Sehari sebelum meninggalkan Samarinda tanggal 29 Oktober 2009, adikku David dan istrinya Nana, mengajak aku untuk menikmati Soto Banjar Amado yang berlokasi di Jl. Diponegoro, Samarinda. Menurut kedua adikku ini, Soban alias Soto Banjar Amado adalah Soban yang paling direkom oleh teman2 mereka… Dan saat dalam perjalanan ke Balikpapan keesokan harinya, kira2 di kilometer 30 dari Samarinda, di sisi kiri jalan aku melihat Soban Amado. Jadi kayaknya ada cabangnya niiyyy….
Saat kami sampai di Soban Amado jam 11.30-an.., hanya beberapa meja saja yang diisi pengunjung.. Tapi gak lama, nyaris semua meja penuh.. Mungkin Soban ini lebih diminati untuk konsumsi makan siang. Kami memesan 3 porsi Soban dan 1 porsi sate, plus es jeruk buat Nana, dan es teh tawar buat aku dan David.
Terus terang, aku sangat penasaran untuk menikmati Soban di Samarinda, daerah dimana suku Banjar menjadi salah satu suku yang dominan selain Bugis, Kutaidan Dayak. Kenapa? Karena aku sebenarnya beberapa kali makan Soban, antara lain di Papadaan, yaitu tempat menjual masakan khas Tembilahan di Pekanbaru yang berlokasi di Jl. Hang Tuah, tepatnya di seberang SD Teladan, sekolah ku dulu.
Apa hubungannya masakan Tembilahan dengan masakan Banjar? Di kota Tembilahan yang berada di hilir Sungai Indragiri dan bermuara di Selat Malaka, salah satu suku yang dominan adalah suku Banjar. Tapi biasanya suku Banjar yang di Tembilahan datang dari Kalimantan Selatan, bukan Kalimantan Timur.
Selain di Papadaan, aku juga pernah menikmati Soban pada saat ikut dengan Kak Sartidja, atasanku saat aku masih bekerja di kantor yang lama, pulang kampung. Kak Sartidja yang suku Banjar, pada saat itu sengaja membawaku menikmati berbagai masakan khas Banjar, termasuk wadai (kue2) yang ueeennnnaaakkkk bangetsss….
Soban yang dihidangkan di Amado agak mengejutkan aku… Kokkkk…? Iya, karena soun-nya dihidangkan dalam keadaan basah, padahal pada soban yang pernah aku nikmati di Papadaan dan Tembilahan soun-nya digoreng dulu sebelum disiram kuah soto. Soal rasa…., hmmmm gak terlalu berbeda.. Cuma memang ada rasa bumbu rempah yang lebih spicy…, sehingga lebih maknyuuuussss….
Adapun sate yag dihidangkan juga maknyuuussss… Dagingnya lembut, bumbunya mantap… Klo dibandingkan dengan sate Mba Tun….? Hmmmm, lain2 yaaa… Jadi gak bisa di-compare deehhhh kayaknya…
Pingback: Wisata Kuliner Samarinda (5) : Pisa Ice Cream « Cerita Sondha….