UAE Trip (Part Two)

Hari Selasa 23 November 2010… Pagi ini aku bangun sekitar jam 04.30.. Bangun karena mendengarkan lagu Insya Alloh nya Maheer Zein dari E71 ku yang memang telah berbulan-bulan diset-up sebagai waker..  Tapi kali ini wakernya tidak berbunyi pukul 04.30 WIB melainkan 04.30 waktu Dubai.. Iya, aku menyesuaikan jam di E71 ku ke waktu UAE, dari pada bingung..  Hehehehe…

Dubai Mall Hotel in d night as a background

Setelah terbangun dan menyadari bahwa aku sedang tidak di rumahku, dan waktu subuh juga belum sampai, aku tetap berdiam diri di tempat tidur.. Lalu memandang jejeran pencakar langit yang memancarkan cahaya di kegelapan malam..  Sekali lagi aku terpana akan rahasia keajaiaban rezeki.. Tidak pernah ada dalam semesta pemikiranku bahwa pada akhir tahun 2010 ini aku akan berada di sini, menikmati cahaya gemerlap Dubai.. Gak lama aku mendengar suara bell … Hhhhmmmm… somebody’s coming… Itu pasti teman sekamarku yang telat datang karena visanya terlambat terbit..  Aku lalu bangun dan mengintip dari kaca pengintip yang ada di pintu kamar… Aku melihat wajah bang Ferry, tour leader kami, wajah seorang perempuan dan petugas hotel..  Itu pasti bang Ferry mengantarkan teman sekamarku yang baru tiba di Dubai..  Aku lalu membuka pintu dan mempersilahkan teman sekamarku masuk tanpa menampakan diriku.., soalnya cuma pakai baju tidur tanpa kerudung..  Hehehe… Aku lalu mendengar bang Ferry berkata, “Ini mba Afni, teman sekamarnya ya mba Sondha.”.  Aku lalu menjawab, “Ok, bang Ferry.”` Aku dan Afni lalu saling memperkenalkan diri.  Aku lalu menunjukkan padanya pemandangan indah dari balkon kamar.  Lalu dia melanjutkan dengan bebersih dan bergegas istirahat…, dan aku melanjutkan berbaring di tempat tidur sambil memandang deretan pencakar langit… Aku terbangun kembali sekitar pukul 05.30… , dan kembali bermalas2 setelah solat subuh dan mengambil foto2 skyscrapers pada pagi hari… Sekitar jam 07.30 waktu Dubai, aku dan Afni turun ke Lobby Floor, tempat dimana resto buat sarapan berada… Hmmmmm…. Makanan yang dsediakan mengundang selera… Setelah tubuh lebih beradaptasi dengan waktu yang lebih telat 3 jam, setelah makan malam sebelumnya yang rada ajaib… Jelas perutku lapaaarrrr banget… Ngomong2 soal makan malam yang ajaib… hehehe… Iya, malam sebelumnya kami dibawa oleh tour leader local yang berdarah Pakistan ke Rainbow Restaurant, yang aku gak tau lokasinya dimana.  Yang jelas lokasinya di lantai 3 sebuah gedung di pusat kota.  Apanya yang ajaib…? Menunya.. Hehehe..  Restaurant ini menawarkan Chinese, India, Malaysia Cuisine.. Hasilnya….???? Hahahaha… Ada cream soup yang sangat mengoda selera saat memandangnya, tapi setelah diicip…, kok ada rasa asamnya yaaa….??? Dan hal yang sama terjadi juga dengan beberapa menu yang lain… Tapi pudding caramel nya ok bangetsss.. Back 2 Selasa pagi…

Residences @ Palm Jaumaerah

Setelah sarapan, kami menuju bis.. Acaranya…: city tour…!!! Perjalanan pertama, kami menuju Palm Jumaeraah… Sebuah pulau hasil reklamasi d tepi Arabian Gulf yang berbentuk pohon palem..  Di bagian puncak, terdapat Atlantis Hotel yang terkenal itu… Sementara di bagian yang merupakan “pelepah” terdapat residences.. Sedangkan di antara pelepah, terdapat laut… Bahkan dibeberapa ruas yang menghubungkan bagian2 dari pohon palem itu merupakan terowongan yang berada di bawah permukaan laut..  Keren bangetsss….. Apa yang bisa dilihat di Atlantis Hotel…? Ada aquarium, Aladin’s cave, swimming pool yang berbentuk lagoon.. Tapi karena hanya dikasi waktu 45 menit, ya hanya sempat muter sana sini…

