Sabda Ibunda Ratu…

Tadi malam, sepulang kantor, menjelang sampai di rumah, hp ku berbunyi… Di layar terlihat tulisan “Ivo Siregar”..

Aku & Ibunda Ratu...

Begitu diangkat, Ivo, adikku bilang, “Kak, Mama mau ngomong niyyy…”

Telpon lalu beralih tangan dan langsung terdengar suara Mama.. “Nang, tanggal 3 Februari kan Imlek, kamu libur kan…? Pulang ke Medan, yaa…”

Haaaaaa….? Pulang…? Januari Tahun 2011 aja masih tanggal 27.., dan aku sudah 2 kali terbang ke Medan.. Pertama tanggal 30 Desember sampai dengan 2 Januari, lalu tanggal 14 sampai dengan 18 Januari….

Aku menjawab telpon Mama : “Yeee Mama, kan barusan pulang… Klo pulang melulu kan gak bisa nabung, Ma…!!”

Mama dengan santainya : “Ya udah kalo kamu gak punya uang, Mama deehhh yang bayarin tiketnya..”  Gubbrraaakkkssss….

Aku : “Malu-maluin atuh, Ma di umur segini tiket pulang Sondha dibayarin Mama…”

Mama : “Terus, nanti minggu ketiga Februari, kalau Papa berangkat dengan teman-temannya dua minggu kamu juga pulang yaa…”

Huaaallllaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh……………..

Aku : “Ma, Sondha niyy pegawai negeri, lho.. Mana bisa ninggalin kantor lama2 kalo gak ambil cuti.. Dan bulan Februari mana bisa cuti, lha jadwal kerjaannya padat merayap di bulan2 segitu….”

Mama dengan suara santai, cuek sekaligus ngotot persis seperti Ibunda Ratu bersabda : “Ya sudah, nanti kita bicarakan.. Pokoknya kamu pulang dulu deh pas liburan Imlek… Besok cepetan cari tiket yaaa…”

Huhuhuhuhu…. Mama ku…..!!!

Tadi pagi2 aku nelpon David, adik laki2ku.

Aku : “Vid, mama suruh kakak pulang lho liburan Imlek tanggal 3 Februari.”

David : “Ya pulanbg aja kak… Kenapa memangnya…?”

Aku : “Masak kakak pulang melulu…? Kapan nabungnya…?”

David : “Mumpung kak.. Mumpung Mama masih sehat, masih bisa disenangin…”

Aku : “Iya siyyy… Tapi kapan nabungnya… Hehehehe…”

David : “Kalo enggak punya duit, bilang biar urunan… Lagian mestinya kakak tuh bersyukur Mama rindu sama kakak… Coba kalau gak disuruh pulang, gak dikangenin… Gimana hayyooohhhh?”  Gubbrrraaakkksss…

Aku : “Hahahahahaha… Iya juga siyyy…  Iya dehhh, ntar klo kakak gak punya duit kakak ngomong, ya…”

So, jadi lah hari ini aku berburu tiket buat minggu depan… Dan alhamdulillah sudah dapat… I’ll fly home on 2nd February and be back on 6th.  Semoga semua lancar2 aja ya.. Semoga aku bisa nyetirin Mama ke tempat2 yang beliau senangin…  Hope I can make her happy…

Percakapan Indah di Sore Hari…

Hari Jum’at 21 Januari 2011 siang, Friska,  seorang junior di kantor menyapaku di FB chat…   Nona  cantik ini ceritanya ingin “membayar hutang”nya pada ku…

Hutang…?  Hehehehe.. Hutang nraktir ice cream…!!!  Iya  beberapa waktu yang lalu, lebih dari setahun deeh kayaknya, gara2 ngebahas ice cream  “one of the keys to turn my mood when I am sad”,  Friska janji kami akan menikmati ice cream bersama, dan dia yang akan bayar..  Tapi kesibukan pekerjaan masing2, kami gak sempat2 pergi bareng… By FB chat, kami berjanji untuk menikmati ice cream bersama sepulang kantor Jum’at sore itu…

So, sore itu menjelang magrib kami membawa mobil kami masing2 ke Free Day…, sebuah resto di kompleks Toko Bahan Bangunan “Global” di jl. T. Tambusai di kota kami…

