I am Burj Khalifa….

d burj from Souk Al Bahar, 26.11.2010

Rising gracefully from the dessert and honouring the city with a new glow.  I am extraordinary union of engineering and art, with every detailed considered and beautifully crafted.

I am the life force of collective aspirations and aesthetic union of many cultures.  I stimulate dreams, stir emotion and awaken creativity.

I am the magnets that attracts the wide- eyed tourist, eager catching their postcard moment, the centre for the world’s finest shopping, dining and entertainment, and home for the world’s elite.

I am the heart of the city and its people, the marker that defines Emaar’s ambition an Dubai’s shinning dream..

More than just a moment in time, I define moments for future generations.

I am Burj Khalifa

Tulisan ini aku temukan di salah satu dinding di lorong panjang yang aku susuri saat menuju lift berkecepatan 10 meter per detik yang akan membawaku ke At The Top, sebuah lantai di bagian puncak Burj Khalifa, yang dibuka untuk public.  Tulisan ini begitu berkesan buat aku, karena mengekspresikan arti dari Burj Khalifa… Sebuat burj alias menara yang diberi nama sesuai dengan nama penguasa UAE saat ini, penguasa yang merupakan putra dari Sheikh Zayed bin Sultah Ali Nahyan, sheikh yang membawa UAE menuju kemajuan yang luar biasa…

Hormatku bagi mu Sheikh Zayed.. Hormatku bagi mu Sheikh Khalifa.. Hormat ku atas kepemimpinan kalian yang membawa kemajuan bagi masyarakat negeri kalian…  Semoga negeri kami pun dikaruniai pemimpin yang visioner, yang akan membawa negeri kepada kejayaan…

d burj @ night, captured from d balcony of my room @ d hotel, 22.11.2010

burj in d morning, captured from d balcony of my room @ d hotel, 23.11.2010

d burj @ noon, captured from d balcony of my room @ d hotel, 23.11.2010

UAE Trip (Part 1)

UAE Trip…? Yuuuppp… I got a chance to trip to UAE, United Arab Emirate… Sebuah Negara gabungan dari 7 emirate yang berdiri sejak tahun 1971, yaitu Abu Dhabi, Dubai, Sharjah, Ajman,Umm – Al Quwain, Ras – Al Khaimah dan Fujairah.   Sebuah perjalanan yang gak ada dalam semesta pemikiran untuk dilakukan pada tahun 2010 ini.. Bener2 sebuah hadiah kejutan dari Alloh SWT yang diberikan melalui tangan seorang teman lama yang berwenang di sebah instasi yang bertugas untuk mempromosikan daerah.

Dalam pemikiranku, kalau aku suatu saat menginjak wilayah Timur Tengah, itu adalah ke Jeddah, Makkah al Mukaromah dan Madinah, dengan tujuan pergi menjalankan ibadah Haji atau Umrah.. Jadi ini benar2 perjalanan tak terduga, apalagi perginya dalam rombongan yang dipimpin langsung oleh orang nomor satu di daerahku..

Perjalanan kali ini dimulai jam pada tanggal 20 November 2010 jam 13.30 WIB, yaitu terbang dari Pekanbaru ke Jakarta.  Sampai di Jakarta jam 15-an, kami menunggu proses check in yang dilakukan oleh Tour Leader dari Light Water Tour & Travel.  Selesai urusan check in kami lalu menuju Sky Lounge untuk beristirahat sejenak sebelum boarding melalui Gate E7.  Lalu jam 20.30 WIB kami mulai boarding ke pesawat Garuda Flight 088 dengan destinasi Asmterdam lewat Dubai, dan sekitar jam 21.30 pesawat pun take off. Setelah menikmati supper yang dihidangkan pramugari sambil mendengarkan lau Tangga “Kesempatan Kedua”, aku pun terlelap…

Perjalanan menuju Dubai memakan waktu 7 jam 45 menit, saat terjaga aku melihat jam dipergelangan tangan kiriku menunjukkan waktu jam 05.00… Itu Waktu Indonesia Bagian Barat… Katanya di Dubai lebih lambat 3 jam…

Salah satu anggota rombongan yg duduk disebelahku bilang “Udah waktunya sholat subuh ya, Ndha?”

Aku bilang “Itu kan jam Indonesia, pak.  Di belahan dunia tempat kita berada saat ini, kayaknya belum waktunya sholat subuh, pak.”

Si Bapak : “Iya pula ya Ndha…”  Beliau pun melanjutkan tidurnya… Hehehehe….

