Selamat Jalan Pocahontas Bermata Indah….

Kemaren pagi, Kamis 16 Juni sekitar jam 9-an, telpon ku berdering…  Di layar terlihat tulisan “Indrahayu”.  Indrahayu atau biasa kami panggil Iin adalah  salah satu teman yang pernah sama-sama kerja di Bappeda Kota Pekanbaru beberapa tahun yang lalu… Iin bukan teman yang acap berkomunikasi dengan ku, sehingga telpon darinya menghadirkan tanya di hati…  Sambil tetap bertanya-tanya dalam hati, aku menekan tombol “yes” pada handphone ku…

Begitu aku angkat, terdengar suara Iin : “Kak, Fifi kak… Fifi meninggal, kak…!!  Dia mau melahirkan, tahu-tahu terbatuk, terus tertidur dan langsung meninggal…”

Aku : “Kapan In, dimana ?”

Iin : “Baru aja kak… di rumah sakit.. Kami sekarang di sini..”

Aku : “Iin, makasiyy udah ngabarin.. Kakak segera ke rumahnya yaaa…”

Gak lama, telpon ku kembali berdering… Dari bang Yuspen, juga seorang senior di Bappeda Kota Pekanbaru.. Lalu dari kak Sartidja, yang dulu pernah menjadi atasan kami dan sangat peduli dengan staf-stafnya…  Semua menyampaikan kabar duka cita atas kepergian Fifi…

Siapa siyy Fifi…?

Fifi, lengkapnya Tengku Fifi Kurniasari, adalah salah satu teman kerja kami di Bappeda Kota Pekanbaru..

Fifi adalah tipe orang yang sangat lemah lembut.. Bicara, gerak tubuhnya semua pelan.. Bahkan terkadang sangat pelan…. Jalannya sangat anggun dan perlahan,  bagaikan seorang putri dengan mahkota di kepala…, dan takut mahkotanya merosot jatuh… :D.  Sehingga kalau dalam keadaan yang harus cepat, aku ngeledek dia dengan kalimat “Fifi niyyy…, kalo perang kalah duluan…, cepat lah sikit, bu…!!”.  Kalau begitu, dia cuma senyum-senyum dan bilang “Gimana lagi, kak.. Memang sudah begitu bawaannya..  Kalau cepat-cepat nanti salah-salah.. Kalau jalan cepat-cepat, nanti Fifi tersandung, telungkup pula…” Hehehehe… Tak jadi lah nak marah… 😀

Kenapa aku menyebutnya dengan Pocahontas…?  Secara gesture, gerak tubuh gak bisa lah Fifi dikaitkan dengan Pocahontas.  Tapi matanya indah, hidup sekali.. Seperti mata Pocahontas,  putri kepala suku India dalam salah satu cerita Disney yang berjudul sama…  Pernah suatu kali saat duduk di ruang kerjanya, aku mengamati gerak geriknya yang perlahan itu..  Aku menemukan mata yang indah itu, juga sesekali berkedip  perlahan..  Lalu aku katakan padanya, “Fi, kamu tuh cantik sekali yaa..  Mata Fifi itu sangat hidup.. Melihat Fifi, kakak membayangkan Pocahontas…”  Fifi hanya bisa tertawa dan berkata “Kakak niyy ada-ada aja…”

Usia Fifi jauh di bawah aku dan teman-teman..  Aku dan Fifi punya beda usia 12 tahun.. Pernah dalam satu candaan di sela-sela hari kerja aku berkata padanya, “Fifi jangan bandel-bandel sama kakak.. Kakak tuh usia 12 tahun sudah akil balik.. Jadi kalau kakak langsung menikah di usia segitu, anak kakak akan seusia Fifi…” Gubbbrraaaakkkkkssss… Kami tertawa meriah bersama-sama…

Tapi jangan ditanya kalau sudah menyangkut hal yang dia yakini kebenarannya.. Dia akan bertahan habis-habisan…, mulai dengan bahasa lemah lembutnya… Bila tak juga berhasil, maka suara galaknya pun keluar…. 😀

Ada satu kebiasaan yang luar biasa dari Fifi… Setiap pagi, kecuali lagi berhalangan…, begitu masuk ke ruang kerja setelah apel pagi, dia akan membuka Al Qur’an yang memang disediakannya satu untuk di kantor, lalu dia membacanya tanpa suara… ! Jus, setiap hari… Subhanallah…

Tapi pagi kemareni, Fifi sudah mengejutkan banyak orang dengan kepergiannya yang mendadak di usia yang belum genap 32 tahun…  Tapi bagaimana pun caranya, semoga kamu mendapatkan tempat yang terbaik di sisi Alloh SWT, ya Fi…  May you rest in peace, dear…***

3 thoughts on “Selamat Jalan Pocahontas Bermata Indah….

    • @ Zizy : bayinya duluan pergi… karena mereka sama-sama pergi, jadi bayinya tidak dikeluarkan dari rahim ibunya…

  1. Innalillahi wainnailahi rojiun, slamat jalan teman, smga Allah memberikan tempat terbaik disisiNya Amiin..mksh kak sondha atas infonya, sy dl pernah sangat dekat dgn fifi swaktu kuliah dulu, n sangat terkejut swktu temen2 ngabarin klo fifi sudah meninggal, dan smpt bertanya2 apa penyebab fifi meninggal, dan dr tmn2 ga ada info yang akurat kenapa fifi smpe meninggal, krn tdk tinggal dipku lg, jd infonya cm dr tmen2 aja, n nyoba iseng nyari di google, ternyata nemu blog kakak, thx ya kak, skrg udah ga penasaran lg :),dan smga lantunan ayat suci yang dbaca fifi setiap hari menjadi cahaya yang menerangi kuburnya amiin..

Comments are closed.