Sambil menikmati  makanan dan ice cream yang kami inginkan, kami ngobrol.. Kami sudah lama juga tidak ngobrol… Terakhir saat sama-sama mengikuti training ESQ – Self Controlling & Strategic Collaboration (SC2) di Hotel Pangeran akhir Oktober 2010 yang lalu…

Kami berbagi cerita tentang apa yang terjadi dengan hidup kami masing2.. Friska mengingatkan ku agar lebih taktis dan bijak menghadapi masalah2 yang ada di lingkungan kerja kami…  Dia mengingatkan agar aku lebih bijak dalam menyampaikan protes2ku terhadap situasi yang buruk, karena bila tidak, justru akan memberikan kesan buruk tentang aku, yang dia mengerti menginginkan perubahan, menginginkan keadaan yang lebih baik..  She’s really a wise young girl… Punya visi dan ketetapan hati untuk mencapai visinya…

Lalu, Friska bertanya pada ku, “Kak Sondha, apa kah kakak gak terpikir untuk berkeluarga? Kalau kakak gak punya keluarga, siapa yang akan mendoakan kakak bila kakak telah berpulang nanti?”

Subhanallah….. Peringatan yang so touchy…. Tq so much, darling…

Aku lalu berbagi cerita tentang keinginan dan impian akan kehadiran sosok yang baik, yang bisa membimbing untuk menjadi makhluk Alloh SWT yang lebih taqwa… Sosok yang bisa menjadi tempat aku memperoleh dukungan dalam menjalani pasang surut kehidupan..

Friska yang jauh lebih muda dari aku mengingatkan bahwa aku harus berjuang meraih hal-hal baik dalam hidupku.., termasuk berjuang meraih sosok yang akan membawa kebaikan dalam hidupku.. Tq for d suggest, darling…

Friska lalu menanyakan apakah aku bisa melepaskan pekerjaanku saat ini? Karena kalau dilihat dari kacamata yang wajar tidak akan ada suami yang paham agama yang mau istrinya bekerja seperti yang aku lakukan saat ini…

Subhanallah…..

Aku mengerti, sangat mengerti, gak akan ada suami yang paham agama yang mengizinkan istrinya menghabiskan waktu dan energinya di luar rumah, dan pulang dalam keadaan lelah fisik dan psikologis… Gak akan ada suami yang mau istrinya pergi sendiri ke sana ke mari berhari-hari, berkali-kali dalam setahun… Gak akan ada suami yang paham agama yang mengizinkan istrinya menjalani kehidupan kerja yang acap kali berada di zona abu-abu…  Karena suami yang baik harus berjuang  membawa pasangannya ke jalan yang lurus…

Tapi sungguh aku tak bisa menjawab pertanyaan Friska dengan cepat dan spontan…  Aku terdiam…, aku termangu…

Friska kembali bertanya, untuk apa aku hidup…

Subhanallah…  Pertanyaan yang sudah berkali-kali dipertanyakan padaku, bahkan di ruang-ruang training ESQ…

Aku tahu hidupku adalah sesuatu yang sementara, sesuatu yang fana.., sesuatu yang akan segera menjadi tiada… Hidupku hanyalah suatu kesempatan untuk berbuat kebaikan sebagai hamba Alloh agar aku mendapat izin dari Nya untuk bertemu dengan Dia Sang Pemilik Diri ku…

Aku lalu menjawab “Friska, aku tidak pernah berpikir untuk menjadi wanita karir.. Ibu dan Mama, 2 sosok perempuan yang  hadir di awal kehidupan dan menjadi role model ku adalah ibu rumah tangga. Awalnya bagiku bekerja hanyalah sesuatu yang harus dilakukan setelah aku mendapat pendidikan…  Lalu pekerjaan menjadi bagian kehidupanku karena aku harus financing myself.”

Sungguh, tidak ada target karir.. Semuanya mengalir begitu saja…, melakukan yang terbaik yang bisa ku lakukan dalam tugas2 ku…  Apalagi ketika beberapa tahun yang lalu dibukakan kesadaran bahwa aku adalah satu bagian yang sangat sangat sangat kecil dari alam semesta yang harus bergerak untuk menjalankan tugasku, sebagaimana unsur alam semesta lainnya.. Aku menterjemahkan diriku harus menjalankan tugasku sebagaimana aku dalam pekerjaanku..