Gak lama pramugari datang mengantarkan sebuah muffin dan minuman hangat, dan memberitahukan kalau pesawat akan mendarat di Dubai International Airport sekitar 45 menit lagi…

Sekitar jam 05.30 WIB alias 02.30  pesawat mendarat di Dubai Int’l Airport.. Cuacanya dingin…, bbbrrrrrrrrrr….. Maklum aja, dini hari…  Kami lalu diarahkan ke sebuah hall besar, dimana kami harus antri untuk eye-scan.. Eye-scan…? Iya…  Kita disuruh duduk, lalu memposisikan sebelah mata kita tepat didepan kamera digital, dannnnn click…  Khusus untuk pemegang passport biru (pejabat pemerintah) tidak perlu melalui proses ini…  Setelah proses ini selesai, kami diarahkan untuk memalui proses imigrasi.. Ngantri…, dan rasanya gak nyaman banget, karena para petugas berjubah putih, bertutup kepala dan memakai sandal itu wajahnya sangat tidak ramah… Hhhmmmm…. Nyebelin…

Beres urusan imigrasi, kami lalu menuju tempat baggage claim, dan setelahnya kami digiring keluar gedung bandara dan menuju…., bis yang sudah parkir di pelataran lengkap dengan tour guide perempuan berdarah Pakistan.

Sebuah masjid di pinggiran kota Dubai...

Bis lalu berjalan menyusuri kegelapan malam…, lalu berhenti di sebuah masjid di pinggir kota..  Memberi waktu untuk sholat subuh…  Saat turun dari bis, tubuh diterpa angin yang sangat dingin… Bener-benar membuka kesadaran kalau aku sedang berada di kawasan sub-tropis…

Lalu sekitar jam 06-an waktu Dubai kami brunch di sebuah lokasi persinggahan.  Brunch…? Iya brunch….. Karena kalo menurut jam Dubai emang breakfast, tapi menurut jam Indonesia itu udah jam 09.30.. Biasanya jam segitu seporsi lontong, soto atau beberapa potong kue udah mengisi perut… Hehehehe… Salah strategi niyyy mestinya bawa bekal sedikit buat ganjel perut yaaa…. Hehehehe…

Selesai sarapan, kami melanjutkan perjalanan menuju…. ABU DHABI… Ya, Abu Dhabi, ibu kota United Arab Emirates.  Abu Dhabi sekitar 2 jam perjalanan darat dari Dubai..

Kami sampai di Dubai sekitar jam 10-an UAE..  Karena belum waktunya check-in di hotel, guide mengarahkan bis kami menuju Masjid Zayed bin Sultan Ali Nahayan…

Masjid Zayed bin Sultan Ali Nahayan di Abu Dhabi

Subhanallah…. Masjid ini indah sekali…, berwarna putih dengan kubah (dome) bertebar di sana sini, yang menurut penjelasan guide berjumlah 38.  Masjid ini adalah masjid ketiga terbesar di jazirah Arab setelah Masjidil Haram di Makkah Al Mukaromah Dan Masjid Nabawi Di Madinah.. Masjid ini memang dipersembahkan bagi Emir yang membawa Emirate Arab kepada kemajuan yang luar biasa, Emir yang sangat perduli pada kesejahteraan rakyatnya…  Bahkan di halaman masjid ini juga terdapat maqam beliau, namun tidak diperkenakan untuk dipotret…

Btw, kapan ya negeri kita yang sebenarnya juga kaya akan punya pemimpin dengan jiwa seperti Zayed bin Sultan Ali Nahyan…? Pemimpin yang peduli dengan rakyatnya, pemimpin yang punya konsep pembangunan yang stratejik, yang akan mendorong pengelolaan kekayaan negeri ibu pertiwi untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya… Semoga ada dalam waktu dekat ini.. Sungguh negeri ini mendambakannya…

Back 2 Abu Dhabi…

Untuk masuk ke pelataran masjid, para pengunjung perempuan diwajibkan memakai abaya (baju terusan) warna hitam, yang merupakan pakaian standard bagi wanita setempat saat keluar rumah.  Bagi yang tidak mengenakan abaya hitam, di halaman masjid terdapat kereta yang berisi sejumlah abaya hitam dengan berbagai ukuran.  Abaya2 tersebut dapat dipinjam tanpa mengeluarkan uang satu sen pun…

Pelataran masjid tersebut sangat indah… Lantai dan tiang2 berhiaskan mosaic marmar yang tertata indah… Plafon-plafond berhias motif cornice… Semua luar biasa indahnya…

Sebuah sudut kota Abu Dhabi

Keluar dari masjid kami langsung menuju Intercont Hotel.. Aku mendapat jatah kamar di lantai 7, kamar 721, sekamar dengan journalist yang ikut dalam rombongan ini.. Tapi karena visa si journalist terlambat terbit, untuk sementara waktu aku tidur sendiri.

Hotel Intercont bener2 hotel yang nyaman, dengan pemandangan yang indah dari dalam kamar.. Yang aku senengi dari hotel ini, mereka menyediakan fasilitas setrikaan lengkap dengan meja setrika di dalam lemari pakaiannya.  Jadi aku bisa merapikan jas, rok dan blouse ku yang rada2 kusut saat dikeluarkan dari koper.. Hehehehe….

