Ini 3 pics sisi kota Tenggarong, ibu kota Kabupaten Kutai Kartanegara.. Kota yang sebelum Undang-undang Otonomi Daerah diberlakukan bisa jadi gak pernah kita dengar.. Tapi dalam beberapa tahun terakhir kota ini telah mempercantik diri…
Gambar Sungai Mahakam yang membelah Kota Tenggarong, dengan Pulau Kumala di tengahnya..
Pulau Kumala merupakan sebuah delta yang cukup besar, yang berada di Sungai Mahakam dan di pusat Kota Tenggarong. Untuk mencapai pulau ini ada cable car, tapi entah ya rasanya gak safe aja buat naik. Gak seperti kalo naik cable car ke Sentosa Island di Singapore atau ke Genting Highland di Malaysia. Ada kapal sebagai fasilitas alternatif buat mencapai pulau ini. Tapi, setelah 3 kali ke Tenggaraong, Tati tetap aja belum sempat nyebrang ke pulau ini, karena kunjungannya selalu singkat.
Di ujung Pulau Kumala terlihat patung Lembuswana, simbol Kabupaten Kutai Kartanegara yang dibuat oleh seniman Nyoman Nuarta. Lembuswana adalah sosok perpaduan berbagai binatang. Seperti kuda tapi bersayap, bersisik, berbelalai, bergading, bertaji bahkan pake mahkota pula.. Kayaknya sosok ini bersumber dari hikayat setempat. Sayang ya, posisi patung Lembuswana-nya duduk. Kebayang gak siyy kalo posisi Lembusawa-nya berdiri pada dua kaki belakang sedangkan dua kaki depan terangkat tinggi…??? Pasti akan lebih keren lagi… Patung Lembuswana dalam ukuran-ukuran yang lebih kecil bertebaran di sepenjuru Kota Tenggarong dan di perbatasan Kabupaten Kutai…
Ini fasilitas baru di tepian Sungai Mahakam, tepat di samping jembatan besar yang menghubungkan dua sisi Kota Tenggarong. Terakhir tati ke sini bulan Agustus 2006, fasilitas ini belum ada. Btw, apa ya fungsinya..? Design-nya siyy keren ya…. Kayaknya asyik juga tuh kalo kita bisa duduk di situ sore hari menikmati pemandangan Sungai Mahakam dan Pulau Kumala-nya..
Tati juga melihat masih banyak pemukiman khas masyarakat tepian di tengah kota ini… Rumah-rumah panggung dari kayu yang sebenarnya keren banget kalo ditata ulang..
hoho wowow masih dikalimantan ya?
wow.. gambarnya bagus2 deh:)
sudutnya pass:)
wowow jago motonya;)
————
Sondha : Kakak udah balik ke Pekanbaru tgl 7 Sept yang lalu, Vy.. Gambarnya bagus2…? Makasiyy, tapi kayaknya kebetulan aja deh.. Secara kakak gak ngerti fotografi.. Cuma ngandalin rasa ajah…
rumah-2 panggung itu klo dibuat jd rumah keren pasti bs keren kayak di luar negeri. masalahnya airnya coklat jg klo dibangun rumah2 bagus, yg ada malah jd jelek krn efek sugai kotor..
yg di tengah itu taman ya? usulkan kak, biar pohon2nya dibanyakin jd biar lbh adem.
melihat poto2nya..pikiran ini jadi nyaman yah 😀
Aku rasa dr semua poto2 yg diposting diatas sudah bisa menggambarkan keindahan alam disana 😉
——————–
Sondha : Mudah2an seluruh sisi kota Tenggarong dan kota-kota lain di Indonesia suatu hari nanti bisa senyaman pemandangan yang ada di foto2 ini, ya..
Nice pics!!!
OOT nih pariban…
aku nitip link artikel di blogku mengenai Batak Keren yang dengan berani banting stir dari pramugari Garuda Indonesia menjadi petani di Tapanuli :
http://tobadreams.wordpress.com/2008/09/16/netty-br-sianturi-dari-pramugari-menjadi-petani/
Kak,kata kawanku yang di Tenggarong….kata masyarakat setempat Lembuswana itu ada di bawah Pulau Kumala itu, mereka bilang dibawah Pulau Kumala itu penuh dengan terowongan-terowongan berliku-liku tempat Lembuswana bermain.
Ya namanya legenda kak…believed or not hehehehe
Tapi asyik loh mengelilingi pulau itu dengan Kapal Naga, ceritanya waktu PON XVII 2008 yang lalu semua manager tim dari seluruh kontingen Judo Provinsi diundang makan malam di atas Kapal Naga sambil mengelilingi Pulau Kumala oleh Pengurus Besar Judo Indonesia.
Horas! Agen ni sibualbuali…tu siantar tu sipirok…padang panjang Fort the Kock ai selamat ma sineger negeri….
bingung.. nich.. mo komentar apa.., tapi ditambah donk pict nya!! jadi kehidupan tepian sungainya lebih hidup. permukiman tepian sungainya pun jadi lebih semarak dengan foto2 plus masyarakat yg bermukim disitu. Lanjutkann….
hay cha
Hai..
FYI, sungai coklat itu bukan kotor, tapi emang di Kalimantan itu tingkat erosinya tinggi jadi aja yg kebawa itu adalah sedimen2 dari tanah..
liat foto-fotonya jadi pengen pulang heeee
ito…aku udah sering juga buka2 blognya ito, kebetulan aku lagi ada di samarinda sekarang. Katanya ada saudaranya ito disini (samarinda). Boleh dong minta alamatnya..manatau kita disini bisa mar”tarombo”. O iya, aku juga Siregar dari Sipirok, tapi sudah lama merantau…sampai akhirnya terdampar di Samarinda sini…Sebelumnya terimakasih ito….sukses terus..
coba hubungi jdavidhs@yahoo.comm
Sekarang patung lembuswana yang di Pulau Kumala udah berdiri kok kak!
@ David : sudah lebih energik donk yaaa… Ada perubahan, berarti ada yang harus dilihat… Hmmmm.. Menunggu undangan untuk menyaksikan D New Lembuswana… Hehehehe…
Pingback: Kembali Berkunjung ke Tenggarong « Sondha's Notes…
fotonya mmmmm….. bagus banget
@ Dental utama : terima kasih atas pujiannya…
pengin deh kesana