Perjalanan hidup dan pengalaman di masa lalu membuat aku tak terlalu memikirkan kodratku yang terlahir sebagai perempuan, meski kadang naluri sebagai perempuan itu acap hadir di sela-sela hari…  Bukan tak ada rasa perih di dada saat melihat adik2ku berinteraksi dengan anak2nya…  Bukan tak ada rasa perih di dada saat melihat Papa ku bercanda dengan Ananda, cucunya, karena rasanya secara logika aku tidak akan sempat menikmati hal yang sama…

Astaghfirullah al adzim… Penuhi dadaku dengan rasa syukur pada Mu ya Alloh atas hidup yang ada di tanganku, jangan biar kan yang tidak bisa ku gapai membuatku menjadi hamba yang tak bersyukur…

Lalu aku melanjutkan : “Aku tidak pernah berpikir untuk meninggalkan pekerjaanku yang sudah ku jalani beberapa belas tahun ini…  Tapi kalau dipikir-pikir gak ada masalah juga kalau aku harus meninggalkannya, asal pasangan hidupku adalah sosok yang benar-benar komit memperjuangkan kesejahteraan hidup keluarganya.  Cuma sebagai makhluk yang telah mendapat kesempatan pendidikan, sudah biasa berkarya, aku pasti butuh wadah untuk berkarya agar aku tidak ke hilangan keseimbanganku..“

Friska : “Kenapa kakak tidak mencoba menjadi penulis.  Tulisan-tulisan kakak mudah dimengerti.”

Hmmmm….  Opini seperti bukan pertama kali aku dengar..  Mungkin sudah seharusnya aku lebih serius mengali bakatku yang ini…, agar pada waktunya nanti bisa menjadi wadah untuk keseimbangan diri,  dan mungkin juga jadi sumber rezeki…  Amin…

Friska lalu menyemangatiku untuk meraih makhluk baik yang beredar di semesta kehidupanku..  Friska bilang : “Laki-laki baik itu langka, kak Sondha.  Berjuang lah untuk mendapatkannya.  Itu tidak salah.. Agama kita membenarkannya.. Bahkan Bunda Khadijah (istri Rasulullah SAW) pun telah melakukannya…”

Subhanallah…. Terima kasih buat ice creamnya adiku.. Terima kasih buat waktunya.. Terima kasih buat percakapannya… Terima kasih atas nasihat2nya.. Terima kasih atas dorongan-dorongannya…  Semoga Alloh berkenan memudahkan jalanmu meraih lelaki terbaik yang akan membawamu ke surga yang dijanjikan Alloh bagi umat Nya yang taqwa…

My Last Night Dream

Last night I dream doing pilgrim to Ka’bah… May be  it represented my heart that really really wanna go there.. Semoga ada pintu rezeki yang terbuka yang bisa mengantarkanku segera ke sana..  Amin…

2010 : Work Hard, Travel Hard & Play Hard (Part 3 – Final)

@ Bandara Ngura Rai, June 2010

Minggu ke-4 bulan Juni aku ditugaskan untuk ikut mendampingi Tim Kesenian Riau yang tampil di Pesta  Kesenian Bali.. Seperti biasa, di sela2 pekerjaan aku menyempatkan diri untuk, menikmati perjalanan…  Pagi2 sebelum beraktivitas aku menyempatkan jalan kaki menyusuri Legian sampai ke pantai Kuta…, pulang pergi.. Seru juga melihat toko2 dgn barang2 yang cantik dari balik etalase, meski toko masih tutup..,  kafe yang lagi beberes setelah buka semalaman..,  panta Kutai yang masih sepi dan relatif hening…

Setelah usai mendampingi Tim Kesenian tampil, keesokan harinya kami mendapat kesempatan buat jalan2 di Bali bagian Selatan… Hmm, lumayan heboh.. Apalagi “kenekatan” ku untuk melayang dengan parasailing membuat beberapa teman lain yang tadinya mikir sejuta kali, jadi berani untuk melayang juga…

Pulang dari Bali, aku kembali ke rutinitas pekerjaan..  Di minggu ke2 Juli aku kembali ada kerjaan yang  mengharuskan aku stay di RedTop Pecenongan selama 5 hari..  As usual, main tetap diusahakan… Aku berangkat hari minggu pagi, sehari sebelum rapat..   Dijemput sahabatku Ati di bandara Soeta jam 09 pagi, kami main2 di Bogor seharian… Dan sebelum ke bandra untuk terbang ke Pekanbaru, aku bersama Ati & Linda  wiskul dulu di Pasar Modern BSD…

Lunch with old friends…

Pulang dari ngurus kerjaan di Jakarta selama seminggu, aku sempat ke Jakarta for one night.. Just for attending a meeting at night… Besoknya, setelah makan siang dengan teman2 lama, aku pulang ke Pekanbaru… It was tired days….