Setelah check-in dan bersih2, sesuai dengan pemberitahuaan sebelumnya, jam 13.30 waktu Abu Dhabi, kami sudah kumpul di bis untuk pergi makan siang.  Karena sudah lelah dan berjalan bergerombol, aku bahkan tidak sempat mengingat nama restoran tempat kami makan siang.  Tapi makanan yang disediakan dalam bentuk buffet benar2 luar biasa.. Begitu beragam appetizer, main course dan dessert.  Main coursenya juga terdiri dari berbagai aneka daging dan seafood yang diolah dalam berbagai bumbu… Bisa bayangkan apa rasanya menemui segitu banyak jenis makanan yang menggiurkan, dalam keadaan tubuh lelah, mata mengantuk namun perut lapar…  Karena saat itu di Indonesia kan sudah jam 5 sore, dan seharian yang masuk perut baru setangkup chicken thigh burger.  Mabok deehhhh… , pengen makan ini itu tapi mulut, perut dan hati tak berdaya… Hahahaha…

Selesai makan siang kami kembali ke hotel dan mengecek persiapan untuk acara besok pagi.. Acara apa? Penawaran Investment Opportunity yang ada di Proinsi tempat ku bekerja bagi para pemilik modal di Abu Dhabi..

Selesai mengecek persiapan, kami bersiap2 untuk menghadiri jamuan makan malam di Wisma Indonesia di Abu Dhabi..  Yuuupppp, kami diundang makan oleh Duta Besar Indonesia untuk UAE.. Nikmatnya bias merasakan msakan Indonesia di negeri orang.. Tapi lagi2 tidak mampu menikmati secara optimal karena acara makan dilakukan jam 09-an waktu Abu Dhabi alias jam 00-an WIB.  Rasa lapar udah lewaaattttttttttt bangettttttttttttttttt… Yang ada ngantuk luaaaaarrrrrrrrrrrrrrr biasa..  Saat di bis sepulang dari Kedutaan, aku tidur dengan pulas, tidak sadar kalau bis telah menyelesaikan perjalanan 30 menit… Bangun bangun sudah di depan hotel.. Hehehehe….

Roti prata & kari kentang...

Hari kedua dimulai dengan breakfast di resto di lantai 3 hotel..  Resto ini mempunya view kolam renang dan juga pantai yng dipenuhi yacht yang pada parkir.  Saat menyusuri makanan demi makanan yang dihidangkan…, tarraaaaaaa…. aku menemukan prata, roti khas India dan Arab yang aku sukai… Roti ini mirip dengan roti canai, namun lebih tipis..  Biasanya disantap dengan kari kentang dengan bumbu khas India dor Arab yang kental…

Selesai makan, kami mulai melakukan persiapan untuk acara, dan selanjutnya fokus dengan acara tersebut sampai dengan saat makan siang di resto yang terdapat di lantai satu sampai dengan basement hotel tersebut.. Pemandangannya…? Pantai dan yacth2 yang pada parkir….  What a luxury life…

Selesai makan, kami langsung berkemas dan mengangkut barang2 ke bis… Lalu kembali ke Dubai…

Kami sampai di Dubai saat magrib… Begitu sampai di Address Hotel yang berada di Kompleks Dubai Mall, kami langsung dibawa ke lantai 15.  Tempat dimana kami menunggu pembagian kunci kamar sambil menikmati welcome drink berupa juice mangga yang segar dan beberapa potong sandwich…  Service yang keren, yang mebuat kami tidak perlu duduk terpongok2 di lobby hotel menunggu pembagian kunci kamar, sebagaimana biasa terjadi kalau kita pergi dalam group…

Burj Khalifa dari balkon kamar...

view from balcony...

Lagi-lagi saya mendapat kamar di lantai 7.  Kamar 709… Saat memasuki kamar… Subhanallah…. aku melihat pemandangan skyscrapers yang indah di kegelapan malam…  Pemandangan yang mengundang aku untuk mendekat ke jendela, dan membuka pintu kamar kea rah balkon…  Saat memandang ke sisi kiri, subhanallah…, aku melihat Burj Khalifah berdiri kokoh.  Burj Khalifah, bangunan tertinggi di dunia saat ini bediri, bercahaya dalam kegelapan malam… Aku jatuh cinta pada pemandangan ini… Dan sejak saat itu, aku selalu membuka tirai kamarku agar dapat menikmati pemandangan itu lagi dan lagi… Bahkan dalam kegelapan saat aku membaringkan tubuh menjelang tidur, aku tetap mengarahkan mataku ke sana… Menikmati cahaya dari para pencakar langit di kegelapan malam….