, apakah data yang tercantum di dokumen Exchange Order tersebut adalah data kita, sebagaimana tercantum di passport, sebagaimana dicantumkan saat memesan JR Pass. Kalau tidak sama, segeralah minta penggantian.  Karena bila nama di Exchange Order  berbeda dengan di Passport, maka Exchange Order tidak bisa ditukarkan menjadi JR Pass.  Dan…, jangan lupa membawa passport saat akan menukarkan Exchange Order dengan JR Pass.  Bila kita tidak menunjukkan passpor, maka proses penukaran tidak dapat dilaksanakan.

Untuk persiapan yang lain, kita lanjut di Part 2 ya teman2.. ***