Awal Agustus, aku dapat tugas ke Batam.. Klo udah ke Batam, rugi donk gak nyeberang ke Sing..  So, aku memesan tiket  pulang 2 hari setelah rapat usai, supaya sempat nyebrang..   but something happened, a night  before I flew I was robbered..  I lost my bag with its contain..  : money, camera, external hardisk (isinya file kerjaanku selama 2 tahun terakhir, termasuk arsip foto2), usb modem, buku2 tabungan bahkan passport.  Rencana ke Sing tinggal angan2..

Seusai rapat, karena tiket sudah dipesan dan menggeser jadwal akn kena biaya yang harganya nyaris bahkan sama dengan beli tiket baru, terpaksa aku main di Batam.. Aku dan Yuli, teman kantor yang ikut ke Batam, pergi ke Pulau Galang ngeliat bekan Kamp Pengungi Vietnam..

Sepulang dari Batam, aku baru merasakan dampak psikoplogis dari perampokan yang terjadi satu malam sebelum aku berangkat..  Begitu masuk ke Pekanbaru, jantung ku berdebar dengan detak yang tidak biasa.. Ada rasa cemas yang berlebihan… Rasanya kota ini bukan lagi “rumah” tempat aku tumbuh dan dibesarkan..  Sudah begitu banyak pendatang, yang bisa berbuat apa saja di kota ini..  Berusaha melawan rasa cemas yang berlebihan aku memaksa diriku untuk menjalankan mobilku melewati lokasi perampokan pada jam yang nyaris sama… Astafigirullah aladzim…,  bukannya meringankan tapi justru aku jadi trembling… Gemetar hebat…, dan airmata ku mentes deras…  Semoga tidak ada lagi yang mengalami seperti aku yaa….

Untuk menenangkan hati, di akhir minggukedua bulan Agustus  aku memutuskan untuk pulang sejenak ke Medan, menemui Papa & Mama.. Berharap mendapatkan support yang akan menguatkan dan mengatasi rasa trauma..

Setelah pulang dari Medan, kembali mengurus kerjaan.., anggaran perubahan.. Ini siyyy hampir bagian akhir dari Anggaran Perubahan.. Sebelumnya ada banyak cerita di dalam prosesnya… Seperti biasa, ada banyak kecaman dan kesinisan bila ada kehendak2 tidak terpenuhi… “Satu tahapan sekolah kesabaran lagi”…

Lalu, September pun menjelang… Saatnya Idul Fitri.. Aku memutuskan untuk ber-Idul Fitri di Medan, suatu pencapaian yang luar biasa dalam hubungan Anak – Orang Tua, bagi aku.. Alhamdulilah ya Alloh…

Selesai Idul Fitri, bulan Oktber pun datang.. , aku berkejar mengurus anggaran 2011.. , dan mengurus persiapan admnistrasi Anggaran Perubahan 2010…  But alhamdulillah semua lancar, apalagi ada 2 anggota baru yang memperkuat tim ku…

Akhir Oktober, aku mendapat kesempatan untuk mendampingi Tim Kesenian ke Brunei.. Negeri kecil namun kaya yang berada di Kalimantan bagian utara…  Ceritanya Tim Kesenian Riau mendapat kesempatan untuk tampil di TV Brunei..

@ Masjid Jamee, Bandar Sri Begawan, Brunei Darussalam, Oct 2010

Aku sebenarnya sudah memulai tulisan tentang perjalanan ke Brunei, cuma belum sempat diselesaikan..  I hope ASAP, aku bisa menyelesaikan tulisan tentang itu yaa…

@ Safari Garden, Nov 2010

Pulang dari Brunei beberapa hari aku harus menghadiri meeting di Safari Garden Hotel.. Alhamdulillah aku dikasi atasanku kesempatan untuk membawa teman kantor yang bisa membantu bekerja..  Kerja keras dalam 2 hari, membuat kami mempunyai waktu untuk menikmati Safari Garden di hari terakhir, sebelum kembali…  Lumayan… bisa refreshing….  Mana aku berangkat ke Jakarta sehari sebelum rapat supaya gak terlambat, sehingga masih sempat main bareng Veny & Linda..  Bahkan pakai cara beli sepatu bareng pula… hebbbooohhhhhhhhh….. Heheheehehe…

Kelar dari Safari Garden, aku kembali harus bersiap-siap… Kemana…??? Ke United Arab Emirate… Serrruuuu bangetsss…. Perjalanan yang luar biasa, yang gak pernah terduga sebelumnya… Tentang perjalanan ini teman-teman bisa baca di sini, sini, sini sini dan di sini….