@ a corner of Atlantis Hotel, Palm Jumaeraah

@ Atlantis Htl, Palm Jumaeraah

Tapi di salah satu lorong aku menemukan sebuah counter yang menjual pasir gurun yang ditata sedemikian rupa di dalam botol sehingga berbentuk lukisan… Di samping counter tersebut duduk si seniman yang mempertunjukkan keterampilannya.  Sungguh keterampilan yang keren… Ketika ku tanya dimana dia mempelajari keterampilan ini, dia bilang di Yordania..

Penyusun Pasir dalam botol…

@ Burj Al Arab

Dari Palm Jumaeraah, kami dibawa menuju  Burj Al Arab.. Sebuah bangunan  di tepi pantai Arabian Gulf yang menjadi icon kota Dubai.. Bangunan ini berbentuk layar… Di bagian atasnya ada helipad dan restaurant berbentuk rectangle dimana para pengunjung bias bersantap sambil menikmati laut…  Sementara di pantai di sekitar Burj Al Arab banyak sekali tourist yang bejemur dengan swimsuite beraneka warna dan model…. Dari Burj Al Arab, kami dibawa menyusuri jalan yang sejajar dengan garis pantai.. Jalan yang di kiri kanannya terdapat rumah-rumah mewah, termasuk rumah salah satu putra sheikh yang menikah dengan putrid Raja Jordan…  Kami lalu menuju kawasan yang dulunya merupakan pusat kota Dubai sebelum jejeran skyscrapers mengisi kawasan Bur Dubai… Kami juga sempat melewati Jumaerah, sebuah masjid yang merupakan salah satu landmark  Dubai.. Masjid yang indah.. Sayang karena merasa lelah dan lapar, sebagian besar  peserta tour tidak ingin singgah dan melihat masjid tersebut.. Tapi sungguh masjid itu dari luar pun terlihat sangat indah.. Tidak masuk ke masjid ini merupakan salah satu yang aku sesali dari perjalanan ini..  Semoga ada kali yang lain…, dan semoga kalau ada kesempatan tour kemana pun lagi, aku tidak kehilangan kesempatan melihat rumah Alloh lagi…

Jumaerah Mosque @ Deira Dubai

Jumaerah Mosque @ Deira Dubai

Setelah melihat Masjid Jumaerah, kami lalu makan siang di sebuah restaurant India..  Makanannya lumayan lezat…. Gak ngecewain lidah… Hehehe…  Selesai makan kami segera kembali ke hotel, karena harus istirahat sebelum ikutan Desert Safari… Desert Safari…? Apa itu…? Desert  Safari itu safari di padang pasir dengan menggunakan kendaraan 4 wheel drive… Hmmmm, gak sabar dan deg-deg-an… Karena aku pernah baca di sini, kalau gak kuat, ikutan desert safari bisa mabok sampai muntah2… Desert Safari kami mulai jam 16.30-an.. Telat dari jadwal yang seharusnya, jam 15.30, karena menunggu sesama anggota rombongan tapi gak muncul2…  Padahal sejam jam 15-an di depan hotel sudah tersedian 6 unit mobil 4 wheel drive berwarna putih, yang masing2 dikendarai oleh seorang supir berbusana khas lelaki setempat, jubah putih, beberapa di antaranya memakai tutup kepala yang juga sangat khas Arab..  Mana wajahnya cakep2 pulaaa…. Hahahaha… Karena jumlah mobil yg sudah di-reserve ada 6, yang jumlah penumpang seharusnya 4 orang, sementara yang ikut cuma 11 orang, dan cuma 5 diantaranya laki-laki,  mobil kami menjadi sangat longgar..  Pokoknya di tiap mobil harus ada satu laki-laki dari rombongan.  Jadinya satu mobil tidak ada penumpangnya.. Sayang banget.., padahal supirnya cuakep banget lho… Hahahaha…  Tapi gak berani lah ya naik mobil tanpa ada lelaki dari rombongan yang menemani…

Mengurangi tekanan angin pada ban sebelum surfing di antara sand dunes..

