Selamat Jalan Pak Harto…

Siang ini sekitar jam 13.10 WIB, setelah dirawat sekitar 24 hari di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, mantan presiden kita yang kedua, Bapak Suharto, telah berpulang ke Rahmatullah.

Tati adalah bagian dari generasi yang tumbuh di masa pemerintahan beliau….

Tati sempat merasakan berdiri berjam2 di pinggir jalan protokol di Kota Pekanbaru untuk melambaikan tangan pada beliau dan almarhumah Ibu Tien saat mobil yang beliau tumpangi melintasi jalan tersebut dalam suatu kunjungan kenegaraan. Saat itu bisa melihat hiasan sanggul ibu Tien yang berbentuk padi dan kapas dari balik kaca belakang mobil yang mereka tumpangi saja sudah menimbulkan kegembiraan namanya juga anak2..!!).

Tati juga merasakan murahnya uang sekolah sejak SD bahkan sampai S1 di IPB.
Kalo gak salah zaman Tati SD uang sekolah gratis, orang tua murid hanya diminta membayar sumbangan BP3 dengan jumlah yang ditentukan sendiri oleh masing2 orang tua murid tsb. Padahal itu SD Negeri terbaik di Pekanbaru zaman itu, semacam SD percontohan lah..(Tati aja kalo gak salah adalah murid angkatan ke-4 di sekolah tsb. Maksudnya waktu Tati kelas satu, murid paling senior adalah kelas 4. Kelas 5 dan kelas 6 belum ada).

Zaman kuliah di IPB Tati merasakan nikmatnya kuliah dengan subsidi negara, karena hanya harus membayar uang sekolah RP.75.000,-/semester selama masa perkuliahan. Tidak ada eskalasi SPP, tidak ada bayar uang SKS, uang bangku, uang lab dsb dsb. Jadi ingat seorang sahabat zaman kuliah yang suka sebel sama teman2 kuliah kita yang milih jadi ibu RT. Katanya, “Ngapain negara mensubsidi orang2 yang gak akan berperan bagi produktivitas negara?”. Hehehe. Mudah2an teman Tati itu pikirannya sudah lebih lunak ya, karena menurut Tati, ibu RT itu punya peran yang luar biasa lho dalam produktivitas negara. Mereka yang bertanggung jawab dalam menyiapkan sumberdaya manusia masa depan negeri yang kita cintai ini..!!

Tapi Tati juga membaca di berbagai majalah berita ada banyak ketidakadilan di negeri ini pada masa pemerintahan beliau.. Tati juga membaca ada banyak pembelengguan kebebasan perpendapat di masa itu.. Tati juga sempat melihat bagaimana jalan2 di pelosok Jawa terbangun dengan mulus dan bagus, sementara di daerah Tati, entahlah.. Di masa awal kuliah di IPB Tati juga sempat bertemu dengan teman yang untuk bayar uang sekolah pun harus pakai surat keterangan miskin (tapi mungkin teman2 dengan latar belakang ekonomi yang lebih terbatas ini lebih berhasil ya, karena fighting spirit-nya lebih kuat).

Tapi Tati juga merasakan sistem pendidikan yang cenderung membuat peserta didik enggak peka dengan situasi dan lingkungan serta cenderung selfish karena sistem pendidikan yang menjejali peserta didik dengan jadwal dan beban tugas yang assoyy.. Gimana mau aware, kalo tiap hari kita udah termehek2 dengan jadwal yang padat, tugas yang setumpuk dan ujian yang tiada henti. Hehehe. Tapi di satu sisi sistem ini juga membuat peserta didik jadi manusia yang tough. Istilahnya teman2 dibuang ke hutan juga hidup..!!

Mungkin Tati termasuk pihak yang merasakan banyak kemudahan di zaman pemerintahan Pak Harto, tapi Tati tidak menafikan bahwa ada, mungkin banyak, pihak yang merasakan kondisi yang sebaliknya..

Tapi apa pun yang pernah terjadi.., kiranya kita dapat memaafkan beliau. Mendoakan semoga beliau mendapatkan kelapangan dalam perjalanannya menghadap Sang Pemilik Alam Semesta… Karena kita pun akan kembali ke sana, dan kita pasti berharap agar segala kesalahan yang kita perbuat, baik dengan sengaja maupun tidak, akan dimaafkan oleh orang yang sudah tersakiti oleh kita, sehingga jalan kita menjadi lebih lapang pada waktunya nanti…

Temans dan sahabat2ku semua..,
Tati mohon maaf lahir dan bathin..
Semoga bila saatnya tiba pada kita semua, Alloh berkenan memberikan jalan yang lapang bagi kita untuk menghadap-Nya. Amin Ya Rabbal Alamin.

Pics diambil dari : http://en.wikipedia.org/wiki/Suharto