Lalu seperti biasa, kerja kerja dan kerja…. Dan akhir tahun ku tutup dengan liburan bersama keluarga di Medan…

2010 really was good year, an extra ordinary year.. Semoga akan ada tahun-tahun yang lebih dan semakin menyenangkan…

Alhamdulillah….

I’m tryin’…..

I’m tryin’…

 

Need a Hug…

Need a hug….

 

Old and Wise…

Beberapa hari yang lalu aku menulis status di FB ku

Kemaren aku menemukan 2 lembar rambut putih di sela-sela rambutku… Tanda usia semakin tunggi, tanda waktu semakin terbatas, tanda jiwa harus semakin taqwa, tanda hati harus semakin bijak dan tegar menghadapi jalan kehidupan… semoga waktu yang telah berlalu dan masih tersisa di depan tidak menjadi kesia-siaan…

Ada beberapa komentar dari teman2…  Lalu salah seorang sahabatku sejak belia meninggalkan comment “Old and Wise kata Alan Parson Project”

Komentarnya ini mengingatkan aku akan lagu Alan Parson Project tersebut… Lagu itu punya makna yang sangat dalam..  Someone who ever filled my days, coloured my life, years ago gave me a CD that he compiled by himself with beautiful songs.. One  ofthe songs is Old and Wise by Alan Parson’s Project..

The lyrics of this song are so beautiful, so meaningful…. It’s about a bound between two people that go through the years… A bound that make them be a friend for each other, though they already old, and wise…

OLD AND WISE

As far as my eyes can see
There are shadows approaching me
And to those I left behind
I wanted you to know
You’ve always shared my deepest thoughts
You follow where I go

And oh when I’m old and wise
Bitter words mean little to me
Autumn winds will blow right through me
And someday in the mist of time
When they asked me if I knew you
I’d smile and say you were a friend of mine
And the sadness would be lifted from my eyes
Oh when I’m old and wise

As far as my eyes can see
There are shadows surrounding me
And to those I leave behind
I want you all to know
You’ve always shared my darkest hours
I’ll miss you when I go

And oh, when I’m old and wise
Heavy words that tossed and blew me
Like autumn winds that will blow right through me
And someday in the mist of time
When they ask you if you knew me
Remember that you were a friend of mine
As the final curtain falls before my eyes
Oh when I’m old and wise

As far as my eyes can see

2010 : Work Hard, Travel Hard & Play Hard (Part 2)

Pulang dari Lombok, aku harus beres2 buat masukin usulan kegiatan 2011 yang akan dibahas di Musrenbang Provinsi..  Lalu dilanjut dengan nyiapin bahan yang akan dibawa ke Musrenbang Nasional..

Yang repot, formatnya beda dan teman2 sebagian besar menyerahkan dalam format usulan APBD, meski udah dikasi tahu dan dipinjamin peraturan tentang hal tersebut..  So, terpaksa lah mengolah lagi dan lagi untuk semua usulan kegiatan..  Jangan ditanya apa rasanya harus mengerjakan hal seperti itu… Rasanya pengen muntah sangkin muaknya…  Bosan ngeliat orang2 yang gak mau belajar dan melepaskan pekerjaan begitu saja,   membuat aku terkadang rasanya seperti budak yang harus membersihkan pekerjaan yang gak dikerjakan dengan hati.. Astagafirullah al adzim….  Hanya keyakinan bahwa ini proses penempaan untuk membuat “cawan”ku semakin kuat, besar dan indah untuk mewadahi kebahagiaan yang membuat aku tetap bertahan terhadap situasi  ini…

Lalu di bulan May aku berangkat ke Jakarta untuk mendampingi atasanku pada Musrenbangnas yang diadakan di Hotel Bidakara & Balai Kartini..  Selesai Musrenbang, aku diminta tolong untuk mengerjakan suatu tiugas di Jakarta.. Akibatnya aku di Jakarta sekiar seminggu…  Di sela2 tugas aku, teteuuuuppppp, main dan ketemuan ama sohib2ku..