Mobil diarahkan oleh supir ke arah utara dengan waktu tempuh sekitar 45 menit dan berhenti di rest area..  Di situ para penumpang dipersilahkan bongkar muatan, alias pipis, sebelum perjalanan dilanjutkan..  Sementara para supir mengurangi volume udara yang mengisi ke-empat ban mobil.. Setelah semua ok, perjalanan dilanjutkan… Gak lama supir membawa mobil keluar dari jalan aspal  masuk ke sand dunes… Rasanya seperti naik jet coaster… Tegang, cemas, ngagetin…  Seruuu aja pokoknya….. !!! Hehehe…  Tapi menurut kak Lisda yang semobil dengan aku dan juga Roy, ini belum maksimal… Safari yang pernah diikuti kak Lisda sebelumnya jauh lebih hebooohhh…, karena beneran bisa bikin mabok dan muntah orang yang gak kuat…   Mungkin jalur yang diambil lebih pendek dan simple karena waktunya yang pendek yaaa…  Menjelang magib, para supir memberhentikan mobil2 di salah satu sand dune.. Memberikan kesempatan bagi kami untuk berfoto-ria di padang pasir sambil menikmati sunset… Yuuuuppppp….. sunset on d desert.. Biasanya sunset yang ditunggu-tunggu kan di pantai yaa…  Sama seperti di pantai, di gurun pun enaknya bertelanjang kaki… Dan karena sudah menjelang malam, pasir gurun terasa sejuk di kaki.. Hmmm nyamannya….

Meluncur di antara sand dune…

Sunset on d desert…

Mejeng di gurun pasir… heheheh..

Selesai berfoto-foto dan menikmati sunset, perjalanan dilanjutkan…  Beberapa puluh menit kemudian kami sampai di sebuah kawasan yang dibatasi pagar kawat duri dan di tengah-tengahnya terdapat tenda berukuran besar… Di sampingnya terparkir sebuah mobil ATV buat yang ingin merasakan nyetir di padang pasir, juga terdapat beberapa ekor onta.. ONTA…? Iyaaa… Onta itu disediakan bagi peserta yang mau mencoba rasanya mengendarai onta..

Ridin’ a camel..

Apa emang rasanya naik onta…? Hahahahahahahahahahhahaha…. Pas naiknya siyyy deg-degan… Takut dengan reaksinya… Tapi ternyata waktu naik, cukup aman, ontanya tenang2 aja..  Kitanya ja yang deg2an.. Bahkan mengendarainya juga fine-fine aja…  Yang ngagetin itu pas turun… Onta itu main njegruk aja turun tanpa aba-aba, tanpa tanda2… Bussseeeeettttttt daaaahhhhhh……. Hehehehe… Selesai kami naik onta, kami masuk ke area dalam kemah…  Di sana sudah disiapkan tempat2 duduk berupa busa yang menghadap ke meja-meja panjang..  Selain itu juga ada tempat duduk melingkar yang dibatasi pelepah kering di sekelilingnya..  Juga ada tempat duduk di tepi2 tenda.., serta toko souvenier di dekat pintu masuk yang sekaligus berfungsi sebagai pintu keluar…  Selain itu, di dekat pintu masuk terdapat tenda di kiri kanan yang menyediakan cemilan khas padang pasir, yaitu semacam pancake dan roti goring dicelup gula aren… Begitu masuk ke tenda, kami bergegas mencari perempuan tukang bikin henna.. Karena menurut tour guide yang orang Pakistan, di dalam paket desert safari peserta perempuan boleh minta dihias dengan henna.  Setelah bertanya, kami segera menemukannya duduk di sebuah karpet di salah satu sisi tenda.. Perempuan pemasang henna itu ternyata berdarah Iran, yang sejak lahir sudah tinggal di Dubai, dan sudah bekerja di kemah tersebut lebih dari 10 tahun…  Pemasangan henna untuk satu kali, apakah di tangan atau di kaki, tidak dipungut bayaran, alias bagian dari paket.  Untuk pemasangan kedua dikenakan biaya DRH 10, atau sekitar Rp.24.000,-.  Aku memutuskan untuk menghias tangan dan kaki kanan ku… Gadis penghias henna itu begitu terampil menggoreskan henna langsung dari tube dan membentuk gambar-gambar yang feminim dan artistic… Keren bangetsss… Dan tiap-tiap orang mendapat gambar yang berbeda, tidak menggunakan pola atau pattern seperti yang pernah ku lihat di Little India, Singapore.  Setelah selesai digambar, henna harus dibiarkan minimal 30 menit, baru dibersihkan…

dihias dengan henna..