Vietophia

Mantan PAnak Kost Cirahayu 4 dan Cirahayu 7 L – R : Kak Andri, Mia, Miko & Sondha

Main dengan Venny, Linda & Ati tentu bangetsss…. Secara aku nginap di rumah Venny di Kramat Batu.. Aku juga janjian ketemuan di Vietopia Cikini ama Mia dan Miko, mantan teman serumahku waktu di Cirahayu 4..  Hadir juga kak Andri, mantan anak Cirahayu 7 yang juga fansnya anak2Cirahayu 4.. hehehehe.. .

Satu hal yang mengejutkan adalah aku ketemu dengan Ning, temanku saat kursus PUSiPICS selama 6 bulan, mulai dari bulan September 1998  sampai dengan Maret 1999…  Ning yang sejak dulu sampai saat ini bertugas di Bappeda Kalimantan Tengah hadir beserta rombongan kantornya..  Saat bubaran acara di hari pertama, ketika aku dan Ning lagi jalan sambil ngobrol, tahu2 ada yang teriak… “Sondhaaaa…. Niiiiing…!!! Mau kemana rame2…???? Ada acara potong padi…?” Hahahahaha…. Itu suara Yayat, teman kita juga saat kursus… Waktu kursus Yayat bertugas di Bappeda Kota Palangkaraya, sekarang Yayat tugas di Dinas Pertanian Kota Malang..

Alumni Puspics

L – R : Sondha, Yayat & Ning

Kami bertiga langsung ngobrol hebooohhhh…. Kenangan kembali pada hari2 kami harus nginceng alias ngintip foto2 udara dari balik streoskop…. Padahal kami gak punya background dengan ilmu bentuklahan alias geomorfologi…  Jadi klo teman2an lulusan Geologi, Tambang dan Geografi bisa bllang “Hmmm…. ini sesar… ini isoklin, ini antiklinal dll dll…”,  kami cuma bisa terbengong bodoh… Hahahahaha… Setelah beberapa hari ketika pengamatan dilakukan terhadap landcover yang selanjutnya diterjemahkan menjadi landuse, baru lah kami bisa agak tidak terlalu bloon, dengan menduga kenampakan sebagai kebun campuran, hutan, permukiman dll… hehehehe.. Hancurrrrrr……!!!!!

BDG with my BFF

L – R : Ayu, Venny, Ati & Sondha @ Bandung, May 2010

Di weekend, setelah acara Musrenbang usai, aku bersama Ati & Mas, Venny dan Ayu (ponakan Venny) pergi ke Bandung… Ngapain….? Ya jalan-jalan donk…. hehehehe… Kita ke Batagor Kingsley, ke Batagor Ririh, toko roti (adduuuuhhhh apa ya namanya), selain ke FO dan FO di Jl. Riau dan di Jl. Lembang..

Gak lama pulang dari Jakarta, terjadi perubahan kepemimpinan di kantorku… Itu artinya perubahan Pejabat Pelaksana Anggaran, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Pejabat Pengadaan, Panitia Pengadaan dll berubah… Itu semua kerjaanku…, yang memang bertugas meramu tatalaksana kegiatan di lingkungan kantor…  Setelah mencoba menata sana sini…, akhirnya tugas2 ini selesai dalam waktu sekitar 1 bulan….  Jangan tanya kayak apa rasa pegelnya… hahahahaha…  Tapi teteup semuanya indah.., semua ada hikmahnya..  Apalagi setelahnya ada perjalanan lagi…***

1st Working Day in 2011

1st working day of 2011 has been not well.. I lost my spirit since morning…  Now I plan 2 go home and take a rest…

Hope tommorow will be better…

2010 : Work Hard, Travel Hard & Play Hard… (Part 1)

Hari ini sudah awal tahun 2011… Tahun 2010 sudah berlalu, menjadi kenangan..  Tahun yang luar biasa, perjalanan 365 hari yang penuh liku, tantangan dan juga semoga berkah…