Henna on my foot… Does it make my foot look sexier…? Hahahaha…

Selesai memakai henna, kami segera mengambil tempat duduk yang disusun mengitari sebuah persegi yang akan menjadi tempat pertunjukan.. Pertunjukan apa…? Belly dance… Tari perut…? Are U sure…? Yeesss….  Kami pun duduk2 menikmati cemilan yang disedikan : kebab, goreng2an sejenis pastel dengan isi khas Arab dan teh atau kopi..  Gak lama, ada pemebritahuan melalui sound system kalo kami dipersilahkan mengambil Jatah makan malam berupa makanan barbeque khas arab..  Dagingnya boleh pilih, mau chicken atau beef, yang dihidangkan dengan beberapa jenis salad khas arab dan roti prata…  Sembali menikmati makan malam, kami diputarkan video tentang sejarah UAE, perjuangan rakyatnya dan kepemimpinan Sheikh Zayed bin Sultan Ali Nahayan..

Desert Dance…

Selesai makan malam, para peserta safari diminta duduk disekitar segi empat tempat pertunjukan…, dannnnn pertunjukan dimulai…  Pertunjukan pertama adalah seorang penari pria yang memakai rok lebar dan menari berputar2 selama beberapa belas menit.. Kuat banget tuuhh orang.. Gak pusing, apalagi mabok dan muntah.. Padahal kalo kita disuruh begitu, 3 puteran aja udah keleyengan… Hahaha… Rok yang dipakai ternyata 2 lapis dan ada lampunya..  Bahkan rok yang terakhir diangkat dan diputar-putar di atas kepalasemua penonton satu persatu.. Rasanya seperti berada di bawah kipas angin.. Di akhir pertunjukannya, penari pria itu menjemput seluruh peserta perempuan untuk menari bersama di tempat menari, kecuali………… perempuan-perempuan yang berbusana muslimah..  Alhamdulillah… Ini adalah salah satu saat dimana aku merasakan betapa terhormatnya menjadi perempuan berbusana muslim… Orang tidak berani mengajak kita menari di tempat umum… Sementara penari tersebut meminta semua peserta satu persatu menari, meliukkan tubuh di depan umum… Setelah penari laki-laki itu selesai menari, akhirnya muncul juga belly dancer..  Perempuan bertubuh tinggi dengan wajah khas arab dan rambut panjang terurai sampai melebihi pinggang.  Busananya, hanya bra dan underwear yang ditutupi oleh kain tule beberapa lapis..  Perempuan itu menari dan menggerakkan otot2 perutnya… Mungkin buat sebahagian kesannya sexy dan indah ya.. Tapi di mataku, kok rasanya gak pantas ya perempuan mencari nafkah dengan seperti itu.. Aku juga merasa   gak benar dengan menonton  tarian ini… Semoga ini adalah yang pertama dan terakhir.. Hanya utnuk tahu, bukan untuk dinikmati, apalagi diulangi…

It’s time 2 go home…

Selesai pertunjunkan belly dance, selesai pula lah acara desert safari.. Jam sudah menunjukkan pukul 21.30 waktu Dubai, alias jam 00.30 WIB.  Kami kembali naik mobil yang menjemput kami, lalu diantar oleh supir yang sama ke hotel..  Rasa lelah membuat aku tertidur pulas begitu roda mobil menyentuh jalan aspal… Sekitar jam 22.30 waktu Dubai kami sampai di depan pintu masuk hotel… Dengan tubuh lelah dan mata mengantuk, kami beriring2 masuk ke lobby hotel, dan naik ke lantai 2 di sayap lain hotel untuk ngecek tempat acara investment opportunity besok pagi akan dilaksanakan…  Setelahnya kami kembali ke lobby dan masuk ke lift dan keluar di lantai tempat kamar kami masing2… Hari ini benar2 hari yang menyenangkan.. Hari melihat berbagai  “dunia” yang baru… Banyak pengalaman yang tak terpikirkan sebelumnya… Alhamdulillah….