Tahun 2010 rencananya  diawali dengan travelling ke Vietnam.. Tiket sudah dipesan sejak bulan Oktober 2009.. Sebuah tiket promo yang menawarkan Jkt – Hochimin pp Rp.750ribu.  Tapi laporan akhir tahun yang membukit membuat kunjungan ke Vietnam masih sebatas menjadi keinginan..  Tiket promo gak bisa direfund… Hangus laahhh… Hehehehe…

with Ati, Linda & Veny @ Al Jilani, Singapore

Rencana perjalanan kedua di awal tahun adalah liburan ke Singapur bersama teman2 sejak belia.. Rencana ini terealisasi di akhir February.. Aku ke Singapur melalui Batam, sedangkan teman2ku terbang langsung dari Jakarta…  Liburan yang seru sampai gak sadar kalo kaki pada bengkak karena kebanyakan jalan… Bahkan aku sampai mengalami lepas kuku ibu jari kaki yang proses pemulihannya butuh waktu hampir 6 bulan…   Busset daahh…

Pulang dari Singapur, kerjaan menanti dan menanti.. Lalu bulan April pun datang..  Forum Komunikasi Perencana Budpar se-Indonesia membuatku terbang ke Lombok..

Lombok…? Asyyiiiikkkk..!!!  Di Lombok ada Opi, mantan teman sebelahan kamar saat kost di Cirahayu 4.. So aku memutuskan berangkat hari Jum’at  16 April,  2 hari sebelum rapat koordinasi yang dilaksanakan  di Hotel Jayakarta Senggigi.

Terus kemana aja sama Opi…??  Ke Banyumulek, sentra kerajinan gerabah, ke desa penghasil tenun ikat khas Lombok,  ke Pantai Kute Lombok yang pasirnya kayak merica dan pemandangannya indaaahhhhh banget..

Pantai Kuta Lombok

di depan Beruga, Desa Sade

Kita juga singgah ke desa Sade, desa wisata yang sudah dapat . bantuan PNPM.

Btw, apa siyy keistimewaan desa Sade…? Beruga, lumbung padi bertiang empat milik Suku Sasak, lengkap  dengan dinding dan lantai dari tanah liat yang dilapis tai kebo berulang2.. Selebihnya gak terlalu istimewa, menurut aku..   Karena yang ada adalah rumah2 tradisional yang gak memenuhi syarat kesehatan, sempit, kurang sirkulasi udara, lorong2 antar rumah yang sempit dan benar2 memaparkan kemiskinan.. Gimana enggak, penduduk Sade adalah petani dengan sawah tadah hujan yang kuantitas dan kualitas panen terbatas. . Penghuni desa yang padat dan sebagian besar menikah dalam lingkaran keluarga yang dekat …

Aku dengan Opi juga pergi ke Taman Narmada, tempat peristirahatan Raja Bali zaman dulu kala.., dengan kosep penataan  bagai  nirwana..  Lalu sehari kemudian aku dengan Opi & keluarganya pergi ke Senaru, desa wisata di kaki  Gunung Rinjani..  Ceritanya pengen liat air terjun yang ada di desa tersebut.. Sayang seribu kali sayang, hujan yang cukup deras menghalangi kami untuk menuruni jalan setapak ke arah air terjun.. Too risky…  Pulangnya kami melewati Malibu Senggigi, sebuah tebing dimana kita bisa melihat pemandangan yang sangat indah…

Me @ Narmada

Me @ Malibu Lombok

Tapi yang paling menyenangkan dari perjalanan ke Lombok ini adalah… BERTEMU DENGAN OPI.  Rasanya seperti ketemu saudara sendiri, seseorang yang mengenal kita sejak lama, sejak kita belia… Ngobrol malam2 saat kami menjelang tidur adalah saat2 yang istimewa…  Berbagi kenangan dan harapan…  Apalagi   Mas Papank, suami Opi, juga sahabat lama ku.. Sosok yang sudah seperti kakak buat aku…

@ Jayakarta Hotel, Senggigi..

Hari2 rapat koordinasi juga menyenangkan.., karena pagi2 setelah sholat subuh aku bisa menikmati berjalan kaki di pantai Senggigi… Nikmatnya menghirup udara pantai di pagi hari…  Anugrah yang luar biasa.., apalagi semuanya gak pakai dana pribadi, tetapi memanfaatkan waktu di sela2 tugas… Rasanya work hard dengan dampak sampingan travel hard and play hard, deserve lah yaaa… hehehehe…